t u j u h b e l a s

2.3K 327 45
                                    

Saat Yuki masih tinggal di London, setiap akhir tahun sekolah mereka akan mengadakan event tidak resmi yang menurut sebagian orang sangat menyenangkan dan bagi sebagian lainnya harus dimusnahkan.

The Biggest Prank All The Year, that's what they called it.

Semenjak Yuki pindah ke London dan bersekolah disana, ia sudah dua kali melihat kejadian itu secara langsung. Dan, yah, Yuki setuju pada orang-orang yang berkata event itu patut untuk dimusnahkan.

Pasalnya setiap tahun satu ataupun sekelompok murid yang sedang berkuasa di sekolah akan memilih satu target. Nantinya, mereka akan menyusun rencana super kompleks yang sangat mengerikan untuk target mereka. Dan lucunya, si target tidak akan pernah tau kalau dialah targetnya. Karena orang-orang disekitarnya akan sepakat untuk mengatakan targetnya bukanlah dirinya.

Tahun lalu, Yuki menyaksikan sendiri bagaimana Gazelle Moris dikerjai habis-habisan oleh satu sekolah. Gadis berambut merah itu, Yuki kasihan sekali melihatnya.

Sebenarnya Gazelle merupakan perempuan yang sangat baik--menurut Yuki. Gazelle memiliki rambut merah menyala dan bola mata dengan warna hitam yang sangat pekat. Hampir mirip tokoh Eleanor dalam novel Eleanor and Park, menurut Yuki. Namun tentunya tidak semua orang punya opini yang sama dengan Yuki.

Masih jelas sekali dibayangan Yuki saat Zayn datang ke rumahnya sore itu dan memberitahu kalau target kali itu adalah Gazelle Moris. Yuki ingat saat ia hampir saja memberitahu Gazelle karena tidak tahan melihat gadis itu akan dikerjai satu sekolah nantinya.

Tapi Zayn meyakinkan Yuki agar tidak terlibat. Karena jika Yuki terlibat, bisa jadi Yukilah yang akan menjadi target di tahun berikutnya.

Yuki hanya bisa memalingkan wajah saat menyaksikan Gazelle yang siram dengan berbagai macam saus--mulai dari sambal sampai mustard--saat ia berjalan di koridor, lalu diangkat menuju kolam renang yang sudah diisi oleh angsa-angsa putih. Meskipun satu sekolah tau kalau Gazelle punya pobhia dengan angsa putih, namun mereka tidak perduli dan malah melakukan beberapa hal lain yabg membuat Yuki mual saat mencoba mengingatnya.

Seakan melihat Gazelle berteriak dan memohon pada mereka agar semua kejahilan itu dihentikan adalah sebuah kesenangan tersendiri.

Parahnya lagi, setelah event memuakkan itu berakhir, para target dipaksa untuk bersikap normal. Seakan satu sekolah tidak pernah melakukan hal kurang ajar yang hampir bisa di samakan dengan bullying.

Zayn sempat memberitahu Yuki kenapa Gazelle menjadi target tahun itu. Zayn bilang salah satu senior yang paling berkuasa tahun itu punya masalah tersendiri dengan Gazelle, masalah percintaan kalau Yuki tidak salah. Dan menurut Yuki, sangat kekanak-kanakan untuk memperlakukan Gazelle seperti itu hanya karena masalah sepele.

Tapi semua orang bisa menjadi liar dan tidak masuk akal saat berhubungan dengan masalah percintaan bukan?

Dan sialnya, bayangan tentang event itulah yang membangunkan Yuki dari tidurnya pagi ini.

Yuki mendengus keras dan berusaha untuk duduk diatas tempat tidur. Ingatannya kembali terlempar pada apa yang Keiko dan Madam Sara tunjukkan padanya kemarin, juga telfon dari Ibunya. "There's no way i'll end up like Gazelle Moris." rutuk Yuki geram.

Gadis itu lalu melihat pantulan dirinya di cermin, kaus polos dan short serta rambut yang diikat asal-asalan mewarnai penampilannya pagi ini. Namun Yuki tidak mau ambil pusing. Satu-satunya yang ada dibenak Yuki adalah; ia harus menyelesaikan semuanya hari ini.

Menyelesaikan permainan yang bahkan tidak pernah ia mulai.

Dengan satu tarikan napas berat, Yuki kemudian berjalan keluar dari kamar dan memutuskan untuk menghadiahi dirinya sepiring sarapan enak sebelum menghabiskan seluruh tenaganya untuk hal yang bahkan tidak diinginkannya sama sekali.

fortune teller ★彡 h.sWhere stories live. Discover now