14화

4 1 0
                                    



Dara POV



Aku tak tahu apa yang sedang aku pikirkan sekarang. Kata-kata Younghyun terus terngiang di kepalaku sampai saat ini. Dia berkata dia tak akan lagi menemuiku setelah kedatangannya ke rumahku beberapa hari yang lalu. Meskipun aku sudah memantapkan hatiku untuk tak lagi memikirkannya, tapi tetap saja aku merindukannya. Rasanya benar-benar ada sesuatu yang hilang dan aku tak yakin apa aku akan bisa mendapatkan perasaan yang sama seperti saat aku bersama Younghyun.

Aku meletakkan kepalaku di atas meja sambil memperhatikan tiga cangkir kopi yang ada di hadapanku. Mungkin semua orang yang datang ke La Costa akan memandangiku seperti seorang gadis aneh dan kurang waras karena memesan tiga cangkir kopi untuk sendiri, tapi aku tak memedulikannya. Aku hanya membalas tatapan aneh mereka dengan senyuman singkat, sebelum kembali menyibukkan diri.

Aku menghela napas panjang lalu mengangkat kepalaku lagi.

"Ternyata kau disini, Dara-ya." Sebuah suara terdengar di sampingku. Aku langsung menegakkan posisi tubuhku dan Jaehyun tersenyum ke arahku, "Aku sempat berpikir kau mungkin tak akan datang ke sini dan pergi entah kemana untuk menyendiri"

"Menyendiri untuk apa?"

Jaehyun duduk di hadapanku, "Yah, mungkin saja dari sesuatu yang sedang kau pikirkan akhir-akhir ini. Aku yakin kau masih memikirkan masalah yang sama bukan? Aku bisa menebaknya karena ekspresimu selalu sama setiap kali kau sedang memikirkan Younghyun-ssi"

"Apa kita perlu membahas hal ini lagi, Jaehyun-ah?"

"Tidak," jawab Jaehyun singkat. "Tapi jika kau ingin membahasnya, aku akan mendengarkannya. Seperti yang sudah aku katakan padamu, aku akan selalu ada di sampingmu kan?"

Aku mengangguk-anggukkan kepala dalam diam.

"Aku juga bisa membahas yang lain jika kau mau. Seperti sesuatu yang emm... emm, bagaimana aku mengatakannya... emm, sebenarnya sedikit mengusikku selama beberapa hari ini" kata Jaehyun yang suaranya tiba-tiba terdengar gugup.

"Tentang apa? Pekerjaanmu? Apa kau terus meninggalkan pekerjaanmu untuk selalu datang menemuiku disini?" Aku mencoba untuk menerka-nerka sendiri. "Jaehyun-ah, kau seharusnya tak perlu melakukan itu. Aku akan merasa bersalah jika seandainya kau dipecat dari pekerjaanmu. Ahjumma pasti juga akan mengkhawatirkan kesehatanmu jika hampir setiap hari kau berpergian dari Seoul ke Daejeon"

Jaehyun diam sesaat, lalu dia menghembuskan napas panjang dan menatapku lekat-lekat. "Ini tentang perasaanku, Dara-ya. Aku tahu seharusnya aku tak membahas ini lagi, hanya saja hal itu terlintas begitu saja di kepalaku"

Aku langsung menghentikan tanganku yang semula mengaduk-aduk cangkir kopi ketigaku. Tubuhku langsung mematung mendengar perkataan Jaehyun itu. Mukaku terasa sangat kaku untuk memperlihatkan ekspresi apapun.

"Aku berpikir mungkin jika kau mau menerimaku, kau akan bisa melupakan Younghyun-ssi" ujar Jaehyun tanpa mengalihkan pandangannya dariku. Dia menggenggam tanganku, "Aku benar-benar ingin melihatmu seperti dulu Dara-ya. Aku ingin mengembalikan kebahagiaanmu, dengan begitu kau tak akan pernah bersedih lagi"

Aku tetap membeku dalam posisi dudukku, tak tahu bagaimana harus menanggapi perkataan Jaehyun. Aku pun tak pernah melihat sikap Jaehyun yang seperti ini, bahkan saat pertama kali dia mengakui perasaannya di depanku dulu. Aku menarik napas panjang, lalu melepas tanganku dari genggaman tangan Jaehyun dengan perlahan. Kepalaku menunduk sesaat, sebelum kembali mengangkatnya dan memandang lurus ke arah Jaehyun.

"Jaehyun-ah, aku... aku rasa ini bukan saatnya kita membicarakan hal ini," kataku berusaha untuk tidak kembali menyakiti. "Kau adalah satu-satunya orang yang aku punya saat ini. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan jika kau tak ada di sampingku sampai sekarang, karena itulah aku tak mau kau menjauh dariku lagi"

STUCK IN LOVE - YOUNGK [DAY6] ✅Where stories live. Discover now