13화

8 2 0
                                    












Dara POV

Aku berjalan di koridor apartemenku dengan pandangan hampa. Pikiranku terasa amat kosong. Aku tak bisa memikirkan apapun dengan baik sekarang. Meskipun aku baru saja bertemu dengan Younghyun, tapi tetap saja rasa bahagia itu terasa sekejap mata. Aku harus menahan diri dan perasaan di depannya dan itu sama sekali tak mudah. Sekarang aku hanya bisa berharap semuanya akan baik-baik saja. Ya, baik-baik saja.

Aku membuka pintu apartemenku dan masuk sambil menutupnya kembali. Aku melangkahkan kakiku yang terasa berat ke kamar tidur. Air mataku tiba-tiba menetes dan tanpa aku sadari aku langsung jatuh terduduk di lantai kamarku. Perasaanku mulai kembali kacau. Aku tak bisa mengontrol diriku sendiri. Aku menangis, lalu memeluk diriku sendiri. Kenangan-kenangan saat bersama Younghyun terbayang di kepalaku dan sekarang aku harus menghapus semua itu.

Pintu apartemenku tiba-tiba menjeblak terbuka. Aku bisa mendengar suara Jaehyun yang cemas. "Aigoo, Ahn Dara! Kenapa gelap? Kau sudah pulang kan?"

Aku tak menjawab.

"Dara-ya!" seru Jaehyun lagi. Aku mulai mendengar langkah kakinya mendekat ke arahku. "Apa yang ka... kenapa kau menangis?" tanyanya begitu melihatku.

"Jaehyun-ah..."

Jaehyun memegangi bahuku, "Waegeurae?" Dia bertanya dengan lembut.

Aku diam, tapi air mataku terus saja mengalir. Aku berusaha sebisa mungkin untuk menghentikannya, tapi tak bisa. Ini pertama kalinya aku merasakan sakit seperti ini dan tak tahu harus melakukan apa untuk menghilangkannya.

"Kau tak harus menyimpannya sendiri. Ingat?" Suara Jaehyun kembali terdengar disela-sela isakanku. "Ceritakan saja semuanya padaku, dan aku akan selalu menjadi pendengar yang baik untukmu" katanya lagi sambil mengusap pelan kepalaku.

Aku menghapus air mataku, lalu memeluk Jaehyun dengan erat. Dia membalas pelukanku sambil menepuk-nepuk punggungku, berusaha untuk menenangkanku. Aku tak tahu apa yang harus aku katakan pada Jaehyun untuk menceritakan bagaimana perasaanku sekarang.

"Dara-ya, uljima-" kata Jaehyun hati-hati.

"Jika kau mendapatkan sesuatu yang selama ini kau cari dan kau inginkan tapi itu juga membuatmu kehilangan sesuatu yang sangat berharga yang kau miliki, apa itu akan tetap membuatmu bahagia?" tanyaku setengah melamun.

Jaehyun menatapku lekat-lekat, lalu dia tersenyum tipis. "Apa yang membuatmu bahagia itu bukan tentang kau mendapatkan sesuatu atau kehilangan sesuatu, Dara-ya. Tapi bagaimana kau menempatkan diri di situasi tertentu itulah yang akan membuatmu selalu bahagia, di keadaan yang paling sulit sekalipun"

"Apa kau akan tetap bahagia Jaehyun, jika seandainya kau kehilanganku?" tanyaku lagi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu padaku?"

"Jawab saja," sahutku.

Jaehyun menarik napas pelan, "Aku akan bahagia, selama melihatmu bahagia meskipun aku harus kehilanganmu" katanya. "Aku akan selalu bahagia untukmu, Dara-ya" lanjutnya.

Aku menoleh ke arah Jaehyun, lalu memandanginya lama sebelum mengalihkan pandanganku ke jendela kamar yang terbuka sedikit. Apa jadinya jika seandainya namja yang aku cintai adalah Jaehyun, bukan Younghyun. Apa aku akan mendapatkan rasa bahagia yang sama? Jaehyun adalah satu-satunya orang yang akan selalu bersamaku disaat senang ataupun sedih sekalipun. Dia juga orang yang selalu bisa menempatkan diri dan membuatku nyaman disampingnya. Aku merasa bebas mengungkapkan semua yang aku rasakan hanya jika bersama Jaehyun. Itulah yang aku rasakan kepadanya.

STUCK IN LOVE - YOUNGK [DAY6] ✅Where stories live. Discover now