10화

17 3 0
                                    





Dara POV



Rumah Younghyun sangat sepi. Hanya ada Ahjumma yang selalu menawariku makanan dan minuman setiap lima belas menit sekali. Aku tak tahu kemana perginya Younghyun maupun Sajangnim di hari libur seperti ini. Yah, meskipun sekarang aku tahu Younghyun sedang dalam perjalanan menuju ke sini, tapi tetap saja awalnya aku tak tahu kemana dia pergi. Kami memang bertengkar beberapa hari yang lalu karena seorang bernama Seulgi. Dia bukan gadis yang akan membuatku merasa khawatir pada Younghyun jika gadis itu tak pernah menjadi seseorang yang spesial di hati Younghyun. Tapi lain ceritanya jika Younghyun dan gadis itu pernah bertunangan dan hampir menikah.

Jika dipikir-pikir, pertemuanku dengan Seulgi itu bukan pertemuan yang aku harapkan. Bahkan aku tak pernah berpikir bisa bertemu dengan orang yang mungkin sampai sekarang masih menjadi seseorang yang spesial di hati Younghyun, seperti yang pernah dia katakan padaku. Aku masih ingat bagaimana ekspresi Younghyun saat pertama kali Seulgi muncul di depannya. Entah kenapa aku bisa menangkap ada rasa senang dan kerinduan di mata Younghyun meskipun dia mencoba menutupinya di depanku.

Ketukan di pintu menarikku keluar dari pikiran tentang Younghyun dan Seulgi. Spontan aku berdiri dari kursiku dan menatap ke asal suara itu. Younghyun sedang berdiri disana, sedikit menyender ke pintu. Namja itu tidak berpakaian seperti gayanya yang biasa. Dia memakai kaos hitam tanpa lengan yang ditutupi jaket putih, membuatnya terkesan lebih berantakan dari biasanya dia yang rapi di kantor. Dia tersenyum saat melihatku, alisnya dinaikkan.

"Kenapa kau selalu memandangku seperti seakan-akan kita baru mengenal satu sama lain?" tanya Younghyun kemudian.

Aku mengerjapkan mata, lalu tersenyum kecil. "Aniyo, amugeotdo." kataku. "Oppa hanya sedikit... berbeda," Aku menambahkan.

"Berbeda apanya?" ujar Younghyun bingung. "Aku rasa tidak ada yang berbeda dariku kecuali rambutku sekarang terlihat lebih panjang"

"Aniyo, aku lebih menyukai rambut Oppa yang sekarang" sahutku dengan cepat. "Kau terlihat berbeda dengan pakaian seperti itu, Oppa. Yah, aku memang pernah melihatmu memakai pakaian santai, tapi ini... hmm, terlihat tidak biasa" kataku lagi.

"Mau bagaimana lagi gaya pakaianmu jika kau pergi berolahraga?"

"Ah, kau pergi berolahraga?"

Younghyun mengangguk. "Squash, bersama Jehyung. Sudah lama sekali aku tak memainkannya dan entah kenapa tiba-tiba aku ingin bermain jadi aku pergi saja ke tempat biasanya aku bermain"

"Aku tak pernah tahu Oppa bisa bermain Squash," kataku menanggapi.

Younghyun mengangkat bahunya, lalu dia berjalan mendekat ke arahku. Dengan gerakan cepat dia menarikku ke dalam pelukannya tanpa mengatakan apa-apa padaku terlebih dahulu. Meskipun aku terkejut dengan gerakannya yang tiba-tiba, tapi aku membiarkannya saja. Beberapa hari tidak berbicara atau bertemu dengannya karena bertengkar itu juga cukup membuatku merindukannya. Apalagi pertengkaran kami itu terjadi akibat sesuatu yang tak pernah kami harapkan terjadi sebelumnya.

"Ayo ikut aku ke atas," ajak Younghyun sambil menjauhkan tubuhnya dariku. Tanpa menungguku bicara, dia langsung menarik tanganku menaiki tangga bersamanya. "Ini kamarku," katanya setelah kami tiba di depan sebuah ruangan yang bernuansa biru.

Kamar Younghyun sangat rapi. Tempat tidurnya dirapikan sempurna, buku-buku yang berjajar di rak disusun menurun abjad, buku catatan dan buku-buku lainnya ditumpuk dengan cermat di atas meja tulis. Ada sebuah gitar berwarna hitam dengan pelipir putih yang tergantung di dekat tempat tidurnya. Sebuah sofa panjang berwarna cokelat yang terlihat sangat nyaman ada di pojok ruangan lengkap dengan televisi.

STUCK IN LOVE - YOUNGK [DAY6] ✅Where stories live. Discover now