2화

30 4 0
                                    





Younghyun POV


"Aku tidak mengerti apa hubungannya Ahn Dara-ssi denganmu." kata Jehyung yang terlihat muram dari balik rambutnya. "Jika Appa tahu aku menerima seseorang bekerja di sini tanpa melakukan interview padanya hanya karena kau yang memintanya, dia pasti akan membunuhku!" gerutu Jehyung.

Aku diam saja, lebih tertarik membayangkan bagaimana ekspresi wajah Dara di ruangan Jehyung tadi. Dia pasti terkejut karena diterima bekerja disini tanpa melakukan apapun.

"Apa yang akan kau lakukan jika orang-orang tahu dia diterima tanpa interview seperti orang-orang yang lainnya?" tanya Jehyung lagi sambil menyandarkan tubuhnya ke punggung sofa.

"Tidak akan ada orang yang tahu kecuali kau, aku atau gadis itu sendiri yang membocorkannya." sahutku mulai sebal dengan sikap Jehyung yang begitu menuruti ketentuan perusahaan. "Lagipula, meskipun kau melakukan interview dengan orang-orang yang melamar bekerja disini, kau tetap harus meminta persetujuanku untuk menerimanya atau tidak. Jadi apa bedanya?"

Tak ada jawaban dari Jehyung.

"Sekarang kau telepon dia dan minta dia untuk menemuiku. Kau akan tahu kenapa aku menyuruhmu untuk menerima yeoja itu begitu saja." kataku sambil menunjuk ponsel Jehyung di tangannya. "Katakan padanya untuk bergegas ke sini." Aku menambahkan sambil tersenyum lebar.

Jehyung menatapku sesaat, lalu dia meraih ponselnya dan mengikuti apa yang baru saja aku katakan. Aku mendengarnya menyebut nama Dara dan kemudian berbicara dengannya. Tak lama, dia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya sebelum berjalan menghampiri mejaku.

"Eotte? eotte? eotte?" tanyaku ingin tahu. Entah kenapa aku begitu semangat ingin tahu sesuatu hal yang menyangkut Dara, seperti sekarang ini. "Apa katanya?"

"Dia akan datang." sahut Jehyung dengan malas. "Aku juga memintanya langsung naik ke sini."

Aku tersenyum puas, "Joha! Kita tunggu dia disini"

Jehyung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap ke arahku. Meskipun tadi aku dan dia sempat berdebat sebentar karena aku memintanya untuk langsung menerima Dara tidak sesuai dengan prosedur, tapi dia tetap tak bisa melakukan apa-apa. Karena secara jabatan, dia memang dibawahku dan semua hal yang menyangkut operasional perusahaan harus sesuai dengan persetujuanku.

"Aku heran, kenapa kau terlihat begitu semangat tentang yeoja ini" Jehyung berkomentar lagi tanpa menatapku. "Biasanya kau sama sekali tak tertarik dengan gadis manapun di kantor selain gadis-gadis di bar."

"Ini berbeda." kataku sambil merapikan jasku. "Dia tidak seperti yeoja­-yeoja seperti yang kau katakan itu."

"Ah, jinjja? Kalau begitu apakah kau pernah-" Jehyung menghentikan perkataannya karena sebuah ketukan pelan terdengar dari arah pintu. Dia menatapku lalu berpindah ke pintu.

Aku menahan senyumku sesaat sebelum berkata, "Masuklah-"

Jehyung bergerak dari posisinya untuk berdiri disebelahku. Sementara aku dengan cepat berbalik dan duduk menghadap jendela. Aku ingin memberi kejutan pada Dara jika itu memang benar dia yang mengetuk. Suara langkah kaki mulai terdengar memasuki ruanganku dan entah kenapa jantungku tiba-tiba berdebar. Aku menghela napas ringan dan menunggu seseorang bersuara.

"Annyeonghaseyo." suara seorang yeoja terdengar.

Aku menelan ludahku dan melirikkan mata ke arah Jehyung. Dia sedang tersenyum, sangat canggung menurutku. Apa suara yeoja itu bukan suara Dara? Tapi rasanya terdengar seperti suara Dara, setidaknya suara inilah yang terus terngiang di otakku. Aku yakin sekali mengingat bagaimana suaranya saat berbicara denganku. Karena penasaran, dengan perlahan aku memutar kursiku menatap yeoja yang sedang memandangiku dengan terkejut.

STUCK IN LOVE - YOUNGK [DAY6] ✅Where stories live. Discover now