[Sudah Terbit] Be With You ✓

#2: Pria Aneh Menyebalkan

Yeorin mengerjapkan mata saat merasakan sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela menyinari wajahnya. Sepertinya ia bangun kesiangan karena sinar mataharinya terasa agak terik di penglihatan.

Setelah kesadarannya dirasa sudah benar-benar pulih, hal yang pertama dilakukannya adalah membereskan kamar Namjoon yang berantakan itu. Baru kemudian ia keluar kamar dan tak menemukan siapa pun. Yeorin bingung tak tahu apa yang harus dilakukan. Ia masih asing dengan rumah itu sehingga tidak berani menyentuh barang apa pun, bahkan hanya untuk hal sederhana seperti menyalakan televisi.

Dilihatnya ada secarik kertas yang tergeletak di atas meja makan. Pesan dari sang ibu kalau di meja itu ada sarapan pagi untuknya. Ibunya juga minta maaf karena harus meninggalkannya begitu pagi di rumah seorang diri.

Gadis itu segera membuka tutup mangkuk besar yang ada di atas meja, semangkuk besar bibimbap dengan taburan dak bulgogi yang dipotong kecil-kecil beserta sayur mayur di atasnya. Terasa masih hangat. Itu artinya sang ibu belum lama meninggalkan rumah.

Baru saja Yeorin hendak menikmati suapan pertamanya, ia melihat ada sekelebat bayangan hitam masuk ke bangunan yang ada sebelah kanan rumah. Perutnya sudah keroncongan, tetapi rasa penasaran juga was-was lebih mendominasi. Ia mengintip dari jendela dan melihat sebuah sepeda dengan dua keranjang di kanan kirinya terparkir di halaman rumah. Pasti itu sepeda milik sosok misterius yang kelebatannya ia lihat barusan.

Yeorin menajamkan telinganya juga memicingkan matanya mengamati pintu bangunan serupa gudang yang terbuka itu.

"Apa dia orang jahat, ya?" tanya Yeorin kepada dirinya sendiri.

Selang sekian detik, sosok itu muncul dari dalam membawa sekeranjang anggur dan sekeranjang apel yang ia bawa sekaligus. Seorang pria yang separuh wajah bagian bawahnya tertutup masker juga wajah bagian atasnya tidak terlihat jelas karena menggunakan topi. Pakaiannya serba hitam. Gelagatnya benar-benar mencurigakan.

"Pencuri? Dia mencuri persediaan buah-buahan!" pekik Yeorin yang langsung menyadari kebodohannya beberapa detik kemudian. Cepat ia menutup mulut dengan kedua tangannya kemudian mencoba mengintip lagi dari jendela. Pria itu kembali masuk ke gudang.