Epilog

215 11 0
                                    

"If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly, would you still love me the same?
If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly, would you still love me the same?

Sepertinya Nabila kenal suara itu. Ia terkejut saat melihat siapa pemilik suara itu. Mata mereka bertemu. Si pemilik suara terus memetik gitar mengikuti chord, lalu meneruskan nyanyiannya.

Now tell me would you really ride for me?
Baby tell me would you die for me?
Would you spend your whole life with me?
Would you be there to always hold me down?
Tell me would you really cry for me?
Baby don't lie to me
If I didn't have anything
I wanna know would you stick around?

If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly, would you still love me the same?
If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly, would you still love me the same?

Tell me, tell me, would you want me?
Tell me, tell me, would you call me?
If you knew I wasn't ballin'
Cause I need a gal who's always by my side
Tell me, tell me, do you need me?
Tell me, tell me, do you love me yeah?
Or is you just tryna play me?
Cause I need a girl to hold me down for life

If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly would you still love me the same?
If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly would you still love me the same?

Would you still love me the same?"

Si pemilik suara sudah berada didepan Nabila. Apa kalian tau siapa? Dia Nichol. Dan sekarang. Ia sedang mengungkapkan perasaannya. Inilah tujuannya kembali kepada Nabila setelah beberapa kali menyakitinya dan meninggalkannya lebih dari enam bulan. Ia menyukai Nabila. Ia menyayanginya. Perasaan itu tumbuh. Entak sejak kapan.

"I'm sorry. Aku minta maaf. Minta maaf buat semua kesalahan yang aku perbuat sama kamu. Aku gak tau. Aku gak tau kapan perasaan ini tumbuh. Tapi satu yang aku tau. Aku sayang sama kamu."

"Kamu harus tau, selama beberapa bulan ini. Aku bukan menghilang. Tapi aku butuh jawaban. Jawaban buat rasa yang tumbuh didalam hati aku. Rasanya menyiksa gak chat kamu lagi. Gak komunikasi sama kamu lagi. Gak natap mata kamu lagi."

"Aku tau, mungkin setelah aku menghilang tanpa kabar kamu bisa aja udah gak suka sama aku lagi. Mungkin kamu udah nemuin cowok lain yang lebih baik dari aku. Tapi aku tau, kalo kamu gak bakal ngelarang aku pergi kemana-mana karena kamu tau posisi kamu yang masih belum menjadi siapa-siapaku."

Nabila tercekat. Ia tidak tau harus merespon apa. Rasanya sangat.... menyakitkan.

"Aku bakal ngubah status kamu dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi orang yang sangat spesial buat aku. So, do you want to be my girl?"

Terkejut. Senang. Dan sakit. Semua itu bercampur aduk. Terkejut karena ia tidak pernah membayangkan Nichol yang masih berstatus menjadi orang yang ia suka akan menyatakan perasaannya padanya. Senang karena akhirnya perasaannya dibalas. Dan sakit ketika ia ingat beberapa kali Nichol telah menaburkan duri dihatinya diam-diam.

Nabila belum menjawab. Lidahnya kelu. Seperti ada sesuatu yang menyuruhnya agar tetap diam. Nichol beranjak kehadapan Nabila. Dan seketika mata mereka bertemu. Bola mata coklat milik Nichol dan bola mata hitam milik Nabila yang sama-sama memberikan keseriusan. Rasanya menenangkan.

"Terimakasih sudah memberi pelajaran untuk menguji seberapa besar rasa suka yang ada didalam hatiku. Terimakasih sudah membuatnya naik level menjadi kata sayang. Dan terimakasih bahwa telah mencapainya kelevel tertinggi, yaitu cinta. I want be yours." Kata Nabila. Akhirnya ia mengatakannya.

Nichol tersenyum bahagia. Sama dengan Nabila yang tidak bisa membendung kebahagiannya. Nichol menangkup wajah Nabila dengan kedua telapak tangannya. Mata mereka bertemu. Sekali lagi. Kemudian Nichol memeluknya Nabila erat.
“Ekhem.... ekhem!” terdengar suara orang-orang mendekati mereka berdua. Mereka berdua pun melepaskan melepaskan pelukan mereka. Orang-orang itu adalah Rayhan, Rachel, dan Melisa. Awalnya Nabila terkejut karena ada Melisa, tetapi Melisa berkata bahwa ia disuruh oleh Nichol untuk datang. Dan Rachel mengatakan kepada Nabila bahwa kotak misterius dan teka-teki tadi sudah dirancang oleh Nichol sendiri dan dibantu oleh mereka bertiga. Sekarang telah ditemukan siapa saja tersangka yang membuat Nabila penasaran.

Melisa tiba-tiba bertanya kepada Nichol “Sebenernya ini pertanyaan gue dari dulu. Apa dulu lo yang nembak gue?” Nichol mengangguk dan semua orang –kecuali Rayhan- terlihat kaget terutama Nabila. Lalu Nichol langsung berkata “Tapi sekarang aku sukanya sama kamu kok bukan sama kak Melisa.” Dan ucapan Nichol itu sukses membuat pipi Nabila memerah.

Mereka semua tertawa dan menghabiskan waktu mereka melihat fenomena langka itu disana. Sambil sesekali bercanda dan tertawa bersama karena lelucon yang mereka buat. Nichol dan Nabila tidak pernah melepaskan genggaman tangan mereka dan menatap manik mata satu sama lain atas anugerah dari Tuhan untuk menyatukan mereka.

Malam ini, menjadi saksi dimana sekali lagi, dua insan tuhan telah disatukan. Dibawah fenomena alam yang langka itu. Senyum yang merekah dan keempat mata yang tak hentinya memancarkan sinar kebahagiaan. Fenomena bulan merah yang menjadi saksi bisu hubungan mereka. Super Blue Blood Moon yang menjadi saksi dimana mereka berdua sedang memandang satu sama lain. They do...

Eyes Contact.

The end

..........

TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA! AKHIRNYA SELESAI! Terimakasih banyaka buat kalian semua yang selalu menunggu cerita ini, aku terharu huhu😶 Terimakasih untuk semua antusias kalian selama ini. Aku berharap kita bisa bertemu lagi di cerita aku selanjutnya, big thanks guys!

JANGAN LUPA VOTENYA ALIAS BINTANG! AKU JUGA MENGHARAPKAN KESAN DARI KALIAN SETELAH MEMBACA CERITA INI. TERIMAKASIH.

Eyes Contact [Jefri Nichol]Where stories live. Discover now