Chapter 14

580 52 1
                                    

Nichol's POV

Gue kaget,banget. Tadi gue nganterin Shahila ke Gramedia dan tiba-tiba ketemu Nabila sama Kak Melisa. Untung aja sih,si Shahila gak tau wajahnya Nabila. Jadi dia biasa-biasa aja. Ya dia biasa aja,gue gimana? Udah ketemu Nabila,ketemu Kak Melisa lagi.

Yang bikin gue kaget adalah,pertama,gue ketemu Nabila. Kedua,gue ketemu Kak Melisa. Dan ketiga,mereka kesananya bareng-bareng. Gue berasumsi kalo mereka kakak-adik. Dan kenapa gue kudu terjebak sama kedua kakak-adik itu astagaaa.

..........

Nabila sedang berada dimobil dengan mendengarkan lagu dari handphone-nya. Ia sedang chat dengan Rachel. Ia sudah menceritakan semuanya dan tebakannya yang ternyata tepat sasaran dari awal.

Dulu,saat tau kalau Nichol mempunyai pacar,dan itu tidak terlalu dipermasalahkan olehnya. Santai saja. Tapi sekarang,saat tau siapa pacar Nichol,yang entah kenapa ia adalah teman kakak sepupunya sendiri,orang yang sudah ia tebak tapi tebakan itu ia hiraukan,lebih sakit dari yang ia bayangkan. Ia sendiri tidak menduga bahwa tebakannya selama ini benar. Dan sekarang ia hanya bisa berangan-angan. Membiarkan semua ambisinya tenggelam didasar lautan. Yang entah sampai kapan dan siapa yang menemukannya.

Ia tidak tau harus apa,rasanya semua kesenangan yang ia dapat sekarang tidak ada apa-apanya. Semua sudah hilang,semudah itu. Secepat mata berkedip. Ia yang harusnya tengah bersenang-senang karena telah melewati PAS yang melelahkan,yang akan merasakan liburan dan jamkos yang membosankan disekolah,ia yang seharusnya tengah tersenyum menyambut itu semua. Tapi itu hanyalah hal biasa yang pasti dirasakan semua anak dan tidak berlaku untuk Nabila sekarang.

Hampir sama dengan Nabila yang sedang berada diperjalanan pulang,Nichol juga sedang berada dijalan untuk mengantarkan Shahila pulang. Disepanjang perjalanan ia tidak banyak berbicara,mungkin ia hanya sesekali membalas omongan Shahila. Ia sedang memikirkan kejadian yang tiba-tiba tadi.

"Nich,kamu gakpapa kan? kok dari tadi diem aja." Tanya Shahila.

"Gak kok,gakpapa. Kamu tadi beli buku apa?" Nichol berusaha mengalihkan pembicaraan. Shahila menjawabnya dengan panjang lebar,Nichol kembali pada pikirannya. Ia masih tidak habis pikir bahwa Melisa adalah Kakak Nabila. Tak lama ia sampai dirumah Shahila,dan setelah itu,Nichol kembali kerumahnya.

Ia melewati jalan raya yang sudah sepi walaupun masih jam 8 malam. Ia sedikit melajukan kecepatan kendaraannya. Ia ingin cepat-cepat pulang dan menemui kasur tersayangnya. Ia ingin berpikir tentang kejadian tadi. Ia ingin tahu apakah itu benar-benar Melisa,perempuan yang tak ia sangka adalah kakak dari Nabila,anak yang membuatnya sering merasa hampa saat sedang menjauhinya.

..........

Melisa's POV

"Bil,lo kenapa sih?" Gue tanya ke Nabila,abis pulang dari Gramedia tadi dia jadi diem banget gitu. Padahal biasanya,sediem apapun Nabila kalo dimobil,pasti ngomong apalah. Ada aja gitu yang diomongin. Gak kayak sekarang,diem banget,padahal udah mau nyampe rumah gue.

Dia noleh,cuma geleng kepala. Nih anak aneh banget deh. Sumpah. Gue bener-bener bingung sama adek sepupu gue yang satu ini. Gue tau dia moody-an tapi gak sampe begini. Apa dia lagi patah hati ya? Waw,Nabila udah gede. Tapi sama siapa? Kok dia gak pernah bilang sama gue.

Eh tadi gue ketemu Shahila sama pacarnya. Lumayan sih pacarnya.
Kalo kalian tanya kenapa gue bisa kenal sama Shahila,karena gue dulu sekolah disekolahnya Nabila. Udah alumni gue,dan sekarang kulian semester pertama. Dulu dia temen ekskul nari gue.Tapi ya,kalo diliat-liat. Pacar shahila tadi tuh mirip sama anak yang dulu nembak gue. Adek kelas gue,ya seangkatan sama Shahila. Tapi masa sih anak itu tadi. Gak kali ah,ngelantur aja gue. Udah ngantuk.

..........

Nabila's POV

Gue nyampe dirumah,akhirnya. Gue lagi dengerin lagunya Rixton yang judulnya 'Me and My Broken Heart'. Pas banget gak tuh sama keadaan gue sekarang. Gue pulang,ganti baju,langsung buka notebook yang baru gue beli tadi. Ngeliat notebook itu gue jadi keinget Kak Nichol.

Gak tau dia sekarang lagi apa,dia mikirin gue gak ya? Ah,gak mungkin lah. Palingan sekarang dia lagi chattingan sama Kak Shahila. Gue gak benci sama Kak Nichol,ya gak mungkin lah gue benci sama dia. Lagian dia juga berhak punya pacar. Gue gak bisa ngelarang karena bukan siapa-siapa bagi dia.

Tapi gak tau kenapa gue kesel sama dia,masa semua anak OSIS gak tau kalo dia pacaran sih,setertutup apa dia sama orang? Padahal pertama gue chat dia ramah-ramah aja. Apa semua orang begitu ya? Awalnya ramah tapi diem-diem dibelakang bisa ngehancurin dengan mudah. Yap,we can look the reality. Its true.

..........

Enjoy the story. Don't forget the vote and comment!

Eyes Contact [Jefri Nichol]Where stories live. Discover now