Chapter 28 | The day

192 11 0
                                    

"The day that he go out with me, and maybe the day that we meet for the last time"

***

"Nanti malem, lo gak ada acara kan? Gue mau ngajak lo keluar." Nabila sedikit terkejut, tapi akhirnya mengiyakan. Setelah itu, ia pergi ketempat tasnya berada. Yang ia tidak tahu, Nichol mengikutinya. Nichol melangkahkan kakinya agar berjalan lurus disamping Nabila.

"Kenapa lo ngikutin gue?" Tanya Nabila.

"Emang kenapa? Ada yang marah?"

"Ya gak ada sih, masih nunggu ada yang nempel dihati. Tapi kan, sekarang waktunya lo puasin waktu bareng temen-temen lo. Kenapa malah ngikutin gue?"

"Mau aja sih."

Nabila tidak menanggapi. Ia hanya berjalan tanpa menghiraukan Nichol. Suasananya sangat canggung, tidak ada yang akan memulai pembicaraan lebih dulu. Dan akhirnya sampai diruang yang tadi ia pakai untuk dirias. Setelah masuk, Nabila menaruh kebayanya didalam tas dan mengeluarkan micellar water yang ia bawa dari rumah untuk membersihkan make upnya. Ia duduk dilantai dengan menghadap cermin yang ada didepannya.

Sementara itu, Nichol duduk disebelah tas Nabila sambil melihat Nabila membersihkan make upnya. Lima belas menit kemudian, Nabila kembali dengan wajah tanpa make up. Tampilannya tidak terlalu berbeda dengan saat dirias tadi. Ia lalu, bersiap untuk pulang. Saat ia akan pergi keluar, Nichol mengikutinya.

"Kak, ngapain sih daritadi lo ngikutin gue terus?"

"Sebenernya gue mau ngajak lo pulang bareng, sekalian mau ngomongin sesuatu sama lo,"

"Ooh, okeh. Berarti gue gak jadi minta jemput papa."

"Itu rambut lo gak dicopot cepolannya?"

"Ini bukan sanggul kali. Ini rambut gue yang dicepol,"

"Ooh, okeh. Yuk pulang." Nichol menggandeng tangan Nabila.

"Eh, bentar dulu deh kak, orang tua lo gimana?"

"Mereka udah pulang duluan, gue bawa mobil sendiri." Akhirnya mereka pergi kegerombolan kelas Nichol. Nichol akan berpamitan terlebih dahulu kepada teman-temannya karena pulang duluan.

"Gue pulang ya."

"Lah? Kok udah pulang?" Kata salah satu teman ceweknya.

"Iyalah, itu yang digandengkan juga butuh perhatian." Nichol dan Nabila melihat kearah tangan mereka. Jari-jari mereka bertaut satu sama lain. Lalu, Nabila segera melepaskan pegangan tangan mereka dan tersenyum.

"Ciyeee, udah punya gandengan baru." Kini, Shahila yang berbicara.

..........

Nabila's POV

"Ciyeee, udah punya gandengan baru." Yah, mantannya comment.

"Kenapa? cemburu?" Ini dia kenapa bilang gini? Malah keliatan kayak orang pacaran aja. Mana tadi kepergok gandengan lagi. Malu gue.

"Gak." Ya udah dong. Terus ini gue kapan pulangnya. Kak Nichol malah ngobrol sana temennya. "Kak, terus kita kapan pulangnya?" Gue bisik-bisik ke dia. "Oh iya ya," lah, dia malah lupa. Gue terlupakan anjir.

"Gue pulang ya, sampai ketemu besok." Gue senyum aja, terus kita jalan pergi.

"Nich, jangan lupa besok prom night kudu bawa pasangan." Gue denger, temennya teriak kenceng banget. Dan Kak Nichol noleh sambil ngacungin jempolnya. Akhirnya kita nyampe dimobil. Dan kita akhirnya pulang. Kita sedikit bercanda bareng gitu dimobil.

Eyes Contact [Jefri Nichol]Where stories live. Discover now