Chapter 19

351 32 0
                                    

"Gue mau tanya sama lo. Apa lo sama Melisa itu saudaraan?" Nabila tidak kaget,tapi malah penasaran. Mengapa Nichol menanyakan hal itu?

"Kita saudara sepupu. Emang kenapa ya kak?" Nichol terlihat bingung. Seolah ia tidak tau harus menjawab apa.

"Oh iya satu lagi,apa lo ngejauhin gue selama ini?" sekarang Nabila yang bingung. Apa iya ia harus mengtakan yang sebenarnya.

"Enggak" hanya itu kata yang bisa ia katakan sebagai jawaban.

"Terus lo kenapa gak mau gue ajak kecafe pas itu,dan tadi kenapa lo gak mau gue nanyain ini pas dikantin dan ninggalin gue gitu aja?"

"Itu karena kita jadi pusat perhatian. Saya gak mau jadi pusat perhatian,dan karena kakak juga udah punya Kak Shahila jadi saya gak bisa berduaan kayak gini sama kakak,"

"Tapi sekarang lo ngajak gue kesini. Disini kita cuma berdua,sama aja,"

"Sebenernya saya juga gak nyaman,tapi lebih gak nyaman lagi kalau saya diliatin sama murid-murid."

"Okeh kalo itu alasan lo,gue terima. Dan gue punya satu pertanyaan lagi,ini yang terakhir. Setelah lo keluar dari gramedia pas itu dan tau kalo gue pacar Shahila,apa lo sakit hati?" Nabila tidak tau harus menjawab apa. Sebelum ia menjawab,Rachel datang dan memberitahukan kepada nabila bahwa ia sudah dijemput. Ia pun pergi dengan Rachel untuk pulang. Nichol tertinggal,sendiri.

Pertanyaan yang sangat-sangat ia inginkan jawabannya,belum ia dapatkan jawabannya. Hanya itu yang ingin ia sampaikan untuk saat ini. Pertanyaan itu kembali harus ia cari jawabannya,sendiri,tanpa bisa mendpat bantuan dari orang lain,terutama Nabila. Karena hanya dengan pertanyaan itu,pertanyaan tentang Nabila kepadanya akan terjawab semua.

..........

Nabila's POV

Wah,apa perasaan yang selama ini gue sembunyiin itu keliatan? Kok dia bisa tanya kayak gitu kegue. Tuh orang bisa mbaca pikiran apa gimana? Gue tadi bener-bener gak tau harus jawab apa buat pertanyaan terakhir yang dia tanyain. Apa gue harus jawab jujur? Nanti disangkanya gue nembak dia gitu kalo gue bilang suka sama dia. Ih gue gak mau.

Tapi nih ya,kenapa dia bisa tau sih kalo gue sedih pas itu? Padahal gue natap dia aja enggak,gue selalu nunduk pas itu,tapi kok bisa ketahuan. Wah ni orang bener-bener ajaib,masa dia dukun sih bisa begituan.

Sekarang gue gak peduli dia apa,mau dia manusia biasa,dukun,pangeran,atau apalah,yang penting gue kudu siap buat sekarang. Setelah ini gue gak tau bakal kayak gimana,apakah dia bakal neror gue dengan sejuta pertanyaan yang menjebak atau dia diem aja nungguin gue ngomong,gue gak tau. Dan gue kudu siap.

Tiba-tiba dia dm gue. Dia dateng disaat gue lagi mikirin dia. Tepat banget. Jangan-jangan dia beneran titisan dukun.

jefrinichol

Dek,kamu mau perform diperpisahan kelas 12 ya?

Waw,dia tau -yaiyalah dia kan OSIS. Jawab gak ya? Jawab aja lah. Kasian dia,udah sering gue tinggalin terus buat mendinginkan suasana juga.

jefrinichol

Iya

Perform puisi kan?
Tentang apa?

Waduh,gimana nih gue jawabnya. Kakak kelas yang satu ini kalo nanya njebak semua. Yakali gue bilang buat salah satunya buat dia. Disabet Kak Shahila baru tau.

jefrinichol

Tentang perpisahan sama temen sih yang pasti.

Sama temen ya,bukan sama doi?

Hhmm

Bercanda.
Tapi katanya kamu buat 2,satunya tentang apa?

Anjir,gue kudu jawab apa ini. Bagemana jawabnya? Okeh,gue punya jawaban yang paling ampuh,dan jawaban ini adalah jawaban paling pas buat ngelak.

jefrinichol

Kepo

Selalu kan,kalo ditanya jawabannya begitu.
Kenapa sih emang?

Ya ada lah pokoknya kak
Tungguin aja pas lulusan

Okeh kalo gitu
Jadi gak sabar buat lulusan,jangan kangen ya

:)

..........

Nichol sedang menemani bundanya kepasar modern untuk membeli keperluan sehari-hari. Ia menunggu dimobil dan sedang chat-an dengan Nabila. Terkadang ia senyum-senyum sendiri karena respon dari Nabila saat ia menggodanya.

Karena saking asiknya sampai ia tidak tahu bahwa bundanya telah selesai membeli belanjaan. Ia baru menyadari bundanya sudah selesai ketika bundanya sudah menutup pintu mobil.

"Bunda kok cepet banget?" Tanyanya.

"Cepet banget apanya,tadi bunda nungguin antri dikasir aja lima belas menit. Kamu ngapain aja dimobil sampe gak tau mama udah selese?"

"Cuma chat-an sama adek kelas,"

"Cewek?" Nichol mengangguk.

"Cantik gak?"

"Ya namanya aja cewek,ya cantik lah masa ganteng."

"Mana sih,bunda liat fotonya." Nichol menunjukkan foto Nabila.

"Ih cantik. Kamu gak ada niatan buat naksir dia gitu?"

Nichol bingung. Ia kembali teringat pada masa itu,saat mereka sama-sama saling menjauhi. Rasanya ada yang salah dengan dirinya,ada yang kurang. Tapi setelah mereka kembali dekat,diri Nichol kembali penuh,tidak ada yang kurang,tidak ada rasa hampa,hanya ada rasa gembira. Tapi sampai sekarang,ia tak tau itu pertanda apa.

..........

Halo! Ini adalah update terlama? Maybe. Aku tau ini gak seru, tapi jangan lupa pencet BINTANG ya!

Eyes Contact [Jefri Nichol]Where stories live. Discover now