Chapter 30 | He's Gone

161 11 0
                                    

"When you're gone
The pieces of my heart are missing you"

***

1 bulan kemudian....

Nabila sudah memasuki kelasnya. Sekarang ia sudah kelas sebelas. Sudah tidak menjadi junior yang paling kecil lagi. Ia sudah menjadi senior sekaligus junior. Ia memasuki kelas XI IPA 4. Ia senang, ia masih sekelas dengan Rachel, meskipun sudah berganti dengan beberapa teman baru.

Sekarang ia sedang berada dikelas. Membaca novel. Selama seminggu sekolah, jam pelajaran belum terlalu padat. Masih ada beberapa jam kosong karena guru yang sedang mengikuti pelatihan, maka dari itulah ia membawa novel untuk melepas waktu bosannya.

Selain untuk melepas waktu free nya, ia juga ingin bersenang-senang dengan cerita-cerita yang seru. Tapi terkadang cerita-cerita itu juga bisa menimbulkan efek yang tidak baik untuknya. Karena dengan membaca novel romance, ia akan lebih sering mengingat Nichol. Nabila sudah berusaha untuk melupakannya, tapi apa? Ia malah selalu mengingatnya. Seperti ia sudah berlari sejauh seratus kilometer untuk menguruskan badannya tetapi setelah itu ia makan dengan rakusnya karena lapar. Itu semua sia-sia. Tidak ada yang bisa mendeskripsikan itu selain kata sia-sia.

Nabila lelah, bahkan hanya untuk melupakan satu orang yang bisa masuk kehatinya karena sebuah tatapan. Ia ingat, sangat ingat, bahwa ia menyukai cowok itu hanya karena mereka bertatapan secara tak sengaja. Hanya itu, sebuah kejadian sederhana, tetapi bisa membuat efek yang sangat luar biasa. Bahkan terkadang, ia berpikir dan bertanya kepada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia menyukai seseorang sebegitu mudahnya? Bahkan hanya karena bertatapan selama beberapa detik dan berpapasan saat berjalan dikoridor sekolah?

Ia tidak tau lagi bagaimana caranya mengelak. Ia selalu ingat, bahwa setelah kejadian diprom night malam itu, mereka sudah tidak pernah lagi berhubungan. Atau bahkan saling bertegur sapa dichat. Dia menghilang. Cowok itu menghilang. Tapi perasaan suka dihatinya tidak pernah menghilang. Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah cinta bisa sekuat itu? Ia tidak tau. Ia sama sekali tidak tau apa pun tentang cinta.

"Heh, ngelamun aja!" Rachel menepuk pundak Nabila tiba-tiba.

"Apa sih!" Kata Nabila sedikit jengkel.

"Lo lagi mikirin apa?" Nabila diam. Ia tidak ingin selalu mengingat cowok itu. Ia selalu ingin melupakannya, tapi cowok itu selalu mampir dipikirannya, malah lebih sering dari saat ia kelas sepuluh.

"Kak Nichol?" Ya, Rachel sudah mengetahui semuanya. Perasaan Rachel terhadap cowok itu semakin menunjukkan kebenarannya. Sebenarnya ia ingin berbicara tentang hal itu kepada Nabila. Tapi apa gunanya berbicara hal yang menurutnya hanya sebuah ketakutan kepada orang yang pasti akan mendengarnya, tapi hanya pada pikirannya, bukan hatinya.

"Coba move on deh Bil. Cowok masih banyak diluar sana. Dan mungkin bisa buat lo lebih bahagia ketimbang sama dia." Ucap Rachel. Ia sangat kasihan terhadap sahabatnya itu. Belum berpacaran pun Nabila sudah berkali-kali sakit hati. Bagaimana jika mereka berpacaran? Harus berapa kali lagi cewek itu merasakan sakit hati.

"Gue pengen. Pengen banget. Gue pengen ngelupain dia, tapi malah dia yang sering muncul dipikiran gue. Gue jadi kepikiran dia. Gimana dia sekarang. Kuliah dimana, ambil jurusan apa. Gue selalu inget dia. Seakan-akan semua benda didunia ini berhubungan dengan dia. Diperkataan gue, gue selalu bilang bisa buat move on. Tapi apa? Hati gue gak bisa. Gak tau kenapa."

Rachel menghela napas lalu memeluk sahabatnya sejak SMP itu. Memang benar, semua itu bukan diatur oleh mulut. Semua itu diatur oleh hati dan pikiran. Jadi ketika mulutmu berkata 'bisa' belum tentu hati mu berkata seperti itu. Karena sebenarnya, hati dan pikiranlah yang mengambil kendali penuh dalam diri seseorang.

..........

Nabila's POV

6 bulan kemudian....

Sekarang udah semester dua. Kelas sebelas. Tinggal menghitung bulan gue bakal naik kelas dua belas, try out, ujian praktek, dan kemudian UNAS. Aduh, semoga waktu sedikit berjalan lebih lambat. Gue bener-bener belum siap buat UNAS.

Selama ini, usaha gue sedikit membuahkan hasil. Sedikit, tapi setidaknya udah bisa bikin gue lupa sama dia selama beberapa waktu. Gue udah gak terlalu mikirin dia dan fokus sama pelajaran. Ini bener-bener ajaib. Bahkan baru kali ini gue merasakan hal yang begitu ajaib. Sampai hari ini, gue masih suka sama dia. Gue ulangi. Gue masih suka sama dia. Bahkan setelah gue lost contact sama dia sejak kejadian sialan itu.

Hati gue masih milih dia. Gila banget gak sih. Ketika lo udah gak pernah ketemu, bahkan udah gak pernah berhubungan apa-apa lagi sama dia, dan lo masih naruh hati lo kedia? Yang lo tau keberadaannya aja enggak. Mungkin juga dia udah ngelupain gue. Tapi gue gak bisa ngelupain dia.

Ini bener-bener bukan simbiosis mutualisme. Karena perasaan gue sendiri, gue sendiri yang rugi. Dengan kerugian yang cukup besar. Bener-bener buat waktu gue terbuang percuma. Wasting time for me to wait he until he look at me. Tapi apa yang bisa gue perbuat? Hati dan pikiran gue yang ngatur semua yang ada dalam diri gue, bukan mulut gue. Semoga aja, waktu gue yang udah terbuang itu diganti dengan sesuatu yang sangat membahagiakan buat gue. Semoga.

Btw, gue mau ngajak Rachel kekantin. Sekarang udah waktunya istirahat.

"Lo gak mau kekantin?" Tanya gue.

"Ayok!" Abis itu kita kekantin. Gue seneng kalo udah bisa ngabisin waktu sama Rachel kayak gini. Karena selama ini kita jarang hangout bareng sama kekantin bareng. Padahal kita sekelas. Tapi selalu ada aja yang buat kita gak bisa kekantin bareng.

Gue berdoa, semoga dengan kesenangan tersendiri gue sama Rachel atau temen-temen yang lain, bisa buat gue secepatnya menghapus nama dia dari hati gue dan ngelupain dia sepenuhnya.

..........

Halo teman! Akhirnya update ya hehe. Aku mau minta maaf yang sebesar-besarnya ya. Aku bakal hiatus sampai awal mei dan cerita ini mungkin bakal update lagi pertengahan mei. Aku maaf yang sebesar-besarnya ya teman, karena aku harus menyiapkan mental dan otak buat ujian. Maaf ya, aku benar-benar minta maaf.

Kalau kalian udah capek nunggu gak papa, silahkan. Tapi kalau kalian masih mau nunggu, aku benar-benar berterimakasih pada kalian. Sekali lagi aku benar-benar minta maaf dan terimakasih 🙏

Bintang dan commentnya jangan lupa ya!

Eyes Contact [Jefri Nichol]Where stories live. Discover now