Shocked

9.1K 436 10
                                    

Note:
Siap2 hitung mundur menuju Tamat...
Tinggal beberapa part aja.....

Selamat membaca

.....

Erika menatap kosong jendela di depannya. Tangannya mulai mengusap perutnya perlahan. Entah harus bahagia atau harus menangis sedih. Dirinya juga tidak tahu. Pemberitaan tentang dirinya sudah keluar dan tersebar ke seluruh dunia

Dia, Erika Lucia Annabella Malven Dimitry. Putri satu-satunya keluarga Dimitry kini di kabarkan tengah berbadan dua sebelum menikah dan tidak diketahui siapa ayah dari bayinya

"Baby... Mom harus apa?" Bisik Erika

Tangannya masih terus mengusap perut ratanya. Untung saja Dario ditahan sang ayah di Marvinia. Jika tidak, Dario pasti sudah mengamuk tidak karuan saat ini. Erika menghela napas pelan

Merasa lelah dengan apa yang dia alami. Sudah dua bulan sejak Daverick meninggalkannya dan tinggal di sebuah Apartmen bersama Airin. Kakak kelasnya, musuhnya dan orang yang selalu mengejar Daverick bahkan sejak Daverick masih SMP

"Baby..."

Erika meremat gaun yang dia pakai. Perutnya terasa nyeri

"Aw..." Ringisnya

Tangan itu mengusap perutnya perlahan dan dengan gerakan sangat lembut

"Baby, jangan nakal nak..."

Lama kelamaan rasa sakit itu berkurang. Memang sih usia kandungan Erika masih sangat kecil baru menginjak dua minggu beberapa hari lagi. Erika tersenyum kecil saat rasa sakit itu sedikit menghilang

"Terima kasih baby, sudah mendengarkan mommy" Erika mengusap lagi perutnya

Tiba-tiba saja Erika teringat kandungan Airin. Usia kandingan Airin sekarang sudah memasuki bulan kelima. Perut Airin semakin membuncit saja. Membayang dirinya akan sebuncit Airin membuat Erika terkekeh geli

Suara ketukan pintu membuat Erika menoleh dan disana sudah berdiri Maya dengan amplop dan kotak di tangannya

"Buat aku tante?" Tanya Erika dan Maya hanya mengangguk

"Thanks tan"

Maya pamit dari kamar Erika dan menutup pintu kamar itu rapat-rapat

"Undangan pernikahan?" Alis Erika berkerut bingung

Setelah melihat nama yang tertera Erika mengerti. Itu adalah undangan pernikah Daverick dan Airin, tapi, pernikahan itu masih sekitar tiga minggu lagi. Erika membuka kotak yang tadi dibawa oleh Maya. Isinya sebuah kartu tipis seperti kartu ATM

"Grand Filsco? Bukannya itu salah satu hotel grand pa?"

Erika terkekeh. Kartu di tangannya adalah kunci dari sebuah kamar di Grand Filsco. Hotel milik sang kakek. Erika kembali mengusap perutnya

"Kita pergi ya baby... Tapi, baby jangan nakal"

Semakin hari berita tentang Erika semakin banya beredar. Mulai dari pertanyaan siapa ayah bayinya? Lalu bagaimana bisa dia hamil di luar nikah? Dan hujatan-hujatan yang tertuju padanya. Hanya Kanaya saja yang menenangkan Erika dan memberikan motivasi padanya. Ares memilih melindungi putrinya dengan memenjarakan orang-orang yang bekomentar pedas tentang putrinya

Hari yang ditunggu datang. Erika berangkat dengan Balto dan Timmy ke Grand Filsco. Dia memasuki lift khusus ke lantai 25. Sepatu heels miliknya beradu dengan lantai marmer menghasilkan bunyi yang sangat teratur

"1025... 1025... Dimana dia?"

Erika membaca setiap nomor di pintu sambil terus menggumamkan nomor di kartunya

"Ah! Itu dia! Kamar 1025"

Erika menggesekan kartu itu dan masuk ke dalamnya

"Royal Diamond suite?"

Erika tahu tipe-tipe kamar hotel milik Keluarganya. Tapi dia tidak menyangka dia akan memasuki kamar yang berada di nomor 1, dengan fasilitas super duper mewah. Erika berjalan memasuki kamar itu dan terhenti di sebuah pintu pembatas antara ruang tamu di kamar itu dengan ruang tidur. Erika terbelalak ketika melihat sebuah gaun tersedia dengan rapi di ruangan itu

'Wear me please' begitu tulisan di dekat baju itu

"Well, aku akan memakainya dengan senang hati"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang