Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WAJIB VOTE sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋
❤︎❤︎❤︎
Sudah terhitung lima menit Athena diam saja di mobil. Ia belum keluar dan hanya melihat sekeliling layaknya mata-mata. Sebuah lace scarf di kepala juga ikut andil dalam penampilan berbeda Athena hari itu. Membuatnya tampak lucu sekali dengan penyamarannya.
Han Jean di kursi kemudi tidak berhenti memperhatikan sang istri, ia tidak tahu maksudnya apa bersikap seperti itu. "Masih lama di mobil?" tanyanya menyindir.
"Hah? Enggak. Ini mau turun," sahut Athena.
Han Jean mengulurkan tangannya, diterima Athena seperti biasa untuk salim. "Kamu kelas kuliah siang, kan, Jean?"
"Um."
"Sebelum berangkat, makan siang dulu. Aku udah masak, kamu tinggal panasin aja di microwave. Tapi jangan lupa pakai sarung tangan, ya? Kamu kurang hati-hati, nanti tangan kamu kayak waktu itu melepuh." Athena mewejang suaminya.
"Iya, Sayang."
"Nanti kabarin kalau udah sampai kampus. Jangan ganjen ke Eleanor. Aku nggak suka."
"Excuse me? I never do that!" Han Jean protes keras tak terima.
"Iya, Eleanor yang ganjen. Tapi kamu langsung hindari aja."
"Langsung dilaksanakan, Tuan Putri."
"Jangan meledek!" Athena melepas sabuk pengaman, mengambil tas yang ia letakkan di belakang. "Aku berangkat, kamu nyetirnya hati-hati."
Athena keluar, melangkah cepat untuk menuju ke gedung tempat kelasnya berada. Dari dalam mobil, Han Jean tidak berhenti menatap punggung istrinya. Lesung pipi itu eksis, Han Jean begitu manis mengukir senyum. Pelan ia bergumam, "Athena cemburu. Istri gue cemburu."
❤︎❤︎❤︎
Meski semalam Han Jean sudah menenangkan Athena, tetapi Athena tidak bisa berhenti khawatir bertemu Eleanor. Tetap ia takut kepada perempuan menakutkan itu. Athena berjalan mengendap sambil menunduk.
Hingga sebuah tangan menepuk pundaknya, membuat Athena terlonjak. Ia langsung balik badan seraya melotot. Melihat bukan Eleanor yang menepuk pundaknya, Athena bisa merenggangkan ototnya yang sempat kaku karena tegang.
