17 - Camp

51.2K 6.1K 6.9K
                                    

vote dan beri komen tiap paragraf 🫶🏻selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dan beri komen tiap paragraf 🫶🏻
selamat membaca~

❥❥❥

Athena tidak bisa tidur, padahal jam lima pagi ia harus sudah berkumpul di sekolah. Hari itu adalah hari di mana ia akan melakukan camp bersama teman sekelas, kelas sebelah, dan kelas Han Jean. Ada tiga bus yang akan mengantar tiga kelas ke tempat camping.

Meski acara tidak resmi, namun pihak sekolah sudah mengizinkan agar para murid berkumpul di sekolah sebagai tempat titik temu. Tentu karena Han Jean yang ikut andil meminta izin.

Sepulang dari pesta, Athena langsung menyiapkan keperluan yang harus dibawa. Milik Han Jean juga karena jauh-jauh hari dia menitipkan beberapa barang bawaan kepada Athena.

Jam menunjukkan pukul satu pagi dan Athena belum juga terlelap. Ia memikirkan sikap Han Jean juga pertanyaan anehnya di pesta tadi.

"Kalau aku ciuman sama dia, kamu marah?"

Athena bingung, takut salah menjawab dan membuat Han Jean marah. Alhasil dia diam kebingungan.

"Jawab," tagih Han Jean.

"Terserah kamu, Jean." Tangan Athena meremas handbag yang tengah digenggam.

"Aku tanya, kamu marah atau enggak? Kenapa malah jawab terserah?"

Athena menggeleng, "Aku nggak tahu."

Han Jean hendak mengomel karena tidak puas dengan jawaban Athena, hanya saja Zea menginterupsi. Bunda Jean memanggil keduanya untuk kembali ke pesta karena ada beberapa tamu yang ingin bertemu dengan mereka terutama Athena yang baru saja diperkenalkan sebagai calon menantu.

Mau tidak mau Han Jean beranjak, mengais kasar jasnya yang ada di pangkuan Athena. Dia bahkan meninggalkan Athena lebih dulu. Alisnya menyatu, perasaan tidak nyaman itu dikenali Han Jean sebagai perasaan sebal.

Zea yang melihat putranya merengut pun menghampiri Athena yang berjalan pelan agar tidak tersandung mengingat heels yang dikenakannya cukup tinggi. "Kalian bertengkar?" tanya Zea kepada Athena.

Senyum Athena tampil. "Enggak, Bunda. Han Jean memang suka kayak gitu kalau lagi sebal ke Athena."

"Apa aku boleh marah kalau Jean suka perempuan lain?" tanya Athena pada dirinya sendiri. Matanya sibuk menatap langit-langit kamar. Tiba-tiba bayangan Han Jean mencium Eleanor terlintas. Athena menggeleng guna menepis bayangan tidak senooh itu.

Rasanya tidak nyaman. Bagaimana pun Han Jean tunangannya. Selama ini meski lelaki itu digilai banyak perempuan secara terang-terangan, ia tak pernah menggubris. Terlebih perempuan-perempuan yang menggilai sosok Han Jean tidak ada yang berani mendekati Han Jean. Akan tetapi kali ini berbeda, ada perempuan yang tidak takut kepada Jean, juga nekat bilang suka bahkan menempel tanpa ragu meski ada Athena yang statusnya sebagai tunangan lelaki itu.

Han J ; Drive You InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang