Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siap gila bersama Baginda Han Jean? 🛐 Komen tiap paragraf ya biar gemoyy 🖤 aku suka bacain komen kalian di sana 🩷
❤︎❤︎❤︎
Athena asik menyeruput teh aprikot seraya menunggu dori katsu pesanannya diantar. Ia menengok ke kanan dan ke kiri mencari eksistensi Bobby. Siapa tahu dia sudah menerima titah dari Han Jean untuk membeli makanan di kantin. Tetapi batang hidungnya belum terlihat.
Fera yang duduk di samping Athena sibuk pada ponsel, sedang yang lain sibuk bercengkerama.
"Athe, tumben lo nggak bareng Han Jean?" tanya yang lain penasaran.
"Mungkin dia lagi sibuk," balas Athena seadanya.
Satu kelas bahkan satu sekolah tahu bagaimana posesifnya tuan muda sinting itu. Athena jarang sekali bisa berkumpul bersama teman-temannya jika Han Jean tidak ada kesibukan, dan sialnya Han Jean jarang sibuk.
"Athena, Han Jean pas bareng lo masih galak gitu atau enggak? Ceritakan tentang Han Jean, dong! Kita penasaran banget!"
"Iya, nih! Kalian kenapa bisa tunangan?" pertanyaan satu belum dijawab, yang lain sudah mengajukan pertanyaan baru.
Athena nyengir, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal bingung harus menjawab apa. Sejujurnya Athena muak sekalinya berkumpul dengan teman-temannya harus membahas Han Jean. Ia juga ingin terlepas dari lelaki itu barang sejenak. Paling tidak Athena tidak usah mendengar namanya.
Han Jean Atmaja. Marga yang disandang di akhir namanya sudah bisa menjelaskan siapa dirinya. Sayangnya lelaki itu tidak tersentuh. Tidak ada yang berani padanya. Takut tentu saja, karena sikap gilanya yang semena-mena.
Di mata Athena, Han Jean hanya manusia sok jagoan. Dia sama sekali tidak keren meski wajahnya terukir begitu sempurna. Berani taruhan? Dia bukan apa-apa tanpa marga Atmaja di akhir namanya. Dia bukan apa-apa tanpa kekuasaan dan kekayaan yang keluarganya miliki. Bahkan Athena sendiri tunduk karena semua yang dimiliki lelaki tak waras itu.
"Athena kenapa diam aja? Ceritain tentang Han Jean, dong!" tuntut mereka tak sabar.
"Bingung mau cerita dari mana. Han Jean, ya...," Mata tiga teman yang duduk di hadapan Athena sudah begitu fokus menunggu kelanjutan ucapan gadis itu. Telinga sudah dipasang dengan benar. "Han Jean," lanjut Athena.
Penonton kecewa, tidak puas dengan jawaban tidak jelas Athena. Sontak salah satunya protes. "Han Jean ya tentu Han Jean. Masa Han Jean jadi Ucok. Athena yang jelas, dong! Kita udah penasaran banget sama theother side seorang Han Jean Atmaja."
