23 - Keluarga

42.8K 4.5K 5.2K
                                    

vote dulu jangan lupa sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dulu jangan lupa sebelum scroll 🩷
komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋

❤︎❤︎❤︎

"Jean aku... aku boleh peluk kamu? Sekarang A- aku lagi nggak baik-baik aja."

Tak banyak berpikir, Han Jean maju meraih tubuh gemetar Athena untuk didekap erat-erat. Membiarkan Athena menangis di dadanya.

Perlahan tangan Athena melingkar balas memeluk erat Jean. Lewat pelukan dari suaminya, Athena dikuatkan. Malam itu, Han Jean berhasil membuatnya merasa terlindungi. Lengan kokoh Jean, serta tubuhnya yang besar dan kuat menyebabkan kekhawatiran Athena kabur. Dekapan hangat itu juga mendatangkan rasa pesam pada tubuh menggigil Athena.

Dirasa mulai tenang, Han Jean mengurai pelukannya. Dia menangkup wajah Athena, menghapus jejak air mata di pipinya yang dingin. Tangisnya sudah berhenti, namun sengguk Athena masih tersisa.

Han Jean tidak menanyakan apa pun, membiarkan Athena tenang lebih dulu. Usai menghapus air mata, Jean menyisir rambut berantakan Athena menggunakan jari penuh kelembutan. Ia melepas jaketnya, memasangkannya pada Athena. Tubuh mungilnya tenggelam pada jaket Jean, hal itu membuatnya makin merasa hangat.

Han Jean menuntun Athena untuk berdiri, sebelum naik ke atas motornya, ia memasangkan helm pada Athena. Mereka pergi dari sana. Dengan Athena yang tidak ragu memeluk Jean dari belakang.

Malam itu Han Jean berkendara pulang dengan kecepatan normal, dengan jaket dan helm yang istrinya pakai. Han Jean tak butuh jaketnya, pelukan erat Athena sudah membuatnya hangat.

❤︎❤︎❤︎

Eleanor sedang berendam di dalam bath tub kamar mandi mewahnya. Busa yang melimpah dengan taburan kelopak mawar menghiasi. Ia asik menikmati rasa hangat air, beserta wangi nyaman dari essential.

Eleanor bersantai sambil bermain ponsel. Sudah malam, tapi pesan yang dia kirim kepada Han Jean belum juga dibalas. Memang Han Jean tidak pernah membalas pesannya, hanya saja kali ini aneh sekali. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak. Sudah terhitung lebih dari sepuluh jam.

Tidak jauh dari bath tub berada, Eleanor meraih segelas wine yang disiapkan para pelayan rumahnya. Dia menegak wine tersebut sedikit demi sedikit sambil berpikir pujaan hatinya sedang sibuk apa.

Eleanor melamun, memperhatikan gelas yang digenggam tangan lentik cantiknya. Ia melakukan gerakan memutar pada gelasnya, membuat isinya ikut bergerak mengikuti. "Cowok gue kenapa belum balas, sih? Dia ke mana coba?" Eleanor berdecak sebal. "Jangan-jangan lagi mesra-mesraan sama istrinya? Tsk! Nggak adil banget! Gue kesepian di sini."

Eleanor meletakkan gelasnya ke tempat semula, beralih meraih ponsel. Ia kembali mengetik banyak pesan untuk dikirimkan kepada Han Jean meski tahu lelaki itu tak akan membalas. Dia sudah seperti orang gila, ruang obrolan dirinya dan Han Jean hanya dipenuhi oleh bubble pesannya.

Han J ; Drive You InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang