Extra Part (2) : Vanessa's Life Background

1.6K 43 3
                                    

Seorang anak perempuan sedang terduduk dipinggir jalan sambil memegang mangkuk kecil, pakaian anak itu lusuh dan kumal. Membuat siapa saja yang melihatnya akan menghindar jauh.

"Lapar sekali." Rintih anak itu sambil memegangi perutnya.

"Tolong tuan, nyonya. Aku belum makan dari tiga hari yang lalu." Ucap anak itu sembari memegangi mangkuknya.

"Hei lihatlah dia, jelek sekali dia. Berani sekali dia mengemis disini, ayo kita usir dia." Bisik seorang anak laki-laki gempal membisiki teman-temannya.

"Aku ikut kau saja." Sahut salah satu temannya.

Anak laki-laki itu pun pergi menghampiri gadis kecil itu sambil diiringi teman-temannya.

"Apa yang kau lakukan disini hah? Ini wilayah kekuasaan ayahku, dan disini tidak boleh ada yang mengemis seperti dirimu. Orang seperti dirimu seharusnya sudah dibuang ke pulau seberang oleh ayahku. Lihat lah pakaianmu, cih jelek sekali." Ucap anak laki-laki itu dengan nada yang mengejek.

"Aku tidak kenal siapa ayahmu," Balas gadis itu polos.

"Ayahku adalah seorang Duke disini, kau tidak berhak untuk melawan ku. Pergilah dari sini atau akan kuhajar kau." Ancam anak lelaki itu.

"Aku tidak punya uang, buat makan saja susah apalagi pergi dari sini." Ucap gadis itu.

Anak lelaki yang merasa sudah dilawan pun langsung memasang wajah marah, "Ishh beraninya kau melawan ku. Akan aku bilang pada ayahku kalau kau sudah menyakitiku, lihat saja nanti."

Bocah itu pun pergi dari sana diiringi oleh temannya dibelakang, gadis kecil itu tidak peduli. Dan kembali mengemis untuk mendapat uang.

"Tuan, nyonya tolong beri aku uang, aku sangat kelaparan." Pinta gadis itu pada orang yang berlalu-lalang di depannya. Tapi tidak ada satu orang pun yang memberinya uang.

"Aku sudah tidak kuat lagi, mungkin aku akan menyusul ibu." Gumam gadis itu seperti merasa dirinya akan segera mati dalam hitungan menit.

"Kasihan-nya kau, ayo makan bersamaku. Aku ingin ke kedai makan tapi tidak ada teman, aku takut jika pergi sendiri." Tiba-tiba ada seorang gadis kecil lagi yang kelihatannya dia anak bangsawan.

"Aku tidak mengenalmu, mengapa kau mengajakku?"

"Aku akan berkenalan supaya kita semakin kenal, perkenalkan namaku Lyona. Namamu?"

"Aku Vanessa, salam kenal."

Ternyata dua gadis kecil itu adalah Vanessa dan Lyona saat kecil.

"Ayo kita makan, pasti kau sangat lapar." Ajak Lyona lalu menarik pergelangan tangan Vanessa, Vanessa yang tidak punya tenaga untuk melawan pun mengikuti ke mana perginya Lyona.

"Nah sudah sampai, ayo masuk." Lyona pun menarik tangan Vanessa lagi supaya Vanessa mau ikut dengannya.

"Kau mau makan apa? Apa akan aku pesan kan semua menu saja ya?" Tanya Lyona pada Vanessa yang masih celingak-celinguk karena baru pertama kali Vanessa masuk kedalam kedai makan.

"Jangan banyak-banyak aku tidak bisa menghabiskannya." Cicit Vanessa malu-malu.

"Kalau tidak habis akan aku bantu untuk menghabiskannya, yang penting kau makan dulu ya?" Ucap Lyona sambil tersenyum manis. Vanessa hanya mengangguk kecil karena belum sama sekali ada seorang anak yang mau mengobrol padanya.

"Bibi! Aku mau semua menu yang ada disini ya." Teriak Lyona memanggil sang pemilik kedai.

"Siap Nona, saya buatkan dulu." Pemilik kedai itu pun langsung menuju dapur untuk membuatkan pesanan Lyona.

Second Life Lyona [End]Where stories live. Discover now