29.

1.2K 47 0
                                    

Lyona yang sedang mengobrol berduaan dengan Jeremy diperaduannya pun langsung merasa adanya kehadiran sihir hitam di kediamannya.

'Vanessa! Mengapa dia kesini?!' Batin Lyona panik. Tentu saja panik karena Lyona belum bisa menguasai sihir suci-nya untuk melawan Vanessa.

Jeremy yang melihat Lyona terdiam pun langsung menepuk pundak Lyona dan memanggilnya. "Lyona? Mengapa kau terdiam? Apakah ada sesuatu?"

Lyona langsung tersadar dan menjawab, "Ah-- aku merasa adanya orang itu lagi."

Jeremy mengangkat satu alisnya lalu kembali bertanya, "Siapa?"

"Vanessa, aku yakin itu dia."

"Mengapa dia kesini? Apakah dia belum puas menyakitimu?" Tanya Jeremy dengan geram.

"Aku tidak tahu, kau harus bersembunyi sekarang pangeran. Aku tidak mau kau terluka lagi, kumohon." Lalu Lyona pun bersimpuh di depan Jeremy supaya Jeremy mau menuruti permintaannya.

"Jangan seperti itu, bangunlah." Suruh Jeremy.

"Aku tidak akan bangun jika kau tidak menuruti permintaanku." Balas Lyona tetap memilih bersimpuh terus sampai Jeremy mau menurutinya.

Jeremy mendecak kesal lalu mengangkat tubuh Lyona supaya bangun, "Aku tidak akan sembunyi, aku tidak mau kau terluka. Jadi biarkanlah aku melawannya."

Lyona berdiam diri disana sambil menundukkan kepalanya, "Tapi ini urusanku dengannya, kau tidak bisa mengalahkannya pangeran. Karena yang bisa mengalahkannya hanya aku seorang."

"Mengapa kau bisa sangat yakin seperti itu?" Tanya Jeremy.

"Aku mempunyai sihir suci, dan hanya aku yang bisa mengalahkannya dengan tanganku sendiri." Jawab Lyona tidak mau menutup-nutupi kemampuan yang ia miliki.

"Yang benar saja? Aku rasa generasi terakhir yang punya sihir suci itu sudah 100 tahun yang lalu dan setelah itu tidak ada lagi yang memilikinya." Ucap Jeremy tak percaya.

"Aku tahu ini seperti omong kosong, tapi memang itulah kenyataannya. Aku memiliki sihir suci itu."

BRAK!!

PRANGG!!!!

BRUK!!

"LYONAAA!!! TUNJUKKAN DIMANA DIRIMU!! ATAU AKU YANG AKAN MENYERET MU KELUAR!!" Teriak seorang wanita memanggil namanya.

"Oh tidak, dia sudah dekat sini. Kumohon bersembunyi lah, aku janji aku akan baik-baik saja." Rengek Lyona meminta Jeremy bersembunyi.

Jeremy pun akhirnya mengangguk setuju dan pergi bersembunyi di ruang bawah tanah rahasia milik Lyona.

Sebelum menutup pintu ruangan itu, Jeremy mencekal tangan Lyona. "Lyona, jaga dirimu. Aku tidak ingin ada yang berkurang satu pun dari dirimu."

Lyona mengangguk lalu tersenyum.

Cup.

Lyona mengecup pipi Jeremy singkat lalu pergi meninggalkan Jeremy. Lyona pun melangkah keluar peraduannya.

Kriettt..

Suara pintu Lyona mengalihkan perhatian Vanessa yang sedang mengobrak-abrik barang-barang yang ada disekitarnya.

"Ah-- disitu kau rupanya, kemarilah Lyona. Kau kan sahabat terbaikku, jadi mau tidak jika kau kemari?" Ucap Vanessa sambil memasang wajah melas.

"Tidak usah kau memasang wajah seperti itu, aku sangat jijik melihatnya." Lyona mendengus kesal saat melihat wajah Vanessa yang sok dramatis.

"Oh sungguh jahatnya sahabatku ini, jika kau tidak mau kemari maka akan aku bawa ibu dan kakak-mu ke kediaman ku dan akan kubuat mereka menjadi iblis suruhan ku. Bagaimana?" Ancam Vanessa sambil menunjukkan 3 orang yang sedang terikat dalam keadaan pingsan. Ada Margaret, James, dan Veronica.

Second Life Lyona [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang