16.

1.5K 63 0
                                    

Tok tok tok..

Lyona mengetuk pintu ruang kerja ayahnya, dia ingin meminta untuk meliburkan Eugene sementara.

"Masuk saja." Ucap Antonio dari dalam ruangan. Lyona pun membuka pintu lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam.

"Ada hal penting apa sayang?" Tanya Antonio kepada Lyona.

Lyona menarik napas panjang sebelum mulai berbicara, entah kenapa dia merasa gugup. "Ayah, bolehkah jika Eugene diliburkan bekerja selama 3 hari? Dia ingin bertemu dengan keluarganya. Aku sering memergokinya sedang melamun sambil memandang cincin pernikahan Eugene dengan Istrinya." Ucap Lyona panjang lebar menjelaskan apa yang mau disampaikan.

Dahi Antonio berkerut, yang menandakan jika Antonio bingung dengan maksud ucapan Lyona. "Jadi kau ingin aku memberi cuti untuk Eugene?" Antonio kembali bertanya.

Lyona pun mengangguk lalu matanya menatap Antonio penuh harap supaya ayahnya mau menyetujui.

Antonio masih berpikir. Setelah selesai berpikir Antonio pun berucap "Baiklah, aku memberinya libur selama 3 hari. Beritahu dia."

Lyona kegirangan sebab ayahnya menyetujuinya. "Terimakasih ayah, aku menyayangimu." Ucap Lyona lalu berlari kegirangan meninggalkan ruang kerja Antonio.

"Anak itu banyak berubah ya." Gumam Antonio lalu terkekeh.

******

Lyona berlari untuk menemui Eugene di kandang kuda, Eugene sedang memberi makan para kuda.

"Eugene, Eugene!" Lyona memanggil Eugene dengan suara cempreng-nya. Eugene yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah suara. "Nona, jangan berlari nanti jatuh." Eugene khawatir Lyona jatuh, sebab Lyona berlari sangat kencang.

"Eugene, ayah mengizinkanmu untuk libur selama 3 hari. Dan hari ini kau boleh kembali ke rumahmu. Bersenang senanglah Eugene." Ucap Lyona sangat kegirangan.

"Terimakasih Nona, saya akan kembali kerumah saat siang hari." Eugene juga merasa senang hari ini dia bisa libur bekerja.

"Baiklah, aku masuk kembali kedalam ya." Lalu Lyona pun beranjak meninggalkan Eugene.

Lyona pun kembali masuk kedalam peraduannya. Sebelum kembali, Lyona punya ide untuk menemui Veronica. Karena Lyona sangat rindu setelah seharian tidak bertemu.

Lyona berjalan menuju peraduan Veronica yang ada 1 lantai diatas peraduannya.  Saat sudah sampai depan peraduan Veronica, Lyona mengetuk pintu.

Pintu pun terbuka, menampakkan Veronica yang masih memakai baju tidur. "Selamat pagi Kak. Kakak belum mandi?" Lyona bertanya.

"Aku belum sempat mandi, karena didalam sangat berantakan. Jadi aku harus membereskan dahulu." Jawab Veronica lalu membuka pintu sedikit lebih lebar untuk menunjukkan kepada Lyona.

"Mau aku bantu?" Lyona menawarkan dirinya untuk membantu membereskan peraduan Veronica. "Boleh saja jika kau mau." Balas Veronica.

Peraduan Veronica sangat berantakan karena dipenuhi dengan barang barang baru seperti gaun, sepatu heels baru, dan perhiasan baru. Semua barang itu menggunung didepan ranjang Veronica.

"Wow jadi Kakak kemarin pergi keluar dengan Kak James untuk membeli ini semua?" Lyona bertanya lalu dibalas anggukan oleh Veronica.

Mereka berdua dengan semangat membereskan barang barang yang menggunung itu. Sampai pandangan Lyona jatuh pada sebuah sepatu yang sangat sangat cantik. Sepatu itu berwarna ungu yang juga terdapat pita berwarna ungu.

Lyona menginginkan sepatu cantik itu, tapi sepatu itu kan milik Veronica

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lyona menginginkan sepatu cantik itu, tapi sepatu itu kan milik Veronica. Alhasil Lyona harus membeli sepatu itu sendiri.

"Kak, dimana kau membeli sepatu ini? Ini sangat cantik." Lyona bertanya pada Veronica yang masih sibuk membenahi barang yang masih menumpuk.

"Hah? Aku tidak merasa membeli sepatu itu. Kau menemukan dimana?" Veronica kembali bertanya. "Aku menemukannya di tumpukan ini." Ucap Lyona sambil menunjuk ke tumpukan yang isinya sepatu semua.

"Aku bahkan tidak tahu jika ada sepatu seperti itu di tumpukan sepatu yang aku beli." Veronica masih bingung bagaimana bisa ada sepatu berwarna ungu? Veronica tidak pernah membeli barang apapun yang berwarna ungu.

"Jika kau mau ambil saja. Aku tidak suka dengan barang apapun berwarna ungu." Mendengar perkataan itu, Lyona pun kegirangan karena dirinya bisa memiliki sepatu cantik itu.

"Terima kasih Kakak, aku sungguh menyukai sepatu ini. Warna nya sangat cantik." Ucap Lyona kegirangan sambil mencoba memakai sepatu itu ke kakinya. "Ini sangat pas!"

"Itu terlihat cocok dipakai denganmu." Veronica memuji sepatu yang dikenakan Lyona. "Ya! Ini sangat cantik." Lyona membalas dengan antusias.

"Omong omong mengapa ada banyak sekali barang barang baru disini?" Tanya Lyona bingung karena tumpukan barang itu masih belum berkurang.

"Pernikahan kami dipercepat Lyona." Balas Veronica. "Kami akan menikah 3 hari lagi. Itu alasannya mengapa aku dan James membeli banyak barang."

"Hah? Dipercepat?!" Lyona menganga terkejut dengan pernyataan Veronica. Veronica pun hanya mengangguk.

"Aku dan James sudah meminta para pelayan untuk menghias aula." Semua ini dilakukan dengan sangat mendadak. Lyona masih tidak menyangka 3 hari lagi Kakaknya akan menikah.

******

Dikit dulu aja ya? Lagi males ngetik panjang hehehe.

Bye All.

Second Life Lyona [End]Where stories live. Discover now