14.

2.1K 73 0
                                    

"Aku pergi ingin melihat peraduanku dahulu, ayo Lyona antar aku." Jeremy pergi mengajak Lyona.

"Kau yang membereskan peraduan untuk Putra Mahkota bukan?" Lyona bertanya kepada pelayan yang mungkin membereskan peraduan untuk Jeremy.

"Iya Nona. Letaknya tepat disebelah peraduan anda." Pelayan itu menjelaskan sebelum ditanya.

Lyona terkejut jika peraduan untuk Jeremy adalah kamar kosong yang ada disebelah peraduannya. Mengapa harus disitu? Bukannya kamar kosong ada banyak?

"Baiklah kami pergi dahulu, terimakasih." Lyona pamit lalu pergi meninggalkan pelayan itu.

Selama perjalanan menuju peraduan untuk Jeremy hanya ada hening. Jeremy sangat sangat senang saat mengetahui jika peraduaannya tepat disebelah peraduan Lyona, akan semakin mudah untuk melihat apa saja yang Lyona lakukan sehari hari.

Jeremy tersenyum melihat Lyona yang masih tetap memasang wajah terkejut. "Apa kau tidak senang jika peraduanku tepat disebelahmu?" Jeremy memulai pembicaraan untuk memecah keheningan.

"Ah, tidak. Aku senang jika peraduanmu disebelah peraduanku." Jeremy tahu jika yang barusan Lyona ucapkan adalah sebuah kebohongan.
"Jangan berbohong, aku tahu jika kau tidak senang terlalu berdekatan denganku." Jeremy mengungkapkan kenyataan yang sangat nyata.

Apakah dia ini cenayang? Mengapa bisa tahu apa yang aku pikirkan? Lyona membatin kesal.

"Aku hanya menginap semalam saja disini, tidak akan lama. Tapi saat kau menikah denganku, kau harus mau untuk selalu berdekatan denganku." Jeremy masih mengoceh padahal Lyona tidak menanggapi.

"Kita sudah sampai. Jika kau perlu sesuatu, ketuk saja pintu peraduanku. Aku selalu ada didalam." Lyona mengucapkan itu dengan nada yang datar. Seketika dia badmood ketika tahu peraduan Jeremy ada disebelahnya.

"Baiklah aku masuk dahulu, permisi." Lyona langsung masuk peraduannya lalu menutup pintu. Lyona menghela napas karena lelah dengan sikap Jeremy yang sekarang ini.

"Mengapa Lyona? Kau baik baik saja?" Veronica bertanya kepada Lyona karena melihat Lyona seperti sangat kelelahan. "Aku tidak apa, hanya lelah saja untuk hari ini."

Sedangkan disebelah peraduannya, Jeremy tersenyum sumringah karena dia bisa berada sangat dekat dengan Lyona. Mengapa tidak satu kamar saja dengan Lyona sekalian biar tidak usah repot repot membereskan kamar yang kosong?

"Sepertinya aku harus mencoba lebih dekat lagi dengan Lyona." Gumam Jeremy lalu terkekeh. Jeremy merebahkan dirinya di ranjang lalu menutup mata untuk tidur siang.

******

"Kau baik baik saja Lyona?" Veronica bertanya demikian sebab dia melihat Lyona yang menghela napas lelah.

"Aku baik, hanya lelah saja dengan sikap Putra Mahkota." Ujar Lyona membalas.

"Memangnya mengapa dengan sikap Putra Mahkota?" Veronica kembali bertanya.

"Dia hari ini bersikap manis kepadaku, dan itu terlalu berlebihan karena aku dan dia saja baru bertemu pagi ini. Dan hal itulah yang membuatku lelah dengan sikapnya." Jelas Lyona sangat lengkap.

"Hah? Putra Mahkota bersikap manis?" Veronica masih sangat tidak paham. "Iya, dia bersikap manis kepadaku Kakak." Lyona kembali mengulang kalimatnya.

"Bukankah dia selalu bersikap dingin? Mengapa tiba tiba bersikap manis?"

"Entahlah Kak, aku juga tidak mengerti."

Veronica masih mencerna kata 'bersikap manis'. Aneh sekali jika Putra Mahkota bersikap manis kepada seorang wanita.

Second Life Lyona [End]Where stories live. Discover now