29. Ketahuan

130 18 0
                                    

"Coba lo bayangin, kalau sebenarnya jebakan yang lo buat untuk Jake tapi malah bukan dia pelakunya, lo bakal kayak gimana? "

"Maksud lo? "

"Jake bukan orangnya, Kal. "

"Lo bilang lo gak mau dihubungin selama 2 minggu. "

"Karena sekarang urgent banget. Jake bukan pelakunya. Gue dapet video cctv Jake 5 jam yang lalu. Dia bareng sama Dimas. Di perpustakaan sekolah. "

" Di jam 8 malam? "

"Menurut lo apa yang ga bisa dilakuin Jake? Dia bisa masuk sekolah kapan aja. "

Kal memutar bola matanya malas, ia mendengus karena sempat berfikiran bodoh tadi.

"Lalu kenapa bukan Jake? "

"Karena dia gak pernah tahu soal masalah ini. Dia taunya soal Adrian. "

"Dia terlalu polos untuk lo tuduh. " lanjut Ujun. Suara helaan napas cowok itu terdengar lewat telepon.

"Lo habis ketemu Jay? " tebak Kal. Jay bisa jadi salah satu alasan mengenai ucapan Ujun yang tiba-tiba ini.

"Gue gak nerima ajakan orang kayak dia. "

"Pokoknya bukan Jake, Kal. Lo salah dari awal. "

"Terus siapa, Jun? "

"Besok, hubungin gue lagi Kal. Nyokap gue manggil. "

*

2 hari kemudian

Kal memijat kepalanya, cukup pusing menghadapi soal-soal yang ada di layar komputer. Matanya menyipit berusaha memahami kata demi kata dari soal di depannya.

Ia melihat jam di komputer dan cukup terkejut karena telah menghabiskan 1 jam setengah menjawab soal. Waktunya sisa 30 menit, karena itu Kal memilih untuk mempercepat otaknya untuk berfikir.

Bodoh memang, dia yang harusnya fokus belajar untuk ujian akhir, Kal malah pusing memikirkan masalah-masalah yang tak berujung itu.

Soal terakhir telah ia kerjakan, setelahnya ia langsung menyimpan jawaban dan keluar dari portal.

Menghela napas, Kal mengambil tasnya dan keluar dari kelas yang kini sisa beberapa siswa.

Kal benar-benar terbuai dengan masalah itu hingga dia melupakan tugas utamanya. Yaitu untuk segera pergi dari sekolah ini.

"Lo pucat amat. Padahal soalnya ga sesusah itu juga. "

Kai muncul entah dari mana, Kal yang sedang duduk di kantin sambil meneguk air mineral itu hanya mendengus.

"Sesi belajar kita udah beda, Kai. " ucapnya.

"Tapi kan lu pinter. "

Kal tidak menjawab, ia seolah tersadar telah kehilangan jati dirinya beberapa bulan ini. Orang-orang selalu menganggapnya jenius, seolah Kal tidak perlu belajar lagi untuk melakukan ujian.

"Lo gak mau balik? "

Kai menggeleng, "masih ada kelas tambahan gue. Lo balik duluan aja. "

Benar, sesi belajar mereka telah berbeda dan Kal harusnya sadar sendiri untuk mengejar ketertinggalannya.

*

XII IPA 6 | 02L [✓]Where stories live. Discover now