2. Kata Sean

1K 212 4
                                    

**

Sean memasang seatbeltnya cepat, lalu Jay yang berada di kursi kemudi melajukan mobilnya.

"Sepupu lo emang nikah Yan? " tanya Raiden.

"Emang nikah sih, tapi alesan doang biar kagak dateng ke sekolah. "

"Ye dasar! " Kai menyahut. Hari ini cowok itu tidak memakai motornya karena dipinjam sang abang.

Kai tiga bersaudara, mempunyai dua kakak laki‐laki kembar yang kelakuannya bikin istighfar.

"Anak barunya gimana, gak bikin masalah? "

"Sejauh ini sih kagak, soalnya masih jaim‐jaim gitu. " balas Raiden. "Kasian juga sih, tiap keluar kelas ada aja yang natep sinis. " sambung Raiden.

"Halah, gue juga digituin lo mah biasa aja. "

"Kan lo udah kebiasaan digituin. Btw dari tadi malem si Ila gak bisa dihubungin. "

"Dia juga gak ngechat gue. Tumben amat, biasanya minta gofood. " Jay berceletuk.

"Hapenya rusak kali. " kata Kai diangguki Sean.

"Anak baru namanya siapa sih? Lupa gue. " Sean menoleh sekilas ke jok belakang.

"Kal, "

"Ohh, namanya cakep. "

"Dih tumben? "

"Iri aja lu, pengen gue bilang cakep juga? "

"Gak usah, gue udah cakep tanpa lu bilang cakep. "

"Beli nasi kuning yuk, yang depan minimarket dekat sd. " ajak Kai.

"Lo yang turun tapi, " ujar Jay hendak menghentikan mobilnya di dekat sd. Ia lalu merogoh dompetnya dari saku. "Beliin anak kelas juga. "

"Kal? "

"Hm, "

Kai mengangguk, walaupun ragu dengan jawaban Jay. Tumben sekali ketua kelasnya itu cepat menerima orang baru? Bahkan ia dicueki Jay dulu.  Sekitar enam bulan, barulah cowok itu selalu mengajaknya bicara.

"Lo udah tertarik sama anak baru? "

*

Kal mengernyit ketika memasuki kelas sudah penuh dengan bau khas nasi kuning.

"Kal ayo gabung, ada nasi kuning buat lo. " Raiden melambaikan tangan padanya.

"Gue keny—"

"Halah gak usah so soan kenyang deh, ayo cepetan gabung sebelum bu Gea masuk. "

Karena malas di panggil‐panggil, Kal akhirnya berjalan mendekati meja para teman sekelasnya yang udah disatukan.

"Ila belum datang? " Kal bertanya, lalu mengambil kursi entah kursi siapa.

"Emang suka terlambat tuh anak. Makan aja kagak usah khawatir. "

Kal mengambil sekotak nasi kuning yang disodorkan Jake. "Thanks. "

"Halah, di kelas ini mah, punya lo punya gue juga, punya gue punya lo juga. Lo bukan tamu, tapi pemilik kelas ini sekarang. "

Kal hanya mengangguk entah harus merespon bagaimana lagi.

"Btw kita belum kenalan, gue Sean. Gue cakep gak? Cakep lah masa enggak. " Sean hendak menjulurkan tangannya tapi segera dipukul oleh Kai.

XII IPA 6 | 02L [✓]Where stories live. Discover now