15. melarikan diri

665 125 0
                                    

Selama sebulanan ini, Ila jarang keluar kamar. Bahkan ia kini tak pernah datang ke dapur sekedar membantu mama untuk memasak.

Ia hanya bisa mendengar suara mama diluar yang selalu memarahinya karena kini berpura-pura tak tahu kesalahannya dan malah mengurung diri dalam kamar.

"La, jangan sedih mulu lo udah kelas 12 harusnya sekarang lo tinggal belajar biar bisa lolos sbmptn. " suara Shai terdengar dari luar kamarnya.

"Diam deh lo! Lo enak karena dulu masuk top class! "

"Itu salah lo sendiri yang bego! Sekarang buat ngebayar kesalahan lo, lo tinggal belajar sekarang. "
Shai terdengar menghela napas, "Jangan bikin mama marah, "

Ila memilih berusaha melupakan ucapan sang kakak, ia mengambil jaketnya dan keluar dari kamarnya lewat jendela. Sejujurnya ia lapar  dan untung saja ia masih bisa kabur dengan cara ini.

Ia merapatkan jaketnya ketika angin malam menembus kulitnya. Benar-benar dingin.

Inilah Ila, si cewek yang tak tahu arah dan cewek yang hobi lari dari masalah. Bahkan masalah mencurinya bukan dia yang selesaikan, tapi Raiden dan Sean.

Dia benar-benar memiliki banyak hutang dengan kedua temannya itu.

"Kal anjing! Seandainya dia dikeluarin aja pas itu! " umpat Ila kesal, menendang setiap batu yang berada di depannya.

*

Kal segera menoleh ketika mendengar suara pintu rooftop terbuka yang ia yakini adalah Kai. Bertemu di dalam sekolah sangat tidak memungkinkan sekarang, jadi dia memilih bertemu diam-diam di rooftop.

"Namanya Adrian, gue gak tau tapi dia kayaknya yang bikin motor gue rusak, " Kal menatap Kai yang sepertinya menceritakan sesuatu kepada Dimas.

"Dia udah tau, tadi malam gue curhat sama tuh anak. " Kai menunjuknya membuat Kal mendengus.

"Curhat lo bikin pusing monyet! Yang ada ngumpat mulu. " protes Kal, Dimas tersenyum kecil.

"Jadi kita ngapain disini? Pasti kemarin lo disinikan pas bolos? " tebas Dimas, menggeleng kecil karena tak habis pikir ketika Kal meringis kecil seolah mengakui jika ucapan Dimas tadi memang benar.

"Lo bikin khawatir, gue kirain diculik Jake. "

"Jake? "

"Habis istirahat tuh anak gak muncul lagi, bahkan tasnya pas balik dikunciin Raiden di kelas.  " jelas Dimas.

Kal mengerutkan keningnya. "Dia keluar kelas dari jam berapa? " tanyanya. Karena setelah tau jam keempat adalah free class, Kal langsung pergi ke gedung ips.

"Jam 10an kayaknya, lupa gue. "

Kal mengangguk paham, "kata temen gue dia selalu datang ke perpus jam 10an akhir-akhir ini, mungkin sejak masalah Ila sama gue? Dan anehnya dia ngambil buku yang sama. "

"Dan gue yakin banget, jam 11 dia pasti datang ke kelas Kai dan ketemu temannya yang namanya Adrian itu. "

*


Sepulang sekolah, Kal menunggu Kai yang tidak naik motor hari ini, motor temannya itu masih dibengkel. Yahh… walaupun dia harus menunggu beberapa jam karena kelas tambahan Kai memakan waktu cukup lama. Hari ini hari kamis, jadi kelas tambahan Kai ada 3 jam.

Kal meringis, mengingat dia pernah seperti itu juga. Dulu dia suka, karena saat itu dia bisa belajar sepuasnya tapi saat mengingatnya membuat Kal menyesal, dia terlalu gila belajar saat itu.

Benar kata Jay, seandainya saat itu dia tak dikeluarkan dari top class mungkin sekarang ia akan seperti itu. Pasti otaknya akan sangat lelah.

"Calvaro Aditya, nama lo bagus kenalin gue Adrian. "

Kal tak terkejut ketika mendapati orang yang disebut-sebut Kai dari kemarin kini menemuinya.

"Gue temennya Jake, dulu. Tapi sekarang musuh bebuyutan, untung dia kagak masuk top class, emaknya kurang duit kali ya. " kekeh cowok itu, bicaranya santai, membuat Kal yakin cowok ini cukup manipulatif.

Kal tak tahu dulu dia pernah sekelas Adrian, mungkin karena dari dulu memang dia tak pernah memerhatikan teman sekelasnya.

"Sekarang lo gak pernah dapat ultramilk di loker lo lagi setiap paginya, kasian sih sekarang semua fans lo ke gue semua. "

Kal mengangkat alisnya, apa cowok yang berdiri di depannya ini tak bisa berhenti bicara untuk sejenak saja?

"Gue gak tau apa yang cewek-cewek dulu suka sama lo, cakep aja kaga. Otak lo juga pas-pasan, "

Lagi Kal mengangkat alisnya, apa tadi? Otaknya pas-pasan? Hey! Kal bahkan rangking pertama masuk top class,  bahkan ia menjadi murid penyumbang piala terbanyak tahun lalu!

Kal rasa cowok didepannya ini terlalu meremehkannya.

"Iya, otak lo pas-pasan, bisa-bisanya nyuri soal ujian, "

"Tapi gue tetep berusaha kan? Gak kayak lo bayar mahal-mahal tau-taunya jadi peringkat 10." balas Kal, kemudian mengambil tasnya, measukkan tangannya ke dalam saku celana, kemudian pergi meninggalkan Adrian yang hendak membalasnya dengan tinjuan tapi tidak jadi karena namanya tiba-tiba dipanggil.

"ADRIAN! ADA KELAS TAMBAHAN BUAT KELAS KAMU! KENAPA KAMU MALAH DISINI?? "

Jake kenapa harus memiliki urusan dengan laki-laki bodoh itu?

Kal penasaran.

*

Lamaaaaa ya bestie

XII IPA 6 | 02L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang