24. Kejutan kecil

193 34 0
                                    

"Tuh cowok siapa sih namanya? Songong amat mentang-mentang peringkat satu paralel. " Ila menunjukan salah satu cowok yang sedang berjalan menuju perpustakaan. Ia, Dimas dan Sean sedang duduk di depan kelas karena jamkos dan kebetulan sekali, koridor di depan sana terdapat seorang cowok yang lagi berjalan, berbelok arah menuju perpus.

"Calvaro. " balas Dimas.

"Kal kal itu ya? " tanya Sean, sejujurnya ia merasa tidak asing dengan nama itu.

"Iya, dia pinter banget katanya. Dia juga digadang-gadang bakalan dapet peringkat 1 masuk top class. "

Ila mendengus sebal, "Enak banget hidupnya ya? " balasnya, ia benar-benar iri melihat Kal yang begitu bebas dan tentu saja akan mendapat kursi di top class.

"Gak usah iri kali, dia tuh hidupnya cuman belajar. Gak punya temen. "

"Tapi masa depannya terjamin. Dia bebas nunjuk univ yang dia mau. "

"La, bisa gak sih lo syukur dikit? Kita beda sama kelas lain, kita lebih sering barengnya dibanding mereka si paling mau dapat peringkat paralel. "

"Gue bersyukur,Yan. Tapi setidaknya selain ketemu kalian gue juga pengen keberuntungan lain kayak si Kal itu. Dia pinter, kaya pasti lah, bisa masuk top class. Dia mau jurusan apa aja pasti keterima. Ui aja tembus pasti dia tuh. "

"Ya terus mau gimana lagi? Bandingin dia sama kita tuh gak bakal ada abisnya. " balas Dimas, Ila tampak mendengus, ia berdiri dari duduknya dan menatap kedua temannya itu satu-satu.

"Gue gak bandingin, gue cuman iri sama dia dan pengen banget rasanya ngeliat dia ngerasain kayak kita. "

"Hah? "

Saat itu Sean tidak tahu jika maksud perkataan Ila adalah membuat Kal jatuh sejatuh-jatuhnya seperti ini.

Ia tidak mungkin bisa melihat Kal yang dihina habis-habisan saat Kal melewati koridor tanpa ide gila Ila sebelumnya.

Dan tanpa ide gila cewek itu, kelas ipa 6 tidak akan saling menjauh seperti ini.

Rencana licik cewek itu benar-benar memberikan dampak yang besar bagi Kal dan kelasnya.

*

"Lo berhenti nyelidikin Jake! "

"Kenapa sih? Sampai sekarang Jake masih mencurigakan anjir! "

"Dia bukan pelakunya. " gumam Kal.

"Terus siapa? Lo udah ngajakin hampir semua temen sekelas baru lo itu gabung di team lo. Terus siapa lagi yang bakal lo curigain? Jay? Dia gak mungkin ngelakuin hal busuk itu. "

"Lo kayak kenal bamget sama Jay? "

"Dia nyelamatin teman-temannya, dia gak punya motif lain selain dia mau teman sekelasnya gak pergi dari kelas itu. Posisinya bisa berbahaya. "

Kal mengangguk, cukup setuju jika Jay tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini.

Tapi menuduh Jake juga merupakan hal yang sia-sia.

"Raiden? "

Kal mendengus, "lo gak peka atau gimana? "

Ujun mengernyit heran, "lo kenapa jadi banyak tahu begini? "

Kal mendekat, ia membisikkan sesuatu pada sang teman membuat Ujun menjatuhkan botol minumnya hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

XII IPA 6 | 02L [✓]Where stories live. Discover now