Part 18

1.1K 64 0
                                    

"Argghh akhirnya gue bisa duduk juga setelah cuci tangan berkali-kali, walau masih sedikit bau sih, tapi yang penting gak sebau tadi".Ujar Hinaya yang kini sudah duduk di salah satu bangku cafe setelah cuci tangan di westafel toilet.

Hinaya pun segera memanggil pelayan untuk memesa makanan dan minuman.

"PELAYAN...SINI LO BABU...GUE MAU PESEN NIH".Teriak Hinaya kurang ajar.

Salah satu pelayan yang ada di sana menghampiri Hinaya dan memberikan buku menu nya pada Hinaya.

"Silahkan mbak, mau pesan apa?".Tanya Pelayan.

Hinaya melihat-lihat buku menunya lalu memberikan lagi pada si pelayan.

"Pesen semua makanan yang termahal disini dan minuman yang termahal disini, gak usah khawatir harganya, saya ini ORANG KAYA".Ucap Hinaya dengan menekankan kata diakhir.

"Sombong amat, si amat aja gak sombong".Batin si Pelayan.

Setelah mencatat request pesanan Hinaya, si pelayan pun pamit pergi dari sana.

"Baik, ditunggu pesanannya ya mbak".Ucap si pelayan.

---------------------------

"Akhirnya kenyang juga...".Ucap Hinaya saat setelah selesai makan.

Setelahnya ia pun menghabiskan minumannya.

"Gue harus cari hotel setelah ini, buat taruh barang-barang, habis itu gue harus ke club buat cari pelanggan yang bisa ngasih imbalan ke gue rumah atau apartemen, dan setelah itu gue harus pikirin cara biar bisa dapetin Arlian dan juga adeknya buat jadi pasangan gue plus atm berjalan gue, dan singkirin hama menjijikan seperti karin".Gumam Hinaya.

"Ahh mungkin sekalian gue juga harus bisa dapetin lelaki tua itu alias bapaknya si Arlian".Gumam Hinaya sambil menyeringai.

"Bayar dulu deh".Ucap Hinaya.

Kemudian Hinaya melangkahkan kakinya menuju kasir.

"Meja no 20 berapa totalnya?".Tanya Hinaya.

"Totalnya jadi Rp.500.000 mbak".Ucap si kasir.

"Ck masih kemurahan itu buat saya, katanya ni cafe MEWAH DAN MAHAL".Ucap Hinaya.

"Gak usah banyak bacot...buruan bayar".Batin si kasir kesal.

Hinaya pun membuka tas nya lalu mengambil dompet kartu miliknya, kemudian setelah itu ia mengambil blackcard.

"Nih, saya bayar".Ucap Hinaya sambil menyerahkan blackcard ke kasir.

Kasir pun langsung memproses pembayaran Hinaya.

Namun.....

"Maaf mbak ini blackcard nya gak bisa di proses, sepertinya kena blokir, apa ada kartu lain atau cash saja mungkin?".Ucap si kasir sambil menyerahkan blackcard Hinaya.

"GAK MUNGKIN...tiga hari yang lalu saya pake belanja masih bisa".Bantah Hinaya.

"Tapi nyatanya seperti itu mbak, ngapain saya bohong, toh mbak sendiri ngeliat saya proses pembayaran punya mbaknya tadi".Ucap si kasir.

"Ini pasti ulah mas Handoyo yang udah blokir blackcard yang dia kasih ke gue".Batin Hinaya marah.

Hinaya mengacak rambutnya kesal, lalu ia pun memasukan blackcard nya kembali kemudian mengambil salah satu atm yang ada di dompet kartunya.

Matanya membelalak saat melihat atm miliknya alias atm yang Handoyo kasih ternyata patah.

"KOK BISA PATAH SIHHH!!!".Teriak Hinaya.

TRANSMIGRASI ARLIANWhere stories live. Discover now