Part 17

1.1K 60 0
                                    

Hinaya berjalan tak tentu arah dengan dua koper di tangannya beserta tas kecil yang ia taruh di pundaknya.

"SIALANNN KALAU AJA WANITA TUA GILA DAN MENJIJIKAN ITU SUKARELA NGASIH CINCIN NYA KE GUE DAN GAK NYARI RIBUT SAMA GUE...GUE GAK BAKAL KAYA GINI".Teriak Hinaya frustasi.

Setelah itu ia memberhentikan sebuah taxi yang lewat.

"TAXI ANTERIN GUE KE CAFE PALING MEWAH DAN MAHAL DISINI...GUE LAPER".Ucap ngegas.

"Baik...ngomongnya jangan ngegas dong nek, saya gak budek, awas nanti keselek sama batuk kalau kebanyakan ngomong ngegas".Ucap supir taxi.

"SUPIR SIALAN...GUE BUKAN NENEK NENEK..Uhuk...Uhukk..Uhukk".Teriak ngegas Hinaya hingga terbatuk.

"Kan baru aja dibilangin...".Gumam supir taxi lalu menjalankan mobilnya ke tempat yang dipinta oleh Hinaya.

15 menit kemudian, supir taxi memberhentikan taxi yang dikendarainya disebuah cafe yang terkenal mewah, mahal dan juga enak makanannya.

"Udah sampe nyonya, ini cafe sesuai keinginan anda".Ucap supir taxi.

"Hmmm".Dehem Hinaya lalu memberikan uang ongkos pada supir taxi.

"Kembaliannya ambil aja buat orang kismin".Ucap Hinaya lalu bergegas keluar dari mobil.

Ceklek

Brakkk

"WOYYY INI UANGNYA PAS BEGOOO..."Teriak supir taxi saat melihat uang yang diberikan Hinaya.

"Kurang ajar..pake ngatain gue kismin lagi, padahal gue jadi supir taxi cuman gabut kalau lagi bosen nanganin pertambangan batubara gue".Batin supir taxi.

--------------------------

-Cafe-

Arlian dan Karin kini sedang makan di sebuah cafe tekenal mewah, mahal dan juga enak.

Saat dalam perjalanan pulang menuju mansion tadi, Karin yang sehabis menemani Arlian meninjau proyek diluar tiba-tiba merasa lapar kembali, alhasil Arlian memberhentikan mobilnya disebuah cafe.

"Mau nambah lagi gak makannya sayang?".Tanya Arlian.

"Enggak mas, mas abis ini kita langsung pulang aja".Ucap Karin.

Arlian mengangguk,"Iya sayang, yaudah habiskan makanannya ya".

"Mas juga habiskan ya makanannya".Ucap Karin.

Beberapa menit kemudian makanan dan minuman mereka habis, lalu setelah itu Arlian menyerahkan dompet miliknya pada Karin.

"Bayar yang, aku tunggu sini oke".Ucap Arlian.

"Oke mas, tunggu sebentar ya".Ucap Karin lalu pergi membayar ke kasir.

Sedangkan Arlian menunggu Karin ditempat duduknya sambil membalas email-email di handphone nya.

-Diluar cafe-

"Ni koper berat banget sihh anjir, apalagi gue udah laper banget".Ucap Hinaya sambil menggeret koper miliknya.

Kemudian setelah itu Hinaya masuk ke dalam cafe.

Tringgg

Pandangannya mengedar mencari bangku yang kosong dan juga nyaman.

Beberapa saat kemudian matanya berbinar menangkap sebuah objek yang sedang duduk sendiri sambil memainkan handphone.

"Arliankuuuu".Batin Hinaya.

Hinaya langsung saja berlari dengan kedua koper ditangannya menuju meja sang objek incarannya, Arlian.

Setelah sampai, Hinaya langsung saja tiba-tiba duduk dipangkuan Arlian lalu memeluk erat Arlian hingga membuat Arlian kaget.

TRANSMIGRASI ARLIANWhere stories live. Discover now