Part 6

3.2K 149 1
                                    

Tok...tok...tok...

"Itu ada tamu kayaknya, tapi siapa ya?".Sahut Karin yang masih mengobrol dengan mertuanya di ruang tamu, tepatnya dengan papa Alvino karena mama Revina sedang mengangkat telepon di samping papa Alvino.

"Maid gak kedengeran kayaknya rin, tuh emak kamu juga lagi ngangkat telepon".Ucap papa Alvino

"Kalau gitu biar Karin yang buka pintunya".Ucap Karin yang hendak bangun dari duduk.

Tiba-tiba.....

"SAYANGKUU KOLOR DORAEMON KESAYANGAN AKU KAMU TARUH MANA? KOK AKU CARI GAK NEMU SIH".Teriak Arlian dari arah kamar.

"Haisshh dasar bocah semprul berisik, Karin kamu samperin dulu bayi besar kamu itu, biar papa yang buka pintu".Ucap papa Alvino yang diangguki Karin.

"Iya pa".Ucap Karin lalu pergi ke arah kamar menghampiri sang suami.

Sedangkan papa Alvino pergi membuka pintu depan mansion untuk melihat siapa tamu yang datang.

---------------------

"Ck lama banget sih Arlian buka pintunya".Gerutu Hinaya sambil mengetuk-ngetuk pintu depan mansion Arlian.

Tok...tok...tok...

"Ya..sebentar...".Sahut seseorang dari dalam mansion.

Hinaya menyunggingkan senyumnya.

"Suara laki-laki, gue yakin pasti itu Arlian yang bakal buka pintunya, pokoknya gue harus langsung peluk dia, dan bodo amat gue sama istri jeleknya, ok ayo ketuk pintu sekali lagi".Gumam Hinaya.

Tok...tok...tok...

Ceklek

Greppp

Hinaya langsung memeluk seseorang yang membuka pintu tersebut tanpa memperhatikan siapa seseorang tersebut.

"AKU SAMA BABY KITA KANGEN BANGET SAMA KAMU, MAKANYA AKU SENGAJA KESINI MAU KETEMU KAMU".Ucap Hinaya dengan suara yang sengaja ditinggikan bermaksud agar didengar oleh istri Arlian 'Karin'.

"LEPASKAN PELUKAN KAMU WANITA SIALAN".Bentak seseorang yang dipeluk Hinaya.

"Gak mau.....aku cinta sama kamu, biar istri kamu juga tau kalau aku juga cinta kamu".Ucap Hinaya.

"LEPASKAN".Bentak lagi seseorang yang dipeluk Hinaya.

"Tunggu..kok suaranya agak beda ya".Batin Hinaya.

"PAPA APA-APAAN INI, KENAPA KAMU MALAH PELUK-PELUKAN SAMA WANITA MENOR INI, KAMU SELINGKUH PA?".Ucap suara menggelegar sang nyonya besar Revina Adisty Sagara.

Ya, seseorang yang dipeluk Hinaya adalah papa Alvino alias suami dari mama Revina alias bapaknya Arlian dan Arviano.

Papa Alvino yang mendengar suara cetar dan membahana dari istri tercintanya langsung reflek mendorong Hinaya hingga Hinaya hampir saja terjatuh kalau tidak menyeimbangkan diri.

Hinaya memelototkan matanya saat melihat ternyata dia salah memeluk orang.

"Kenapa gue jadi salah meluk orang, sialannn pantesan tangannya agak keriput".Ucap Hinaya dengan linglung dan shock.

Papa Alvino kemudian menepuk-nepuk bajunya yang bekas dipeluk Hinaya kemudian menatap tajam Hinaya lalu beralih menghampiri istrinya.

"Ma..sumpah papa gak tau, tiba-tiba tuh si wajah menor main peluk aja pas papa buka pintu ma, papa gak tau dia siapa ma".Ucap papa Alvino dengan wajah yang memelas.

"Lalu kenapa papa gak langsung dorong aja tuh orang dan malah nunggu suara mama dulu baru di dorong".Ucap mama Revina sambil menatap tajam papa Alvino.

"Papa udah bentak dia ma".Ucap papa Alvino.

"Alesan".Ucap mama Revina.

"Iya tante...maaf aku gak sengaja, aku kira tadi Arlian yang buka pintunya, maafin Hinaya tante".Ucap Hinaya.

"OHHH JADI KALAU ITU ARLIAN KAMU MAU PELUK-PELUK SEPUASYA GITU? TERUS APA TADI KAMU BILANG BAYI KITA BAYI KITA? KAPAN ANAK SAYA NANANININUNU SAMA KAMU HAH? HALU SEKALI ANDA WANITA MENOR".Bentak mama Revina pada Hinaya.

"Hahahha, salah peluk ya? Kasian deh lo".Ucap dan tawa Arlian yang berada tak jauh dari tkp.

Arlian dan Karin sedari tadi diam menyaksikan drama tersebut sambil tersenyum lucu melihat drama salah pelukan Hinaya.

"Arlian kok kamu ngetawain aku sih".Ucap Hinaya dengan bibir yang mengerucut.

"Huweekkk Jijikkk".Batin Arlian, Karin , mama dan papa.

"Arlian aku mau peluk kamu".Ucap Hinaya lalu mulai melangkahkan kaki menuju Arlian.

Namun...

Mama Revina menarik telinga Hinaya untuk bermaksud menghentikan Hinaya.

"Diem kamu heh wanita kurang belaian, main mau peluk-peluk suami orang, cicing sia".Ucap mama Revina.

"Dia adalah orang yang Karin tadi ceritain pas kita ngobrol ma...pa, wanita yang hampir membuat mas Arlian khilaf, namun akhirnya sadar, dia selalu mencoba mendekati mas Arlian dan berusaha merebut mas Arlian dengan memperalat bayi yang ada dikandungannya, dan dia sudah menikah tentunya".Ucap Karin.

Ketika sedang mengobrol dengan mertuanya tadi, Karin sempat membicarakan mengenai Arlian dan Hinaya.

"Maaf sayang, aku lagi sakit mata dan sakit jiwa saat itu".Sahut Arlian penuh rasa bersalah pada istrinya.

"Sepertinya kamu perlu hukuman dari papa, Arlian. Kamu sudah menyakiti hati istrimu, dan papa tidak suka jika ada anak papa yang brengsek".Ucap papa Alvino.

Arlian mengangguk pasrah, ia akan menerima hukuman apapun yang dilakukan papanya, walaupun saat itu Arlian terdahulu lah yang melakukannya.

"Sebelum hukum Arlian, kamu juga akan mama hukum pa, tunggu saja ok".Ucap mama Revina menatap tajam papa Alvino.

papa Alvino meneguk ludah nya susah payah saat mendengar itu semua, ia berharap semoga ia nanti baik-baik saja setelah dihukum oleh istri tercintanya.

Mata Karin terarah menatap tajam Hinaya.

"Pergi dari sini sekarang juga, jangan pernah temui suami saya atau mengganggu suami saya, jika kamu tetap nekat, tunggu saja apa yang akan saya lakukan terhadap kamu".Ucap Karin dengan senyum evilnya.

"Serem juga njir bini gue".Batin Arlian.

Karin mendekati Hinaya lalu membisikan sesuatu ditelinga Hinaya.

"Suami saya itu cinta sama saya dan begitupula saya...Jadi jangan halu ok"

"Saya gak akan biarin orang siapapun mengganggu atau mengambil apa yang sudah jadi milik saya"

Karin langsung mendorong Hinaya hingga jatuh kepelukan satpam yang sudah siap sedia disana.

"Bawa dia pak dan jangan biarkan dia masuk ke mansion ini lagi".Ucap Karin yang diangguki satpam.

"ENGGAK, ENAK AJA LO, INI MANSION ARLIAN...LO GAK BERHAK, JADI GUE TETAP BERHAK DISINI KARENA MANSION NYA ARLIAN ITU MANSION GUE JUGA".Teriak Hinaya seperti orang setres.

"Sayangku Arlian...ayo bilang kalau kamu cinta aku, terus kamu mau cerai sama dia dan nikah sama aku".Ucap Hinaya pada Arlian.

"Dasar SGM".Sahut mama Revina.

"Apa tuh SGM?".Tanya papa Alvino.

"Sinting Gila Miring".Ucap Arlian.

"Iya...kaya kamu".Sahut papa Alvino.

"Dah lah sana, cepet buruan bawa pergi pak, ini waktunya udah mau maghrib, jadi setannya harus diiket dulu".Ucap Arlian.

Karin terkekeh mendengar itu.

"PERGI SEKARANG JUGA".Perintah Karin.

"Aku bukan setan Arlian...aku gak mau pergi dari sini, baby butuh kamu sebagai ayahnya".Ucap Hinaya.

Tanpa babibu lagi, satpam langsung menarik Hinaya menuju keluar mansion.

"YANG BILANG SITU SETAN SIAPA?, NGAKU SENDIRI YA? HAHAHA".Ucap Arlian saat melihat Hinaya keluar dari mansion.

TRANSMIGRASI ARLIANWhere stories live. Discover now