What If? [AU]

401 45 4
                                    

"J-jangan.. kumohon.."

"Tidak.. jangan.. aku.. akhunghfh.."

"Aku.. akhunghugh.."

Lirih seorang wanita, sepertinya ia menggigau dan mengalami mimpi buruk sekarang.

Ocehannya membangunkan seorang pria yang tertidur pulas di samping dirinya.

Sang pria perlahan duduk, menyandarkan punggungnya pada headboard kasur. Ia berdiam sebentar, kemudian meraih kacamatanya yang terletak di atas nakas.

Setelah memakai kacamatanya, ia mengelus rambut si wanita dengan lembut, menatapnya dengan khawatir.

"Sayang.. Hey bangun.. Kamu kenapa..?"

"Sayang.."

"Sayang kumohon bangun.."

"Tuhan.. kenapa dia menangis.."

Ucap khawatir si lelaki, tengah berusaha membangunkan pujaan hatinya menangis dalam tidurnya.

Si lelaki perlahan meraih punggung sang istri tersayang, membawanya ke dalam pelukannya sembari mengusap bulir-bulir air mata yang masih berjatuhan.

"Sshh.. sshhh.."

Tangannya mengelus punggung wanita dalam pelukannya berulang kali, berharap bahwa ia akan bangun.

"Aku sangat khawatir.. kumohon bangun Y/n.."

Y/n, ya, kalian tidak salah baca. Wanita tersebut adalah Y/n.

Si pria mencium kening Y/n sembari menenangkannya kembali.

Selang beberapa menit, ia membuka matanya perlahan. Hatinya berdetak tak karuan saat ia merasa ada sesuatu yang melingkar dan mengelus punggungnya.

Nafasnya memberat dan panik, ia dengan cepat mencoba melepas sesuatu yang menahan tubuhnya.

"Menjauhlah! Aku tak ingin melihatmu!" Katanya, dengan nada bergetar bersamaan dengan air mata yang kembali membanjiri kedua pipinya.

Sosok pria tersebut lantas terkejut saat istrinya memukul lengannya dengan cukup kuat, ia mengerang sakit dan menatap Y/n dengan tatapan kaget nan juga khawatir.

"Kamu kenapa..? Hey ini aku.. kamu kenapa sayang..?" Ucapnya, seraya mencoba meraih tangan Y/n.

Tanpa kesadaran yang penuh, Y/n menepis tangan pria itu dengan cepat. Sang pria memandang Y/n dengan sangat khawatir, dengan sigap ia membawa Y/n kembali ke dalam pelukannya.

"Sshh.. aku disini.. kamu aman.. tenanglah.."

Y/n menangis sesenggukan, nafasnya masih terasa berat, jantungnya berdebar kencang serta tangannya yang bergetar.

"Kamu aman.. tenanglah sayang..."

6 menit telah berlalu, Y/n telah tenang sekarang. Perlahan, ia mendongak ke atas. Melihat sang lelaki yang menatap dirinya dengan khawatir.

"Kamu ngga papa kan sayang..? aku takut ada hal buruk yang terjadi padamu.." Ucapnya, sembari menangkup kedua pipi Y/n dan mengelusnya lembut.

Y/n tersenyum sedikit, "Ya, aku ngga papa.. jangan khawatir.." Balasnya.

Y/n meraih telapak tangan milik pria di depannya, ia mengusap dan menciumnya dengan lembut membuat sang lelaki tersipu.

"S.. Syukurlah kamu ngga papa. Tapi yakin kamu beneran ngga papa? Kamu nangis sayang.. kamu nggigau waktu tidur tadi.. kamu mimpi apa..?" Tanya si lelaki lagi dengan sedikit khawatir.

Y/n terdiam sejenak, ia menarik nafasnya dan kembali menatap pria di hadapannya.

"Sebenernya.. aku mimpi buruk tadi. Mungkin mimpi terburuk dan terseram yang pernah kualami.." Kata Y/n dengan pelan.

"Mimpi terburuk..? Bisakah kamu ceritakan padaku apa maksudmu mimpi terburuk..? Kalau kamu.. merasa siap aja, aku ngga bakal maksa."

Y/n mengangguk pelan, ia kembali menarik nafasnya dan mulai menceritakan mimpi yang ia alami tadi.

Selang beberapa waktu, ia selesai bercerita. Sang pria tersenyum dan terkekeh mendengar cerita istrinya yang terbilang lucu.

"Hahahah.. ada-ada aja kamu ini.." Kekehnya.

Y/n hanya menatap bingung lelaki di hadapannya, memangnya ada yang lucu dari mimpinya itu?

"Kok kamu malah ketawa? Emang ada yang lucu dari cerita mimpiku?" Tanyanya bingung.

Si lelaki kembali terkekeh pelan, ia meraih kedua tangan Y/n, menggenggamnya dan menciumnya dengan lembut.

"Aku? Mafia? Hahahah, itu karena kamu terlalu keseringan baca cerita-cerita kayak gitu, lagian kamu juga baru aja nonton film gitu kan? Makanya itu sampai kebawa mimpi. Aku juga ngga bisa nembak, gimana aku mau nembak kamu coba?" Tawanya.

Y/n tersipu malu mendengar pernyataan sang suami, pipinya perlahan berubah merah merona, ia benar-benar malu sekarang.

"Lucu banget sih kamuu.. Istri siapa sih?" Ujarnya dengan gemas, menciumi seluruh penjuru wajah Y/n.

"Azree!! Apasih?! Aku istri kamu lah!!"

Iya, lagi-lagi kalian tidak salah baca. Pria tersebut adalah Azre.

"Istri aku atau istri akuu?" Godanya sambil menaik turunkan alisnya. Dibalas pukulan oleh sang istri.

Azre kembali tertawa dengan kencang dan semakin memeluknya erat, ia mencium kening Y/n lagi.

"Iya iya istri aku.. ampun nyonya besar." Kekeh Azre.

"Ngeselin banget sih kamu!" Cibir Y/n dengan ekspresi yang sangat menggemaskan di mata Azre.

"Ngga usah cemberut gitu, kamu malah bikin aku makin gemes sama kamu."

Pipi Y/n benar-benar bak merah padam dibuatnya, ia cemberut lagi sebelum Azre mengecup bibirnya dengan cepat.

"AZREEE!!!"

____________ .~•/ End \•~. ____________

DISCLAIMER, bahwa ini hanya bagaikan AU, kalau Ending, tetap ya, jangan berharap lebih dari Sapi satu ini

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kehidupan bersama Mafia [TAMAT]Where stories live. Discover now