Chp 35

751 18 2
                                    

Kemarin Farlan bermain dirumah Ravi, tapi saat sedang asyik bermain Sang Bunda menelponnya "Halo bun? Kenapa?" Tanya Farlan pada sang Bunda yang berada disebrang sana
"Tadi Mama Ravi bilang, mau nitip Ravinya sama kamu... Kalo bisa kamu hari ini nginep aja disana, bajunya udah Bunda titipin sama sopir ya"

"Ohh yaudah, besok pagi dianter sama siapa?"

"Sama sopir kok, tapi kamu jam 6 harus udha siap ya nanti telat. hati-hati disana sayang" Titah Sang Bunda

"Yaudah iya. Aman bunda, tenang aja"

"Yaudah, bunda mau lanjut masak ya"

"Okay bunda, Farlan matiin ya" pamitnya menutup telpon sepihak, Ravi yang sedari tadi penasaran mengubah raut wajah seperti orang bertanya "Aku disuruh nginep katanya, jagain kamu" jawabnya "YEEEEIIIYYY ADA TEMEN" pekik Ravi saking senangnya memeluk Farlan erat.

"Ekhh iyahh tapi khh jangan kencheng-kencheng juga melukhhnyah" katanya membuat Ravi melonggarkan pelukannya "Hehehe iya maaf" kekehnya. Tanpa disadari waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, Farlan dan Ravi bergantian menggunakan kamar mandi, kalian ngira akan ada yang terjadi di kamar mandi? Sorry ya not this time bro hahaha.

Sebelum Ravi keluar kamar mandi, Farlan sudah terlebih dahulu menuju ruang makan dan yang awalnya ia kira dimeja sudah ada makanan ternyata tidak, dari sini lah Farlan memutar otak untuk mencoba memasak. Dibuka lah kulkas dan lemari yang ada didapur, sosis, telur, nasi dan... kecap? entah lah tapi hanya 4 itu yang bisa membuatnya kenyang selain roti dan susu kental manis rasa coklat.

Sepertinya Farlan memiliki bakat tersembunyi hingga aroma harum nasi goreng semerbak disatu rumah ini mwehehehe, masakan selesai Farlan menyiapkan piring dimeja makan berisikan nasi goreng buatannya "Huuummmm wangi banget" seru Ravi yang baru saja keluar dari kamar dengan rambut yang masih basah "keringin dulu kali rambutnya" kekeh Farlan mengacak rambut basah itu "Biarin! Aku LAPAR!!" Pekik Ravi seperti orang yang seminggu tidak makan dan yang melihatnya hanya bisa tertawa.

~~~

05.43

Farlan dan Ravi sedang asyik sarapan roti sambil menonton televisi, mereka sudah berpakaian rapih siap untuk berangkat. Biasanya Farlan jarang sekali sudah siap jam segini "Aku udah abis rotinya, mau nunggu didepan?" Tanya Ravi sambil menenteng tasnya dijawab anggukan singkat dari Farlan karena mulutnya masih mengunyah roti yang ia buat barusan, tidak lama menunggu sopirnya pun datang.

Seperti yang kalian tahu jarak rumah Ravi dari sekolah tidak lah jauh jadi mereka sampai pun suasana sekolah masih sepi "Kayaknya bunda lupa kalo aku perginya dari rumah kamu" kata Farlan dengan cengirannya "oiyaaa kan kamu biasanya jam enam udah jalan ya, nyampenya jam setengah tujuh" tebak Ravi "Iya, padahal tadi bisa tidur dulu" yaaa tapi mau bagaimana lagi, sudah sampai sekolah. Tapi sebenarnya Farlan bisa kembali tidur sebentar sebelum ujian dimulai, jadi santai dulu ga sih..

Dan benar saja saat masuk kelas Farlan langsung melepas hoodienya lalu ia jadikan bantal dan.. pasti tidur, sebenarnya tidak terasa lama ia menutup matanya tapi saat ia bangung guru pengawas pertama sudah berada dimeja guru sambil memperhatikannya 'LAH? UDAH MULAI UJIANNYA? SIAL GUE KETIDURAN' batinnya panik langsung berusaha tidak terjadi apa-apa dan mulai mengerjakan ujian hari kedua ini.

Seperti biasa, yang lain masih mengerjakan ujian Farlan sudah bisa leha-leha 'Aduhhh pinter banget gue.. yang lain masih ngerjain gue udah bisa santaaiii' batinnya dengan merasa bangga "Heh kamu! Kerjain. Ngapain ketawa-ketawa? Kesurupan kamu?" Titah guru pengawas pada Farlan, badannya langsung tegak dan kembali fokus pada kertas ujian 'guru sialan. Gue udah seleeesssaaaaii!!' Karena tidak mau mendapat perhatian lebih Farlan hanya bisa mengecek ulang lembaran ujiannya yang sudah pasti dapat nilai bagus itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ꜰᴀʀʟᴀɴ × ʀᴀᴠɪ🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang