chp 6

1.9K 79 0
                                    

Wawancara osis pertama sudah dilewati dengan rasa yang campur aduk, seperti nasi uduk tetapi bukan pikiranmu yang bercampur aduk ketika ditembak oleh dia. Ada juga siswa yang lolos dan dilanjut mengikuti seleksi akhir minggu depan nanti salah satunya adalah Farlan, Ravi dan Reika.

07.13

Keadaan kelas sekarang berisik karena guru tidak masuk dan hanya memberikan tugas maka bisa dibilang jamkos "Kan nanti kita punya tugas, mau kerjain bareng gk dirumah aku?" Ajak Ravi. Farlan terkejut entah kenapa, mungkin karena Ravi mengajak untuk melakukan 'sesuatu' pikirannya entah kemana "Oh... boleh-boleh" jawabnya dengan senang hati dan kegirangan.

"Mening nginep aja gk si?"

"Hah? N-nginep?"

"Iya jadi nanti kerjain semuanya bareng"

"O-oh boleh-boleh, mau kapan kesananya?"

"Sekarang boleh besok juga boleh"

"Yaudah nanti kutanya dulu sama bunda"

"Oke" jawab Ravi singkat. Sialnya pikiran Farlan saat ini tidak bisa ia kontrol maka ia memikirkan yang tidak-tidak ketika dirumah Ravi nanti 'shit gw mikir apa ini anj*ng?' Batinnya. Untuk memastikan ia segera mengabari ayah dan bunda untuk ijin menginap dirumah Ravi untuk waktu yang tidak tentu. "Boleh?"

"Hm? Iya dibolehin kok"

"Jadi mau kesananya kapan?"

"Hari ini mungkin, gw pulang ngambil apa yang dibutuhin terus udah itu langsung otw ke rumah lu"

"Hmm... oke oke"

"Tapi... kok kayanya lu nanyain itu mulu si? Gk sabar? Mau ngapain emang?"

"H-heh jangan mikir macem macem" ancam Ravi dengan muka memerah membuatnya menjadi sangat lucu membuat Farlan tertawa dan mengusap kepela Ravi, 'pengen pingsan boleh gk si ampunnn!!' Batin Ravi berteriak.

Guru untuk pelajaran pertama pun masuk yaitu pelajaran bahasa inggris, ow ya fyi Farlan sangat mahir dalam berbahasa dan pelajaran bahasa Inggris. Terkadang ia juga mencampur bahasa bicranya sengan bahasa inggris, jakselebel sekali.

'Sialan!! Gw gk bisa mikir positif dari semenjak dia nanyain gw mau ngapain, sial sial sial!!! minta ditabok tapi gw sayang!!' Batin Ravi lagi karena ia tidak bisa menghilangkan pikiran kotornya yang membuat selama pelajaran ini ia menjadi tidak konsen. "Vi? Vi!? Heh ngapain ngelamun? Kesurupan mampus" tegur Farlan

"Jangan nakutin anj*ng"

"Ya gk nakutin tapi fakta tapi jangan ngegas juga dong"

"Yeuhhhh!" Kesalnya sambil menjitak pelan jidat Farlan, terdengar desisan seperti 'shhhh' dari Farlan yang lebay karena jitakan tersebut tidak sesakit milik bundanya jika ia berbuat nakal.

10.00

Istirahat pun tiba dan seluruh siswa berhamburan menuju kantin untuk membeli makanan, minuman, mengobrol atau sekedar mencari crush padahal crushnya ada dikelas. "Mau jajan apa bawa bekel?" Tanya Farlan

"Aku bawa bekel si tapi mau jajan juga"

"Jadinya?"

"Makan bekel aja dulu deh"

"Yaudah gw duduk sini ya?"

"Aku gimana?"

"Dipangku" canda Farlan, Ravi terdiam beberapa detik dan ketika sadar wajahnya memerah sangat teramat lucu. "Hahahaha canda-canda, gw bawa kursi kesini kok" tawa Farlan "Tol*l" kesal Ravi yang menambah lucu tingkah lakunya pada pandangan Farlan.

Saat mereka makan Ravi berkali-kali bersin dengan lucu yang membuat Farlan tertawa "*srot* kenpa si- hachim *srot* gk ada yang lucu ya- hacim" kesalnya. Sadar dengan apa yang terjadi, Farlan melihat dinding sekitar dan melihat ternyata kipas dikelasnya semua menyala (kelasnya punya 4 kipas)

ꜰᴀʀʟᴀɴ × ʀᴀᴠɪ🔞Where stories live. Discover now