Part 41. Ungkapan Marcell

66.2K 6.7K 360
                                    

Malam ini Inez memakai dress selutut berwarna dusty pink. Gadis itu menatap pantulannya dicermin. Ia terlihat rapih dan juga cantik.

Gadis itu mengukir senyuman manisnya menatap cermin. Ia tidak boleh terlihat bersedih, pikirnya.

Drrtt.

Ponselnya berbunyi, pertanda panggilan masuk.

Gadis itu segera mengangkat panggilannya.

"Iya, hallo," ucapnya.

"...."

Inez tersenyum mendengar perkataan seseorang diseberang sana.

"Iya, pak. Sekarang juga saya ke sana." Jawab Inez seraya bangkit dari duduknya.

Gadis itu meraih tas selempangnya dan segera keluar dari kamar.

Inez menutup pintu dan tak lupa menguncinya. Tangan yang satunya masih memegang ponsel, karena panggilan itu masih terhubung.

Gadis itu berbalik badan, pandangannya tak sengaja melirik kamar sebelah yang tak lain kamar Gio.

Entah kebetulan atau apa, pria itu malah keluar dari kamarnya. Sangat pas, saat Inez melirik pintu kamar itu.

Beberapa saat pandangan mereka bertemu namun, Inez segara memalingkan wajahnya. Ia melengos pergi, tidak memperdulikan tatapan penasaran dari Gio.

"Inez mau kemana?" Batinnya bertanya-tanya.

Pria itu segera mengunci pintu kamarnya sebelum menyusul mengikuti Inez dari belakang.

Ia melihat Inez menaiki taksi, Gio bergegas masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobil itu.

"Sebenarnya, Inez mau bertemu siapa?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Ia rasa Inez memang sedang menghindarinya. Apalagi setelah pertengkaran siang tadi.

Bercerai?

Tidak pernah sekalipun terlintas dibenaknya. Walaupun awalnya pernikahan ini bukanlah keinginannya namun, ia tidak pernah berniat untuk mempermainkan sebuah pernikahan.

Gio sadar sikapnya selama ini terhadap Inez memang salah. Ia sudah mengabaikan dan juga tidak memperdulikan perasaaan Inez.

Kini, ia menyesalinya.

Penyesalan memang selalu datang diakhir, setelah sesuatu itu akan pergi, Gio baru menyadari itu.

Ia harus bisa mempertahankan Inez. Gadis yang kini sudah masuk kedalam hatinya.

Mobil taksi itu berhenti disebuah taman. Terlihat Inez keluar dari mobil itu.

Gio terus memperhatikan Inez, sampai Inez melangkah ke area taman itu.

Gio barulah keluar dari mobilnya. Setelah melihat Inez semakin menjauh, ia baru mengikutinya dari belakang.

Walaupun malam, taman di kota ini memang selalu ramai. Bisa Gio lihat, banyak muda mudi yang sedang berada di taman itu. Entah itu bersama pasangan ataupun bersama teman.

Fokus Gio kini kepada Inez, gadis itu tampak celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

Disisi Inez, Gadis itu terlihat kebingungan mencari seseorang. Lalu, ia memilih menghubungi saja.

Inez mengambil ponselnya yang ada didalam tasnya.

"Hallo, bapak dimana, ya? Saya udah nyampe nih," ucap Inez pada seseorang diseberang sana.

"...."

"Oh, iya, pak."

Tut.

Panggilan berakhir.

Giovanni's second wife [END/TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang