Part 7. Giovanni

115K 8.8K 17
                                    

Setelah mengantar kedua anaknya, Gio kembali melajukan mobilnya menuju kantor.

Beberapa menit kemudian, pria itu kini sudah sampai disebuah gedung perusahaan.

Ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu, setelahnya ia keluar dari mobil.

Gio masuk kedalam gedung perusahaan itu. Beberapa karyawan menunduk hormat melihat kedatangannya, ada juga yang menyapa namun, pria itu tak menjawab dan tetap melanjutkan langkahnya.

Perusahaan bernama Bhatara group adalah perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Davidson Giovanni Bhatara. Gio adalah anak semata wayang dari tuan Edgar Bhatara dan nyonya Regina Raharja.

Semenjak menikah dengan Adhisti Wardana, gio mulai memimpin perusahaan ayahnya, hingga saat ini.

Gio adalah sosok yang hangat jika bersama keluarganya dan orang yang disayanginya. Namun, setelah kepergian sang istri, pria itu berubah drastis. Tak ada lagi senyuman dan sikap hangatnya. Semua orang terdekatnya merasakan kehilangan, termasuk kedua sahabatnya yang juga merasa bahwa gio benar-benar sudah berubah.

Mereka yang mendengar bahwa gio telah menikah lagi, cukup terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak? Mereka tahu bahwa gio begitu sangat mencintai istrinya dan juga baru satu bulan ditinggalkan, pria itu malah menikah lagi.

Pria itu hanya mengatakan, bahwa ini adalah keinginan terakhir dari istri tercintanya dan ia hanya ingin mengabulkan itu.

Dan juga, pria itu memikirkan anak-anaknya yang pasti masih butuh sosok seorang ibu. Namun, siapa sangka ternyata si kembar pun menolak kehadiran ibu sambungnya.

Gio tak tahu harus seperti apa agar anak-anaknya mau menerima sosok gadis yang saat ini telah menjadi Istri sekaligus ibu sambung mereka.

Jujur saja, pria itu juga tidak menginginkan pernikahan ini. Ia juga belum bisa menganggap gadis itu sebagai istrinya.

Sesampainya di ruangan miliknya, pria itu langsung mendudukan diri dikursi kebesarannya.

Pria itu terlihat melamun, entah apa yang ia pikirkan. Ketukan pintu pun tidak ia dengar sehingga seseorang yang berada diluar ruangan memutuskan untuk masuk saja.

Terlihat seorang pria berkacamata, masuk kedalam ruangan itu dan menyapa sang atasan.

"Selamat pagi, tuan," ucapnya menyapa sang atasan yang nampaknya belum menyadari keberadaannya.

Gio sedikit tersentak, ia tak sadar ternyata sang asisten berada di ruangannya.

Pria itu menegakkan tubuhnya dan berdehem sejenak.

"Kenapa tidak ketuk pintu?" Tanyanya dengan datar.

Sang asisten menundukkan kepalanya seraya menjawab pertanyaan dari atasannya.

"Maaf, tuan. Saya sudah ketuk pintu tapi, tuan tidak mendengarnya," jawab nya.

Gio berdehem,"hm, begitu."

"Iya, tuan."

Pria berkacamata itu mendekat kearah tuannya.

"Tuan, ini ada berkas yang harus anda tanda tangani segera," ucap pria itu seraya menyodorkan berkas itu.

Gio menerima berkas itu dan segera menandatangani nya.

"Sudah, ada lagi?" Tanya Gio menatap sang asisten.

"Tidak ada, tuan."

Setelah mendapat tanda tangan dari atasannya, pria itu pamit undur diri.

"Kalau begitu saya permisi, tuan," pamitnya berlalu pergi.

"Hm."

Pintu itu tertutup kembali.

Gio membuka laptopnya, pria itu mulai fokus mengerjakan pekerjaan nya.

Disaat sedang fokus-fokusnya, tiba-tiba handphonenya berdering pertanda panggilan masuk.

Tanpa melihat nama siapa yang menelpon, pria itu langsung mengangkat panggilan nya.

Terdengar suara pria disebrang sana.

"Hm."

"Ada apa?" Tanyanya pada seseorang lewat telpon.

"Saya sibuk."

Setelah mengatakan itu, Gio mematikan panggilannya.

Saat ini ia tak ingin diganggu.

Sementara ditempat lain, seorang pria tengah menghubungi sang sahabat untuk memberitahukan bahwa Minggu depan ada acara reuni SMA.

"Hallo, Yo," sapanya pada sang sahabat lewat telpon.

"Gue cuma mau ngasih tahu, Minggu depan ada acara reuni SMA. Lo ikut ya? Yang lain juga pada mau datang," ucapnya.

Terdengar suara jawaban disebrang sana, yang mana membuat pria itu berdecak kesal.

"Ck, dimatiin lagi," ucapnya seraya menatap layar handphonenya.

Pria itu memasukan kembali handphonenya ke saku celana.

"Kebiasaan banget si gio," gerutunya.

"Lo benar-benar udah berubah, Yo. Bukan Gio yang gue kenal dulu," ucapnya.

"Gimana, Ron? Dia datang gak?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut pria yang sejak tadi hanya diam melihat sang sahabat yang sedang menghubungi sahabatnya yang lain yaitu, Gio.

Ya, mereka berdua adalah sahabat gio.

Pria yang dipanggil Ron itu, mendudukkan dirinya disamping sahabatnya.

"Sibuk katanya," balasnya.

Pria yang disampingnya menghembuskan nafasnya.

"Gue gak ngerti lagi deh sama dia, kita tahu dia kehilangan istrinya. Tapi, apa dia akan terus seperti itu, mengabaikan orang-orang yang ada disekitarnya," cerocosnya mengungkapkan kekesalannya.

"Iya, gue jadi kasian sama istrinya yang sekarang. Apa cewek itu bakalan bertahan sama sikap Gio yang sekarang?" Timpal Baron, pria yang dipanggil Ron itu.

Pria itu mengedikkan bahunya, pertanda ia pun tak tahu.

"Entahlah..."

Tiba-tiba pria itu bangkit dari duduknya, membuat Baron terheran.

"Mau kemana Lo?" Tanyanya.

"Cari cewek, bosen gue liat muka Lo!" Cetusnya.

Pria itu berlalu pergi, membuat Baron kesal sendiri.

"Dasar Daniel!" dengusnya menyebutkan nama sang sahabat.

***

Seorang gadis tersenyum senang mendapat panggilan dari sang sahabat.

"Iya, halo," balasnya saat mengangkat panggilan itu.

📲:"Nez, ada kabar baik buat Lo, nih," kata Sasya disebrang sana.

"Serius? Kabar apa, nih. Apa jangan-jangan gue diterima ya, ditempat kerja Lo?" Ucap Inez menebak.

📲:"Yes, betul sekali. Kata si bos, Lo besok datang aja ke kantor."

"Ah, gak sabar besok mulai kerja," ucap nya.

📲:"Seneng banget kayaknya, Lo," Kata Sasya.

"Iya dong. Oh ya, jam berapa gue ke sana nya?" Tanya Inez.

📲:"Jam delapan pokoknya Lo harus udah ada disini," jawab Sasya.

"Oke."

📲:"Udah dulu ya, Nez. Gue mau lanjut kerja lagi," ucap Sasya sebelum mengakhiri panggilan nya.

"Iya, semangat kerjanya," balas Inez memberikan semangat kepada sang sahabat.

Setelah panggilan berakhir, gadis itu segera mendekat kearah lemari dan ia membukanya. Gadis itu sedang memilih-milih baju yang pas untuk ia gunakan besok.

.
.
.









Giovanni's second wife [END/TERBIT]Where stories live. Discover now