Part 32. Clara

75.6K 7.6K 127
                                    

Wali kelas si kembar pun menjelaskan tentang perkelahian Gemi dengan temannya yang bernama Divia. Lalu, wali kelas si kembar juga menceritakan kejadian yang tidak mengenakan terhadap Gemi yang dilakukan oleh ibu dari Divia.

Ia meminta maaf karena disaat kejadian itu, dirinya tidak berada dikelas.

Gio tentu saja merasa geram mendengar itu, begitupun dengan Inez.

Gadis itu menyangka bahwa wanita yang tadi tak sengaja ia senggol adalah ibu dari teman Gemi yang bernama Divia itu, pikir Inez.

"Sekali lagi, saya minta maaf pak, Bu," ucap wali kelas si kembar.

Gio tidak menanggapi permintaan maaf dari wali kelas itu.

"Siapa nama orang tua dari siswi bernama Divia itu?" Tanyanya dengan datar dan dingin.

"Pak William dan ibu Clara," jawab wali kelas itu.

Kening Gio mengkerut,"William dan Clara? Sepertinya, tidak asing," batinnya.

"William baskara, benar?" Ucap Gio bertanya.

Wali kelas itu mengangguk,"benar, pak."

Pria itu tersenyum miring, William baskara adalah salah satu rekan bisnisnya yang saat ini sedang bekerjasama dengan perusahaan miliknya.

Gio melepaskan pelukan Gemi, pria itu berjongkok menatap wajah sang anak.

"Hey, jangan menangis," ucapnya seraya mengusap pipi Gemi yang basah itu.

Gadis kecil itu masih terisak,"hiks... Daddy, aku ingin pulang."

"Pulang? Oke, kita pulang," ucap Gio tak tega melihat anaknya menangis.

Si kembar segera membereskan buku tulisnya kedalam tas.

Mereka berpamitan kepada wali kelasnya terlebih dahulu.

"Bu guru, kami pulang dulu," ucap Gemi seraya menyalami guru itu, begitu pun dengan Gama.

"Iya, hati-hati." Ucap Guru itu.

Inez menatap wali kelas si kembar dengan tersenyum ramah sebelum mereka berlalu pergi.

Gio menghentikan langkahnya, pria itu meraih ponselnya.

"Hallo, Ren," ucapnya pada sang asisten lewat telpon.

"...."

"Batalkan kerjasama dengan perusahaan Baskara Group sekarang juga. Tarik saham yang sudah diterima oleh perusahaan itu," titahnya pada sang asisten.

Tut.

Pria itu memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.

Sesampainya di dalam mobil, Gio segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Kali ini, Inez memilih duduk dibelakang bersama si kembar. Dan Gio pun tidak mempermasalahkan itu, ya, walau sekarang ini dirinya seperti supir saja.

Inez duduk ditengah-tengah Gama dan Gemi.

Gadis kecil itu menyenderkan kepalanya ke bahu Inez. Gemi masih terisak.

"Hiks...hiks..."

"Daddy, mereka jahat! Tante itu bilang kalau kami anak nakal," ucap Gemi mengadu.

"Lihat, rambutku. Berantakan gara-gara Divia."

Inez merapihkan kembali rambut gadis kecil itu.

Inez penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, walaupun sudah dijelaskan oleh wali kelas si kembar. Ia ingin mendengar langsung dari Gemi.

Giovanni's second wife [END/TERBIT]Where stories live. Discover now