༊ Der Kronprinz ist zurückgekehrt

1.8K 269 76
                                    

    ∧_∧ 
(。・ω・。)つ☆・*。
⊂  ノ  ・゜+.
しーJ  °。+ *'¨)
        .· '¸.·*'¨) ¸.·*¨)
         (¸.·' (¸.·' ENJOY✨


Seorang lelaki berdiri di baelakang jendela besar yang terbuka lebar. Gelapnya malam yang disinari bulan dan taburan bintang menjadi pemandangan yang masuk ke penglihatannya. Angin sepoi melambaikan gorden samping jendela. Dengan suasana yang damai malam ini membuat pikiran pria itu terbawa jauh. Pandangannya kosong. Seperti tidak ada kehidupan.

Keheningan dalam kamar itu terpecah oleh suara yang berasal dari belakang Si Lelaki. Seorang laki-laki lain yang terpaut lima langkah berdiri di belangnya.

"Yang Mulia saatnya makan malam"

Tanpa menoleh, pria yang berdiri di belakang jendela itu berucap lirih "Simpanlah saja, aku tidak lapar."

Laki-laki yang berdiri di belakang 'Yang Mulia' menghela napas lelah. Sudah lebih dari satu minggu rajanya ini jarang makan. Johnny, rajanya, hanya akan makan satu kali dalam sehari dan hanya akan memakan sedikit dari porsinya.

Sejak putra mahkota menghilang, rajanya itu terus seperti ini. Makan sedikit, tidak fokus, lemas, dan terkadang sampai pingsan membuat kerjaan kerajaan dilimpahkan padanya. Dia tidak kesal ataupun marah karena harus mengerjakan tugas kerajaan lebih banyak, tapi dia lebih mengkhawatirkan kesehatan pria yang telah ia anggap sebagai kakaknya ini.

Sekarang hanya tinggal dirinya kerabat dekat Sang Raja yang tinggal di istana, tentu saja dia yang paling mengkhawatirkan kesehatan kakaknya ini. 

Tujuh hari yang lalu ketika pria itu pingsan untuk kesekian kalinya, tabib kerajaan menyatakan jika Sang Raja kelelahan dan malnutrisi. Kurangnya makan dan tidur, serta banyaknya pikiran dalam kepalanya membuat Johnny lemah bahkan untuk mengangkat pedangnya sendiripun tidak bisa. 

Sudah banyak cara yang dilakukan untuk memulihkan kondisi Sang Raja. Namun semuanya nihil. Bahkan hanya untuk membuatnya makan tiga kali seharipun tidak bisa. Kekeras kepalaan raja mengalahkan batu intan.

"Kak Johnny kamu tidak bisa terus seperti ini. Wajar jika mengkhawatirkan Hendery yang belum kembali sampai sekarang. Tapi jika karena hal itu membuatmu sampai melupakan kesehatanmu, itu bukanlah hal wajar. Itu tidak dapat dibenarkan,"

"kamu sekarang sudah sakit. Sudah menjadi lemah yang bahkan untuk mengangkat pedangpun tidak mampu. Lalu bagaimana kamu melakukan peranmu sebagai seorang raja? Bagaimana kamu akan mencari Hendery jika kamu sakit seperti ini?"

Christopher. Pria yang berdiri di belakang Johnny itu berucap. Dia meninggalkan formalitas dalam kalimatnya, berpikir mungkin Johnny dapat lebih mudah dibujuk.

Johnny sebagai orang yang menjadi lawan bicara hanya diam. Tubuhnya tidak bergerak seinchi pun.

Christopher menghela napasnya. Dia lelah. Dia khawatir. Johnny adalah satu-satunya keluarganya. Seorang kakak yang sangat ia sayangi. Melihat Johnny dalam kondisi terlemah membuat dirinya ikut merasakan sakit.

Dengan bujukan tadi yang tidak berhasil, Christopher memutuskan untuk menggunakan senjata terakhirnya.

"Aku berniat mencari tuan Ten"

Kepala itu bergerak ke kanan sedikit. 

Akhirnya, Christopher membatin lega.

"Ten....?" 

Suara itu sangat kecil. Tersamar oleh hembusan angin. Christopher hampir tidak bisa mendengarnya jika kamar itu tidak diselimuti dengan keheningan malam.

"Iya. Seperti yang kamu tahu, selama ini Hendery selalu penasaran tentang ibunya, Ten. Jadi aku pikir dia mungkin akan mencari Ten. Aku akan mulai pencarian setelah kamu memakan makan malammu, jadi segeralah ke ruang makan. Sarah sudah membuatkan falscher hase, makanan kesukaanmu."

♛ BUTTERFLY's CURSED [JOHNTEN] (SLOW UPDATE) Место, где живут истории. Откройте их для себя