chp 1

14.6K 339 8
                                    

06.47

"FARLAN, BANGUN KAMU UDAH TELAT SAYANG!" Ucap seorang wanita cantik nan baik hati, tentu saja bunda Farlan. Farlan melihat kearah jam dengan mata yang sayu, terkejut lalu ia lari terbirit-birit kekamar mandi. Ketika hendak membuka baju, ia terlupakan handuk dan kembali keluar "ck, ah pake telat lagi anj*ng" gumamnya kesal.

Setelah mandi kilat yang ia lakukan, Farlan segera bersiap lalu keluar kamar dan menuruni tangga dengan terbirit seperti dikejar mbak kunti "Pelan-pelan aja turunnya sayang" ucap bunda memperingatkan.

Farlan mengambil bekal dan memasukannya kedalam tas, setelah itu ia memakai sepatu. Ia terdiam beberapa detik sembari mengingat apa yang ia lupakan ""ADUH IYAAA, DASI LUPA" segera ia naik kembali pada kamarnya dan mencari dasi tersebut. Menganggukki dirinya sendiri, ia kembali turun lalu melahap sepotong roti isi coklat.

Belum roti itu habis Farlan langsung menyalami bundanya dan keluar, 'shhh, mampus ayah udah nunggu' gumamnya.

Masuklah Farlan pada mobil ayahnya "Telat lagi nie, nanti ayah pasang alarm jam 04.00 deh biar bangun kamu" tegurnya. "Iya deh yah, maaf maaf".

"Ini hari pertama loh"

"Iya yah, maaf"

"Kok malah minta maaf sama ayah? Mintanya sama guru kamu"

Mendengarnya, Farlan merasa ketar-ketir memikirkan guru apa yang akan ia dapatkan 'plis jangan guru killer ya, plisss' gumamnya.

                 Sesampainya disekolah

"Hayoloh, udh ditutup tuh gerbangnya" canda ayah, tapi itu benar hanya nadannya saja yang dibuat seperti candaan. "WADUH GAWAT IKI C*K, Ya udah Farlan sekolah dulu ya yah... dadah" ucapnya dan segera menyalami tangan ayahnya.

"Ya sudah, hati-hati yah belajar yang bener" ingat ayah. "SIAP KOMANDAN!" Canda Farlan lalu membuka pintu dan menutupnya kembali lalu berlari pada gerbang.

"Duh duh duh, nyesel gw kemaren gadang nonton anime mana gk nyalain alarm lagi tol*l" grutunya. Tidak lama dari itu ada seorang 'teman laki-laki' mungkin yang juga ikut terlambat dan ia berdiri tepat disebelah Farlan. Pendek, TAPI ITU LUCU.

'YA ALLAH NI... CK, lucu banget diaaa moga sekelassss!!' Gumamnya sambil meneliti lelaki(?) Atau... cowo? Ya pokoknya itu. Pendek, rambut fluffy dan kawaii, itu yang ada dipikiran Farlan saat ini.

Tinggi Farlan adalah 175 cm ke atas dan lelaki disebelahnya ini hanya sepundak, kalian bayangkan betapa lucunya dia astaga.

Selang 5 menit menunggu, gerbang pun dibuka. Lalu Farlan dan lelaki disebelahnya memasuki gerbang dan berjalan menuju kelas, "kok... dia... IKUT SI ANJ*R, gakpapa berarti dia sekelas sama gw" ucapnya dengan sangat pede.

Dan ternyata... benar lelaki tersebut sekelas dengannya betapa senangnya Farlan saat ini, ketika dikelas ternyata mereka berdua hanya ditannya alasan kenapa telat dan dipersilahkan duduk.

Saat ini dikelas sedang sesi perkenalan dan bagian Farlan dan lelaki tersebut sudah selesai, dan ia memiliki nama Ravi. 'Nama yang bagus, bisa gw panggil Ra or Vi atau... baby? EITS ASTAGHFIRULLAH ngomong apa si ah' pikirnya.

Setelah sesi perkenalan dan sedikit menerangkan materi pada akhirnya waktu istirahat tiba, Farlan berencana untuk mengajak Ravi makan bersama dengan tekadnya yang sudah bulat ia nekat mengajaknya makan betulan. Sebuah... apa sih? Emm... pilihan yang bagus.

"Hey Rav, maw makan bareng gk?" Tannya Farlan yang dijawab anggukan lucu milik Ravi, bukan bukan sombong tapi Ravi menganggukinya dengan senyum YANG AMAT MEMBUAT KITA PINGSAN. Astaga...

Lalu Farlan mengambil bekal dan menarik kursi miliknya menuju meja Ravi dan mereka memulai perkenalan dan cerita 'ternyata gk sesulit yg gw bayangin ngobrol sama dia' gumamnya.

"Btw, kamu pake shampo apa?"

"Hah? Kenapa emang?"

"Nannya aja, soalnya rambut lu keliatannya fluffy"

"Ow... maw pegang?"

"SET, emang boleh?"

"Boleh aja"

Tanpa basa basi Farlan memberikan Ravi head pat, dan... ya tentu saja 'FIX UDAH GK BENER GW NI' Untung dia ngomongnya didalem hati, kalo udah ngomong blak-blakan bisa gawat.

Dia melamun, dan beberapa saat kemudia ia melepaskan tangannya dari kepala Ravi. "Pengen gw pegang terus, lucu" pujinya, asal kalian tahu muka Ravi memang biasa saja, tapi didalamnya seperti ingin salto!.

_________________________________________

Tbc

Makasih yang udah bacaaaaa!!!
Maaf banget klo gk ke feel, nanti aku coba perbaiki🙏🏻

See you next chapt cuy

ꜰᴀʀʟᴀɴ × ʀᴀᴠɪ🔞Where stories live. Discover now