Chapter 09 😜

30.2K 1.1K 77
                                    



Kembali kecerita.....

Dibawah remang lampu led berwarna kuning, Aram sedang berusaha menahan dirinya agar tak melakukan BDSM pada Deo yang sedang menikmati setiap hentakannya.

Aram terus bergerak maju mundur sambil memandangi wajah memerah Deo.

"Ahhhh" desah Deo.

"Kakak suka" ucap Aram.

Deo mengangguk, jujur Aram yang ia anggap anak kecil itu mampu memuaskan nafsunya yang lumayan tinggi itu.

Aram begitu pintar mengobrak abrik lubangnya dengan cara Aram sendiri.

Deo pikir tak masalah bersama Aram selain ia mendapat kepuasan tanpa harus kucing kucingan dengan para artis lain ataupun menerima ajakan seseorang.

Deo akan menganggap Aram menjadi pelacur pribadinya, selain Aram bisa ia perlakukan seenaknya.

Segitu jahatnya Deo kepada Aram yang benar benar tulus dengannya.

Kini Aram tak tahan lagi, ia tidak akan puas jika hanya memasukkan miliknya kedalam lubang Deo saja.

Aram perlahan mengikat kedua tangan Deo saat Deo menikmati miliknya yang sedang memenuhi lubangnya itu.

Aram terus bergerak sampai Deo menyadarinya.

"Aram, kau apakan tanganku"

"Hanya sedikit bermain kak"

Deo menggeleng, pasalnya ia tidak mau tubuhnya mendapat bekas luka kembali.

"Lepas tidak"

"Stttt, kakak akan menyukainya"

"Menyukai apa bodoh kau melukaiku, kau sudah janji tidak akan main dengan kekerasan lagi denganku" oceh Deo namun sedetik kemudian.....

"AHHHH" desahnya saat Aram menghentak keras lubangnya.

"Ahhhh ahhhh ahhhh ahhhh" desahnya lagi saat Aram melakukan hal yang sama.

"Cairanmu keluar banyak kak, yakin kau tak menyukainya?"

"Kau gila Aram"

"Aku hanya gila didepanmu kak"

"Lepaskan milikmu"

Plop

Aram melepaskan miliknya lalu membalik tubuh Deo dengan mudah dan mengikat kaki Deo.

"Aram lepasin gak"

Aram malah teryemyum manis namun dimata Deo itu terlihat sangat menyeramkan.

Aram berjalan menuju kulkas mengambil beberapa es berbentuk kotak kecil.

Deo menatap horor tapi juga penasaran dengan apa yang akan dilakukan Aram.

"Aku memikirkan hal ini sepanjang hari aku harap kakak menyukainya"

"Awas kalau kau melukaiku lagi" kesal Deo.

Aram tidak mendengarkan ocehan kekasihnya itu, Aram lalu mengambil satu es itu lalu ia usapkan pada bibir lubang Deo.

"ARAM LEPASIN AKU!" Teriak Deo.

Aram terus fokus dengan apa yang dilakukannya.

Lubang yang masih penuh pelumas itu memudahkannya memasukan bongkahan es pada lubang Deo.

"Akhhh" desah Deo antara ngeri tapi juga enak, rasa dingin itu tentu saja memberikan sensasi baru pada gaya seksnya.

Deo memilih diam sambil menggigit bantal karena bagi Deo ini sangat nikmat.

FAITHFULNESS ENDWhere stories live. Discover now