Chapter 07

20.9K 1.1K 52
                                    

Panca turun dari pesawat didampingi oleh beberapa orang dibelakangnya.

Malam ini ia akan menghadiri sebuah pesta 25 universary rekan kerjanya diluar kota.

Sebenarnya itu adalah acara yang tak penting namun menjaga relasi dan komunikasi adalah bagian dari bisnisnya.

Malam ini dia datang seorang diri karena Alecia masih betah di Paris. Awalnya ia ingin meminjam Alan atau mengajak Rama tapi, keduanya sedang musim kawin jadi tidak bisa kemana mana.

Panca disambut oleh situan rumah yang umurnya hanya terpaut 9 tahun dengannya namun raut wajahnya tampak berbeda, panca bagaikan aktor yang awet muda sedangkan rekan bisnisnya sudah terlihat seperti kakek yang mempunyai segudang cucu.

"Tuan Panca, silahkan menikmati acara pesta sederhana kami" sambut situan rumah.

"Sederhana dengan kilauan emas, seperti istri anda" ucap Panca lalu mengambil sesuatu didalam sakunya.

Sebuah kotak kecil berisi bros yang begitu indah.

"Sepertinya saya tidak akan sopan jika menolak pemberian anda"

Panca tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang begitu menawan. "Ini adalah kiriman dari istri saya yang saat ini berada di Paris, semoga anda menyukainya nyonya"

"Selera istri anda memang berkelas tuan Panca, kalian sungguh pasangan serasi"

"Terima kasih atas pujiannya tuan"

Setelah berbincang sejenak, Panca membaur dengan pembisnis lainnya, sungguh membosankan memang apalagi saat mendengar para istri sedang adu kemewahan.

.


Saatnya potong kue telah tiba dan acara hiburan kini akan dilangsungkan. Deo sebagai bintang tamunya diacara tersebut.

Panca melihatnya dari kejauhan, dan tak sengaja mata mereka kini bertemu.
Panca memilih menunduk, ia masih sangat merasa bersalah dengan Deo, namun keangkuhannya menolak untuk meminta maaf dengan Deo.

Dalam pikir Panca, ia susah memberi hal setimpal untuk Deo, Deo memberi tubuhnya sedangkan Panca memberinya kemewahan dan karir.

Namun satu hal yang tidak pernah di sadari pria itu, Deo juga memberikan seluruh hatinya. Sampai Panca mengetahuinya setelah pernikahannya dengan Alecia.

Deo menemuinya dengan raut kecewa dan mata sembab.

Deo mengutarakan betapa tulusnya cinta seorang Deo padanya. Hati Panca sedikit terusik melihat Deo waktu itu dan disanalah hubungan mereka berakhir.

.



Deo begitu anggunnya dipanggung dengan suaranya yang indah. Semua mata tertuju pada Deo.

Senyum itu dulu milik Panca namun sekarang Deo berikan pada semua orang.

Deo telah selesai bernyanyi dan betapa terkejutnya Panca siapa yang berada disisi Deo saat ini.

Itu keponakannya Aram. Aram dengan terang terangan merangkul pinggang Deo dan berbincang dengan banyak orang disana.

Dalam benak Panca 'sejak kapan, mereka sedekat itu'

Setahu Panca mereka hanya saling kenal karena Alan.

Panca yang tidak tahu apapun soal hubungan mereka. Dengan langkah tegap Panca menghampiri keduanya.

"Daddy" panggil Aram.

"Aram, kamu disini, apa papamu yang menyuruh kesini?"

Aram menggeleng "aku bersamanya dad, dia kekasihku" ucap Aram tanpa ragu mengenalkan Deo pada Panca.

FAITHFULNESS ENDWhere stories live. Discover now