Chapter 06 😜

43.3K 1.5K 29
                                    

Setelah hubungannya dengan Deo mengarah yang lebih serius, Aram tak henti hentinya tersenyum seorang diri dalam keadaan apapun.

Bahkan saat melihat Rama sedang memasakpun, Aram memeluknya dari belakang "papa masak apa" tanya Aram yang jelas membuat Rama merinding setengah mati.

Buru buru Rama melepaskam pelukan itu dari pinggangnya "aku ini ayahmu bocah, cari pacar sana, kau mau membuatku mati kena serangan jantung"

Aram memutar bola matanya malas "aku hanya senang pa, memangnya kenapa sih, dulu papa sering menggendongku malah"

"Itu dulu waktu kamu masih kecil bocah"

Aram memilih diam dan duduk dimeja makan sembari senyum senyum sendiri mengingat dirinya dan Deo kini sudah pacaran. Namun lamunannya buyar saat mendengar teriakan dari lantii atas.

"RAMAAA~" panggil Alan.

"IYA SAYANG" jawab Rama kemudian bergegas keatas namun sebelum itu Rama menoleh pasa Aram "lanjutin masakannya"

Aram mengedus kesal "dasar bucin" ucapnya tak sadar diri.

.

"Ada apa sa-" kalimatnya terpotong saat melihat pemandangan indah didepannya.

Rama buru buru mengunci puntunya lalu menindih istriya yang hanya menggunakan kemeja putih tanpa bawahan itu.

Paha putih itu terekspos mulus menggoda imannya.

"Baby, bagaimana kalau Aram yang lihat hm"

"Aku sudah melihatnya turun tadi" jawab Alan kemudian mengalungkan tangannya pada leher Rama.

"Kenapa nakal sekali hm?"

"Sange" ucap Alan manja, namun mampu membuat Rama tersedak ludahnya sendiri. Sepertinya dia harus libur kerja hari ini.

Rama buru buru melepas Dasinya kemudian ia lempar kesembarang arah, matanya langsung dipenuhi kabut nafsu yang dipancing istrinya itu.

Rama langsung meraup bibir Alan seakan menelannya, karena jika menyangkut dengan Alan, maka Rama tidak akan pernah bosan.

Rama menghisap bibir istrinya itu sambil membuka kancing baju dan celana kainnya.

Miliknya langsung berdiri tegak dibalik bokser pendek itu lalu Rama menggesekkannya pada milik Alan yang memang tidak memakai apapun dibawah sana.

"Enghh" desah Alan.

Alan menarik rambut Rama guna melampiaskan rasa nikmat karena rangsangan yang diberikan oleh Rama.

Hisapan demi hisapan tanda kepemilikan Rama lakukan hampir keseluruh leher dan dada Alan.

Cairan bening keluar dari ujung penis masing masing dan hal itu Rama gunakan untuk melumasi bibir hole Alan yang sudah berkedut meminta dimasuki oleh miliknya.

"Baby, aku masuk ya" izin Rama yang diangguki Alan.

Setelah mendapat izin, Rama mengarahkan miliknya tepat didepan lubang kesukaannya.

Cukup sulit memang, Alan yang sudah berkali kali dimasuki Rama tetap saja merasa ngilu saat milik Rama baru mulai masuk.

"Ughh Ram"

Rama meraih bibir Alan guna menggurangi rasa perih dibawah sana dan tak lupa Tangannya memainkan puting Alan yang menganggur sedari tadi.

Dengan perlahan Rama mendorong penisnya masuk, cukup sulit memang kalau tidak memakai pelumas, tapi benda itu hanya akan mengurangi cita rasa alami seks mereka, Rama tidak menyukainya sama sekali.

FAITHFULNESS ENDWhere stories live. Discover now