Chapter 02

33.5K 2.3K 129
                                    

Gak kuat skip

Kalo aku sih biasa aja.

.

Deo bangun dengan tangan terikat di kedua sisi headbed, begitu juga kakinya, sehingga dia harus terlentang dengan kondisi tubuh yang hanya tertutupi bathroup yang ia kenakan setelah mandi.

Deo menatap kesekeliling, namun hanya cahaya biru dari lampu led dilangit langit kamar hotel yang menerangi kamar itu.

"ARAM" panggil Deo.

"ARAM, LEPASIN IKATAN KAKAK" panggilnya lagi.

Deo sekuat tenaga berusaha melepaskan ikatannya, namun sayang, ia hanya menyakiti pergelangan tangan dan kakinya.

Aram masuk kekamar itu dengan paper bag ditangannya.

Deo yang mendengar pintu hotel terbuka, langsung teriak.

"SIAPAPUN TOLONGIN GUE" teriak Deo.

Aram melihat Deo yang sudah terbangun menyunggingkan senyum manisnya.

Mata Deo terbelalak melihat Aram yang malah tersenyum melihat dirinya diikat diatas kasur empuk itu.

Dan apa apan Aram, dia memakai kemeja, jas hitam, celana kain dan sepatu pantofel.

"Aram, Aram lepasin kakak, hm, tolong" mohon Deo yang mengabaikan banyak pertanyaan untuk Aram.

Aram suka, Aram sangat suka melihat Deo memohon.

Aram mendekat lalu duduk disamping bed Deo.

"Aram, jangan bilang kamu yang mengikat tangan dan kaki kakak"

Aram terkekeh lalu megusap wajah manis Deo. "Siapa lagi yang berani berbuat seperti ini dengan pujaan banyak wanita diluar sana selain aku"

"Aram, ini gak bener, kamu gak perlu sejauh ini sekarang lepasin kakak atau aku akan membencimu selamanya"

Mendengar kata benci, Aram dengan sadisnya menampar pipi kanan Deo.

Plak.

Deo tidak bisa berbuat apa apa selain menatap tak percaya dengan perilaku Aram yang biasanya terlihat begitu manis itu.

"Aku tak suka mendengar kata itu dari mulut manis kakak"

Cuih

Deo meludahi wajah Aram.

Hal itu malah membuat Aram tertawa antagonis lalu mengambil air ludah Deo diwajah tampannya kemudian Aram jilat dengan penuh nafsu.

"Kakak tahu, aku menunggu momen ini bertahun tahun?"

"Aram kamu sudah gila, kita bicarakan baik baik hm, lepasin kakak"

"Bicara baik baik ya"

Deo mengangguk.

"Baik lah"

Aram berjalan mengambil paper bagnya mengambil seutas kain dan cutter ditangannya.

Deo mengira cutter itu akan dibuat Aram untuk melepas ikatannya, namun, ia salah, Aram menutup matanya.

"ARAM, KAMU GILA, LEPASIN AKU"

"Kata kakak, kakak ingin bicara baik baik, ini caraku bicara baik baik dengan kakak"

Aram menggungkung tubuh Deo. Kemudian menjilat bibir Deo.

Deo bergetar ketakutan karena ia tidak bisa melihat apapun.

Air mata Deo merembes keluar lalu Aram menjilatnya. "Ssssttttt kakak jangan takut" bisik Aram kemudian mencium bibir Deo seakan memakannya bibir Deo.

Deo mencoba menolak namun Aram mengigit bibir bawah Deo sampai berdarah dan Deo terpaksa membuka mulutnya.

FAITHFULNESS ENDWhere stories live. Discover now