Bagian 11

4 2 0
                                    

Apa kabar semuanya?

Happy Reading🌼

**

"Aku kembali peri kecilku."

Angkasa

**

"Rean, ini sudah 3 hari, apa Angkasa berhasil kabur? Atau dia dibunuh oleh saudaraku? Rean bagaimana kalau dia dibunuh? Aku tidak bisa diam saja!" ucap Alexandra mondar mandir.

"Tamara. Bisa diam tidak? Kamu sudah satu jam terus mondar mandir dan itu membuatku pusing," sahut Rean.

"Aku nggak bisa Rean! Angkasa belum kembali juga, dia pasti pulang kan?" Alexandra bertanya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Tenanglah, dia akan kembali. Dia bukan orang bodoh yang dengan gampangnya tertangkap oleh musuh," jawab Rean.

Alexandra menggeleng, "dia tidak bisa bela diri, dia lemah Rean," ucapnya khawatir.

"Dia bukan orang lemah yang kamu pikir, dia sudah bisa bela diri, karena aku mengajarkannya," ucap Rean merasa bangga.

"Benarkah?" Alexandra tampak tak percaya.

Rean mengangguk.

"Tapi aku masih khawatir, aku takut dia terluka Re!" ucap Alexandra tambah uring-uringan.

Grep.

Rean memeluk Alexandra.

"Diam, tenangkan dirimu, dia pasti kembali," ucap Rean menenangkan Alexandra.

Alexandra diam, ia tak menolak pelukan Rean juga tidak membalas pelukan itu.

Cklek.

Pintu rumah itu terbuka, menampakkan Angkasa yang sedang tersenyum.

"Aku kemba-" ucap Angkasa tertahan saat melihat pemandangan didepannya.

Mereka yang sedang berpelukan, ralat, Rean yang sedang memeluk kini ia lepaskan pelukan itu.

"Sorry, cewek lo uring-uringan tadi, jadi gue tenangin," ujar Rean menjelaskan.

Bughh!

Satu pukulan ia layangkan di perut Rean.

"Anjir ngapain lu mukul gue sat!" ucap Rean kesakitan.

"Maaf dan terima kasih," jawab Angkasa.

"Sialan lo! Sakit beneran ini," ucap Rean namun Angkasa tak memerdulikannya.

"Asa huwaaaa," Alexandra langsung memeluk erat Angkasa, membenamkan wajahnya di dada bidang Angkasa.

Angkasa membalas pelukan itu, "aku kembali peri cantik."

"Kenapa lama? Aku sangat takut kalau kamu dibunuh Alexi," ucap Alexandra meredakan tangisnya ya mng semula membuncah, sesekali ia merengek seperti anak kecil.

REALLY ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang