Chapter 27- menyesal ? tidak!!

4.5K 159 14
                                    

Sebenarnya agak sanksi untuk ngepost ini. Tapi banyak yang riquest untuk dibuatkan. Dan ini saya buat setelah membaca cerita dari sebuah blog seseorang sih, kalian pasti sudah tau blog siapa. Hehehhe

Jadi ya jadilah seperti ini. Maaf ya.

WARNING WARNING KHUSUS 18+++++++ YANG MASIH UNYU-UNYU DAN DIBAWAH UMUR JANGAN BACA.
INGAT JANGAN BACA.
SAYA SUDAH MENGINGATKAN,
JADI AKIBATNYA TANGGUNG SENDIRI.
SAYA SUDAH MEMBERIKAN WARNING YA. JADI JANGAN SALAH KAN SAYA KALAU KALIAN KIPAS-KIPAS SENDIRI.

Athour

Keynan duduk sambil menynderkan punggukngnya pada sofa apartemennya. Masih dengan pakaian kantornya. Hanya saja jas hitamnya sudah tidak dipakainya. Fikiran keynan kembali melayang pada saat dia dan calon papa mertuanya.
Yang meminta tolong padanya kemarin.

#flassback

" bantu apa om,?" Tanya keynan penasaran.
"Sekarang, saya lagi nanganin kasus yang sangat besar. Dan menyangkut dengan nyawa. Bulan depan saya harus meenjatuhkan hukuman. Pada tersangka. Tersangkanya seorang mafia yang sangat berbahaya.
Mereka sempat mengancam saya, kalau seandainya saya menjatuhkan hukuman mati padanya." Tumiharja menghentikan ucapannya sejenak. Melihat ekspresi keynan.
Keynan masih memasang telinganya untuk mendengar kan masalah calon papa mertuanya ini.
"Kamu taukan? Saya ini sekarang seorang hakim, dan harus memberi hukuman secara adil dan setimpal. Menurut UUD yang berlaku. Jadi, saya gak munkin membebaskan dia dari hukuman."ujar tumiharja. Keynan mengangguk mengerti sama penjelasan calon papa mertuaini.
"Iya, saya ngerti om, saya tau apa yang om takut kan. Saya akan menjaga veranda seperti saya menjaga nyawa saya" ujar keynan dan itu bisa membuatnya bernafar lega. Tumiharja berharap keynan bisa diandalkan.
"Om harap kamu jangan memberitahukan ini pada veranda, saya gak mau dia khawatir" ucap tumuiharja pada keynan.
"Baik om"jawab keynann

#flassback and

Keynan menghela nafasnya. Sebenar jauh dilubuk hatinya dia juga takut terjadi apa-apa sama veranda. Tanpa diminta pun dia pasti akan melindungi veranda. Gadis yang sangat dicintainya. Keynan hendak beranjak dari sofa saat bell berbunyi.

Tettttt tettttt tetttt

Dengan malas keynan menuju pintu. Untuk membukanya. Dan terlihatlah bidadarinya yang sedang dirindukannya. Veranda memasang senyumnya. Tapi keynan hanya memasang muka dingin dan datarnya. Dan itu membuat senyum veranda hilang.
"Ve" gumam keynan. Lalu sedikit bergeser memberi jalan untuk veranda masuk. Veranda pun melangkahkan kaki nya masuk sambil meneteng sebuah plastik.
"Kamu hadis dari butik?" Tanya keynan. Saat veranda langsung menuju pantri.
"Iya, kamu belum makan kan?" Tanya veranda mengambil beberapa piring.
"Belum,"jawab keynan kini duduk di kursi pantri. Yang melihat kearah veranda yang membelakanginya.
"Yaudah kamu makan dulu, kebetulan tadi aku beli mampir ke restoran dan beli makan malam buat kamu"ujarnya. Menyajikan makanan yang di bawanya. Pada piring.
Tanpa disuruh dua kali keynan langsung menyendok. Nasi goreng yang sudah disajikan oleh veranda.
Veranda juga ikut menyendok kan nasi gorengnya memasukkannya dalam mulutnya.
Keynan terus memandangi gadisnya. Yang cantik didepannya. Veranda terlihat sangat cantik dengan kemeja putih dan dibaluti blazer coklat. Terlihat jelas kalau veranda wanita karir. Dengan rambut hitam yang terurai panjang semakin terlihat sangat cantik.
Keynan benar-benar merasa beruntung gadis itu menjatuhkan pilihan hatinya pada keynan.
"Kenapa?" Tanya veranda yang melihat keynan terus memperhatikannya.
Keynan menggeleng tersenyum.
"Gak papakok" jawabnya. Lalu kembali menyuapkan nasinya kedalam mulutnya.
Veranda membereskan piringnya dan keynan. Dan mencucinya di wastafel. Keynan terus memperhatikannya dari belakang.
"Benar-benar calon istri idaman" batinya dalam hati. Keynan bangun dari kursinya. Berjalan mendekat pada veranda. Tangannya memeluk veranda dari belakang. Veranda sedikit terkejut saat sepasang tangan keynan memeluknya.
"Kamu cantik"ujar keynan berbisik ditelinganya. Wajh veranda mulai merona.
"Bagai mana bisa kamu, membuatku jatuh cinta berkali-kali sama kamu"bisiknya lagi yang semakin membuat veranda memerah pipinya. Veranda melanjutkan mencuci piringnya. Yang sempat tertunda.
Veranda memejamkan matanya sambil mengigit bibir bawahnya. Saat merasakan bibir keynan menyentuh leher jenjangnya. Detak jantungnya semakin cepat. Bibir keynan menghisap pelan leher veranda. Dan basah.
"Papa kamu kemarin datang menemuiku" bisik keynan setelah memberi sedikit tanda merah dileher veranda.
Veranda membuka matanya. Saat mendengar papanya menemui keynan. Lalu langsung memutar tubuhnya menghadap keynan tanpa melepas pelukan keynan.
"Ngapain?" Tanya veranda. Dia takut papanya berubah fikiran dan menyuruh keynan menjauh.
Keynan memajukan sedikit wajahnya. Menempelkan keningnya dengan kening veranda. Sehingga merka bisa merasakan hangatnya nafas mereka.
"Ngapain lagi, selain memintaku untuk menjaga bidadari cantiknya ini" ucapan keynan lagi-lagi membuat nya merona. Keynan tersenyum melihat pipi veranda memerah. Keynan semakin menghilangkan jarak antara mereka. Dan mengecup bibir merah veranda sejenak. Kemudian melepaskannya. Lalu kembali mencium bibir merah veranda. Bahkan kali ini melumatnya. Veranda memejamkan matanya. Menikmati bibir keynan yang mengulum bibirnya. Keynan melumat bibir ve lembut dan teratur. Veranda membalas ciuman lembut keynan. Melumat bibir yang menjadi candu untuknya. Tanganya yang mencengkram kemeja keynan kini mulai memeluk leher keynan.
Ciuman keynan mulai menuntut. Begitu juga dengan veranda. Dari yang lembut menjadi sedikit liar dan menutut. Keynan menuntun veranda menuju kamarnya. Tanpa melepas ciumannya.
Keynan menutup pintu kamar dengan kakinya. Bibirnya masih meluat bibir veranda. Blazer yang sedari tadi dipakai veranda sudh terlepas.
Veranda semkin memperdalam ciumannya. Lidahnya memesuki dan menjelajahi rongga mulut keynan.menghisap lidah keynan.
Tangan keynan mulai melpaskan kancing kemeja yang dipakai veranda. Hingga terlepas semuanya. Dan melemparkannya entah kemana. Keynan menidurkan veranda diatas ranjannya. Mereka masih mengulum satu sama lain. Veranda mengarahkan keynan pada lehernya. Dan keynan menurutinya. Sambil menggigit bibir bawahnya veranda menikmati isapan demi isapan bibir keynan di lehernya.
"Ahhahh s..shhh..s.aa.yyanng shhahh" desah veranda.
Tangannya melepaskan kancing kemeja yang dipakai keynan satu persatu. Hingga terlepas semua. Keynan melepaskan kemejanya dan membuangnya entah kemana. Veranda memeluk tubuh keynan. Kulitnya dan kulit keynan saling bersentuhan dan itu membuat veranda sedikit menggeliat.
"Ahhhh rrgghhhh shha"
Keynan mengerang saat veranda menggesekan dadanya yang hanya ditutupi branya pada dada telanjang keynan.
"Arrrghhhh shhh key ahhhhhshhh" desah veranda saat keynan meremas lembut dadanya yang masih ditutupi bra nya. Veranda ingin menghentikan semuanya. Dia takut keblablasan. Dan logikanya menyuruhnya untuk memindahkan tangan keynan yang mencoba melapaskan pengait branya. Tapi tubuhnya membiarkan nya. Hingga terlepas. Dan terlihatlah bukit kembar veranda. Keynan menelan ludahnya. Saat melihatnya. Veranda merasa malu melihat keynan melihat kearah dadanya. Dan langsung memeluk tubuh keynan. Dan melumat bibir keynan.
Keynan mengecap bibir veranda dengan liar. Ciumannya turun pada rahang, keleher veranda. Sampai dada veranda.
"Ahhah shh key ahhhshhhh arghhh s.a.yaang" Veranda mencengkram bahu keynan saat keynan menghisap dadanya. Logikanya ingin menghentikan semuanya. Tapi tubuhnya membiarkan semua yang dilakukan keynan. Dan bahkan menuntut lebih dari sentuhan ini. Veranda mnginginkan keynan.
"Ahhh ahhh shhh s..aa.yaangg p..e.pe.laaann..pe...peelann ahhhh" deahan veranda semakin membuat keynan bergairah.
Keynan menatap veranda dengan tatapan menggelap yang sudah bergairah tinggi. Dan memohon. Veranda sangat ingin menggeleng. Dan menghentikannay. Tapi tatapan keynan yang sangat menginginkannya dan memohon membuat veranda tidak tega. Ditambah veranda juga menginginkan keynan menyentuhnya lebih dari ini.
Veranda melumat bibir keynan sejenak lalu melepaskannya kembali.
"Lakukan sayang, aku juga menginginkanmu"bisiknya pada telinga keynan sedikit dikecup kupingnya.Veranda memejamkan matanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan keynan padanya.
"Awww ahkk" pekik veranda saat merasakan sesuatu yang memasuki miliknya. Veranda mersakan sakit yang luar biasa. Saat milik keynan memasuki dengan perlahan dalam miliknya menyatu dengan milik keynan. Setetes air mata keluar dari pelupuk matanya. Keynan menatap veranda yang mengigit bibirnya marsakan sakit.keynan merasa tidak tega melihat veranda kesakitan dan berniat untuk menyudahinya.Veranda membuka matanya dan lihat keynan menatapnya dengan khawatir.
"Aku a..." belum selesai keynan mengucapkan kata-katnya. Veranda sudah melumat bibirnya.
"Lakukan dan selesaikan semuanya dengan lembut sayang" bisik veranda parau.
"Tapi.."lagi-lagi ucapan keynan terhenti karena veranda melumat bibirnya lagi.
"Please.." bisik veranda setelah melumat bibir keynan. Karena percuma menghentikannya sekarang sudah terlanjur. Keynan menatapnya. Dan veranda mengangguk yakin.
"Aku mencintaimu ve, sanagt mencitaimu" ujar keynan berbisik.
"Ini hanya sebentar sayang, aku akan melakukannya dengan lembut"bisik keynan lagi.
"Lakukan sayang"bisik veranda.
Veranda memeluk erat tubuh keynan saat keynan mulai bergerak.
"Aahhhh aaahhhshhh hahha"desah veranda. Tangannya mencengkeram lengan keynan dengan kuat. Sehingga kukunya masuk kedalam kulit keynan. Keynan melumat bibir veranda mencoba mengalihkan perhatian veranda dari rasa sakit.awalnya masih terasa sakit.
Sakit yang tadi dirasakan perlahan berganti dengan rasa nikmat.?keringat membasahi mereka sedaritadi.
"ahhhsshhh keynannnnn" veranda mengeranga panjang saat dia mencapai klimaksnya. Tak berapa lama disusul keynan yang mencapai puncaknya.
"Veeerraaanndaaaaa,"Begitu juga keynan. Dan menjatuh kan tubuhnya diatas tubuh veranda. Veranda memeluk tubuh keynan erat.
Keynan memidahkan tubuhnya kesamping veranda. Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh veranda. Memeluk veranda dengan erat.
Veranda membalas pelukakan keynan tak kalah erat. Setetes air mata jatuh dipipinya. Malam ini dia sudah memberikan harta paling berharga yang selalu dijaga pada keynan.
"Kamu menyesal?"bisik keynan. Veranda menggelengkan kepalanya. Keynan tau veranda mengis.
"Maaf" ujar keynan merasa bersalah telah merebut satu-satu yang berharga dari veranda. Veranda tidak menjawab dan memeluk keynan semakin erat.
"aku tidak menyesal key, memberikannya pada kamu. Karena aku percaya kamu" batin veranda lalu menutup matanya. Dan terlelap memeluk laki-laki yang dicintainya.
Keynan juga ikut memejamkan matanya. Hingga mereka benar-benar terlelap.

Veranda pov.

Aku mengerjapkan mata ku. Mebiasakan dengan sinar matahari yang masuk. Aku kembali mengingat kejadian semalam. Aku melakukannya dengan keynan. Aku menoleh kesamping tidak mendapati keynan disana. Aku bangun dari tidurku. Dan memandangi sekeliling ku. Tidak mendapati siapapun. Aku melihat pintu balkon kamar keynan terbuka. Aku hendak bangun dari atas tempat tidur.
"Awww" gumam ku saat aku merasakan sakit dibagian bawah perutku. Aku diam sejenak untuk menghilangkan rasa sakit. Dan kembali bangun. Aku membalutkan tubuh telanjangku dengan selimut. Dan memunguti baju ku. Yang berserakan dilantai kamar keynan. Dan menuju kamar mandi.

Aku melihat keynan sedang berdiri di pembatas balkon kamarnya. Keynan hanya menggunakan celana panjangnya. Menatap kosong jauh kedepan.
Aku mendekatinya. Dan memeluknya dari belakang. Aku tau pasti keynan merasa sangat bersalah. Karena hilang kendali semalam.
"Maaf"ujarnya lirih. aku mencoba membalikkan tuuh keynan menghadapku. Menatap mata elangnya yang menatapku dengan rasa bersalah.
"Untuk?" Tanyaku menatapnya.
"Aku khilaf ve, aku hilang kendali, dan aku terbawa suasana. Aku sangat menginginkan mu"ujarnya lirih. Aku bisa melihat setets air mata jatuh dipipinya.
"Gak key, kamu gak salah, kamu melakukannya atas izin ku sayang. Aku mengizinkan mu untuk melakukannya"ujarku. Aku gak mau keynan merasa bersalah. Karena ini juga salah ku. Yang juga gak bisa menghentikannya. Dan aku juga menginginkannya. Dan karena aku mencintainya.
"Kamu menyesal?"tanyanya menatap mataku. Tangan kanan ku terangkat memeluk lehernya. Sedangkan tangan kiriku menangkup di antar leher dan rahangnya. Mencium bibir merahnya sekilas.
"Enggak key, aku percaya sama kamu. Aku gak pernah menyesal melakukannya sama kamu. Aku gak pernah menyesal memberikan nya sama kamu. Karena aku percaya sama kamu key" ujarku padanya. Kerena emang begitu ada nya. Ak percaya keynan.
"Terimakasih sudah mempercayaiku."ucapnya. Memelukku ereta.
"Nikahin aku key"ujarku dalam pelukkannya.
"Pasti! Aku akan nikahin kamu, aku akan secepatnya membawa orang tuaku kehadapan orang tua mu. Sayang"jawabnya yakin dan sungguh-sungguh.
"Aku mencintaimu ve"ucap keynan mencium puncak kepalaku.
"Aku juga mencintaimu key"balasku mengeratkan pelukannya.
Aku tidak akan meninggalkan nya lagi. Aku percaya keynan juga tidak akan meninggalkan ku. Dia akan selalu disampingku darsamaku. Sampai ajal memeisahkan kita.

To be contineu.........
Siapa yang kipas-kipas?
Saya buat ini setelah mencari refrensi di cerita salah satu blog venal juga. Hheheheh

Apa Itu Cinta ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang