chapter 12- di acuhkan

2.4K 142 4
                                    

maaf pendek dan typo.
Biasa maas ngedit lagi. Tisunya masih nyisakan? Hehehe

Jangan lupa vote dan coumentnya.



Sudah tiga hari aku tidak melihat keynan disekolah. Aku bertanya pada abby, tapi dia tidak tau dimana keynan.
Aku tanya stella dia juga gak tau dimana keynan.
Aku menyesal telah menjauhinya beberapa hari ini. Aku lebih mementingkan ego ku. Aku lebih memilih mendorong keynan kejurang yang lebih dalam dari pada membantunya keluar dari sana. Aku sangat menyesal.
Seharusnya aku berada disampingnya saat itu.
Hari ini aku harus bertemu keynan. Aku berharap hari ini keynan masuk sekolah. Aku harus bicara padanya.
Aku turun dari mobil ku,bersamaan dengan adrian yang memarkir mobilnya tepat disamping mobilku.
"Pagi ve,!" Sapa adrian padaku dan merangkul bahuku.
"Pagi adrian" jawabku sambil menutup pintu mobilku.
Aku menghentikan langkahku saat aku melihat jauh kedepan sana tepatnya parkiran motor. Keynan, keynan datang. Keynan sedang membuka helm fullface nya dan jaket kulit hitamnya. Keynan menatapku sejenak, hanya sejenak lalu memalingkan mukanya. Keynan langsung berjalan masuk kedalam sekolah tanpa memperdulikanku.
Hatiku nyeri, sakit diabaikan dan diacuhkan olehnya. Melihatnya yang sudah menjauh. Apa aku bisa meraihnya kembali?
"Ayo ve"ujar adrian menyadarkan ku. Aku mengangguk lalu melanjutkan langkahku masuk kedalam sekolah.

Aku berjalan menuju taman belakang sekolah. Aku sangat yakin kalu keynan berada disana sekarang. Dan benar saja keynan berada disana duduk ditempat biasa kami duduk. Aku berjalan mendekat kearahnya.
"Key"panggilku lirih saat aku berada dihadapannya. Keynan mendongakkan kepalanya melihat kearah ku. Tatapan itu tajam sangat tajam. Keynan terlihat kurus dan bibirnya pucat.
Keynan berdiri dari duduknya. Hendak pergi. Tapi aku menahan tangannya. Air mataku mulai membasahi pipi ku. Kini keadaan berbalik. Sekarang keynan yang menjauhiku. Aku memandangi wajahnya yang pucat. Dan langsung memeluknya.
"Maaf key"ucap ku terisak dalam pelukkannya. Hatiku sakit dan sesak,keynan tidak membalas pelukkan ku. Dia hanya diam.
"Maaf key" ulangku semakin terisak dengan perlakuannya. Keynan melepas pelukkan ku.
"Pergi ve"ucapnya dingin dan datar. Aku menggeleng sambil terisak.
"Jangan berjuang sendiri key, kita lawan sama-sam key" ucapku memegang pipinya. Aku bisa melihat setetes air mata jatuh dipipinya. Aku mengusapnya.
"Kalau loe gak mau pergi, biar gue yang pergi" ujarnya dan langsung meninggal kan ku. Aku menangis sambil menekan rasa sakit karena diabaikan dan diacuhkan keynan. Ini jauh lebih sakit dari kecewku kemarin.
Apa ini yang dirasakan keynan kemarin saat aku menjauhinya, meninggalkannya dalam kegelapan lagi.

Sudah seminggu keynan benar-benar menjauhiku. Keynan benar-benar mengabaikan ku. Aku terus berada disampingnya dalam diam.
Sepeti sekarang aku duduk disamping dalam diam. Tidak ada yang mengeluarkan suara antara kami. Keynan hanya diam menatap kosong ke rumput liar.
Keynan mengeluarkan rokok dari saku baju. Mematik apinya,lalu menhisap nya.
Aku hanya mampu melihatnya. Tidak bisa mencegahnya. Aku menagis dalam diam melihat keynan yang sekarang.
Aku ingin keynan yang dulu. Ini bukan keynan. Orang yang ada disampingku bukan keynan ku. Bukan. Ya tuha! Kembalikan keynan ku.
Aku memejamkan mata ku menekan rasa sesak dan sakit secara bersamaan. Keynan terus mengisap rokok nya. Setiap kali dia menghisap tembakau itu. Setiap itu juga aku merasa sesak akan sakit dihatiku.
Oke ! Cukup. Aku menarik rokok yang ada dibibirnya. Dan menginjaknya.
"Cukup key" ucapku ketus dengan nada bergetar. Keynan menoleh kearah ku. Lalu mengambil rokok lainnya. Tapi dengan cepat aku mengambil semuanya. Dan membuangnya ketong sampah yang ada tak jauh dariku. Keynan menatapku tajam.
Dengan berani aku membalasnya.
Keynan pergi dari taman belakan meninggal kan ku sendiri disini.
Aku merasakan sentuhan tangan dipundakku.
"Udah lah ve, jangan siksa diri kamu sendiri" ucap adrian memelukku. Aku menangis dalam pelukkannya.
"Mungkin ini yang terbaik buat kalian ve" ucap adrian lagi. Aku menggeleng.
"Aku gak mau kehilangan dia. Aku sayang dia, aku cinta dia. Aku akan menarik dia dengan paksa dari ruang gelap itu" ucapku sambil terisak dalam pelukkan adrian. Aku melepaskan pelukkan adrian. Aku mengusap air mataku. Aku hendak pergi. Tapi langkahku terhenti. Mataku menatap lurus. Kearah nya. Keynan berdiri di tepi koridor tak jauh dari ku berdiri. Menatap mataku. Keynan pasti melihat adrian memeluk ku.
"Keynan" ujarku lirih. Keynan pasti salah paham. Keyna berbalik dan pergi menjauh. Aku hendak mengejarnya tapi tangan adrian dengan cepat menahan ku.
"Biarkan dia sendiri" ucap adrian. Aku menggeleng. Aku gak mungkin membiarkan nya sendiri sekarang. Dan gak akan membiarnya sendiri lagi. Aku gak mau mengulang kesalahan yang sama. Kesalahan yang membuat keynan akan semakin masuk kedalam ruangan gelap itu.
"Maaff ian" ujarku lirih. Lalu pergi meninggalkan adrian dan mengejar keynan.

To be countineu......

Apa Itu Cinta ? (END)Where stories live. Discover now