chapter 24- Salah paham bikin malu

3.2K 158 8
                                    


maaf pendek dan typo.
Dan ceritanya makin gak jelas.

tenang aja part ini gak akan bikin kalian baperkok hehehe

Tapi disarankan agar membaca part ini janga di depan orang rame.
Nanti kalian disangkai orang gila senyum-senyum sendiri
Mau?

Jangan lupa vote dan sarannya ya!

cekidot

Veranda pov

Aku berjalan memasuki perusahaan putra group. Ya! Aku berda dikantor keynan. Aku akan menemuinya. Aku sudah ingat semuanya. SEMUANYA. Aku bisa melihat beberapa pasang mata menatap asing kearah ku. Ada juga yang menatap kagum pada ku. Aku berjalan menuju resepsionis.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya ramah dan sopan. Aku membalas senyumnya.
"Apa pak keynannya ada?" Tanya ku.
"Apa sudah membuat janji sebelumnya?"tanyanya. Mampus gue, mau jawab apa aku sekarang.
"Belum mbak, tapi bilang aja veranda ingin menemuinya." Ujarku pada nya. Dia mengangguk lalu menempelkan telfon ketelinganya.
Dia mulai berbicara dengan seseorang disbrang sana. Lalu meletakkan kembali telfonnya.
"Silahkan mbak, mbak naik lift sebelah kiri ke lantai 34 lalu belok kiri" ujar wanita itu menjelaskan.
"Terimakasih" ucapku tersenyum padanya. Dia juga membalas senyumku sambil menangguk.
Aku pun berjalan menuju lift. Saat pintu lift terbuka. Aku pun langsung masuk. Saat pintu lift akan tertutup ada seorang pria yang berteriak menyuruhku untuk menahan pitu lift tersebut.
"TUNGGUU...!!! Tahan pintunya" karena reflek aku langsung menahan pintu lift tersebut. Pria itu berlari dan lansung masuk kedalam lift yang sama dengan ku.
Pria ini tidak asing aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya? Dia sedang mengatur nafasnya sambil membungkukkan badannya
"Huffhh huftthhh thanks huhu hu" ucapnya dengan nafas yang sudah senin kamis.
Aku hanyak mengangguk tersenyum geli melihatnya.
"Kak veranda?" Ucapnya setelah menegakkan kembali badannya. Aku mengangguk.
"Kakak masih ingat aku kan? Nino kak, hamids"ucapnya mencoba agar aku mengingatnya. Aku mencoba mengingat-ngingatnya. Samapai...
"Iya, sekarang kakak ingat kamu adik kelas kakakkan yang waktu itu sering sama abby?"ujarku tersenyum. Nino juga ikut tersenyum mengangguk.
"Kakak makin cantik aja, mau keruangan kak keynan ya?" Tanyanya padaku.
"Iya, kok tau?"tanyaku.
"Iya taulah kak. Orang lift ini hanya menuju keruangan kak keynan" jawabnya terkekeh.
"Kamu mau ketemu keynan juga?" Tanya ku padanya.
"Enggak, aku mau ketemu sama sekertarisnya" jawab hamid malu-malu. Aku hanya tersenyum geli.
Pintu lift pun terbuka. Aku dan nino pun keluar.
"Kak, kakak duluan aja, aku mau mempersiapkan mental dulu" ujarnya. Aku hanya mengangguk sambil sedikit tertawa mendengarnya. Aku pun brerjalan menuju ruangan keynan.
Sedikit aneh. Didepan ruangan keynan ada sebuah meja. Tapi mejanya kosong tidak orang. Aku yakin meja itu adalah meja sekertaris keynan.
Aku pun sudah berda didepan pintu bertuliskan CEO PUTRA GROUP ruangan keynan. Aku menarik nafasku dalam-dalam. Lalu tangan ku bergerak untuk membuka pintu.
Pintupun terbuka.
Seketika dada dan hatiku sesak dan nyeri. Hati ku sakit. Melihat keynan duduk disofa sambil memeluk seorang wanita yang sedang menangis. Dipelukkannya. Apa aku sudah terlambat?
Apa keynan sudah menemukan penggantiku?.

"Loh kak kok malah berdiri di pintu?"ucapan hamid membuat keynan menoleh kearahku.
"Veranda" ucanya. Lalu tersenyum padaku. Apa maksudnya tersenyum padaku seperti itu. Aku melihat wanita yang bersamanya mengusap air matanya.
"Mau apa kamu kesini?" Tanya wanita itu. Apa dia bertanya padaku?
Keynan berjalan mendekati ku.
"Ayo masuk ve"ujar keynan mempersilahkan ku untuk masuk. Aku menahan air mataku. Dan menerima tawarannya untuk masuk. Keynan menatap hamid tajam dan dingin.
"Kamu"ucapnya tajam pada hamid. Aku bisa melihat wajah pucat hamid yang ketakutan ditatap keynan. Apa ini maksud hamid tadi. Mau mempersiap kan mental?.
Aku melihat kembali pada wanita yang duduk disofa. Aku pernah melihat. Aku mencoba untuk mengingatnya sejenak.
Aku ingat sekarang. Dia gadis yang waktu itu dengan berani menatap tajam pada keynan. Dia juga gadis yang menjewer kuping keynan wakt itu. Sudah sedekat apa hubungan mereka?
"Maaf kayak aku mengganggu" ucapku pada keynan. Keynan langsung menggeleng cepat.
"Gak, kamu gak mengganggu sama sekali" ujar keynan cepat menahan tangan ku yang hendak pergi. Hamid berjalan kesofa mendekati wanita itu yang masih sesugukan.
"Gre! Kamu salah paham sayang" ucap hamid berlutu dihadpan wanita yang dipanggil gre tersebut.
Sayang? Hamid memanggilnya sayang? Apa dia pacar hamid? Tapi kenapa dia memeluk keynan.?
Aku melihat kearah keynan yang juga melihat pada hamid dan gre.
"Apa nya yang salah paham, aku lihat kamu peluk-peluk indah" ucap gre menepis tangan hamid yang ingin menghapus air matanya.
"Gak sayang, itu gak sengaja. Aku cuma menolongnya yang hampir jatuh" jelas hamid . Gre bangun dari duduknya berjalan mendekati keynan. Dan memeluknya. Hatiku kembali ditikam pisau tajam melihatnya.
"Dia bohong kan kak?" Tanya gre manja. Tunggu! Gre memanggil kak? Sepertinya aku sedikit bingung.
"KEYNAN" ucapku sedikit meninggikan nada ku. Keynan langsung menoleh.
"Siapa gadis ini? Kenapa kamu mau dipeluk sama dia?katanya kamu akan menungguku dan akan selalu mencintaiku tapi sekarang kamu malah peluk-pelukan sama cewek lain"tanyaku ketus. Keynan terlihat bingung.
"Ve, kamu..sudah.."
"Iya aku sudah ingat semuanya. Maaf sempat melupakan mu" ucapku lirih dan merasa bersalah karena pernah melupakannya.
"Ve, kamu kembali"ucapnya mencoba melepas kan pelukan gre padanya dan mendekat padaku. Lalu memelukku. Aku merindukan pelukkan ini.
"Aku merindukan mu sayang"ujarnya lirih dan dengan suara sedikt parau.
"Aku juga" jawabku membalas pelukkannya. Tunggu! Kenapa aku membalas pelukkannya. Aku sedang marah padanya. Tapi aku ingin terus memeluknya. Huhff
"Kamu belum jawab pertanyaan ku" ucapku melepaskan pelukkannya walaupun tidak rela. Keynan mengernyitkan dahinya. Gre dan hamid hanya diam melihat aku dan keynan secara bergantian. Bahkan mereka sudah saling merangkul tanpa sadar.
"Siapa dia?" Tunjuk ku pada gre. Gre sedikit kaget melihat nada kurang ramah dariku.
"Aku?"tanya gre menunjuk diri sendiri. Suasana hening sejenak. Tapu kemudian tawa keynan meledak.
"Hahahahahahah" keynan tertawa lepas. Apa yang dia tertawakan? Apayang lucu?
Aku,gre dan hamid memandangi heran pada keynan yang tertawa lepas dan terbahak.
Kemudian mereka juga ikut tertawa.
Apa yang mereka tertawakan.?
"Hahah kamu pasti salah paham ve"ucapnya mencoba untuk meredakan tawanya walau sulit.
Salah paham? Apa maksudnya? Sudah jelas aku melihatnya memeluk skertarisnya tadi.
Kemudian keynan menarik tangan gre mendekat padaku dan keynan.
"Gre kenalin ini kak ve,"ujar keynan pada gre." Dan ve kenalin ini gracia, adik aku"ucapnya. Rasanya sekarang aku ingin menenggelamkan kepalaku kelantai karena malu. Sudah salah paham pada nya. Aku bisa mendengar hamid terkikik geli. Melihat ku malu. Aku langsung memeluk keynan dan menyembunyikan wajah ku pada dadabidang keynan. Aku juga mendengar keynan dan gracia terkekeh. Aku mencubit manja perut keynan.
"Aw, sakit ve" ucapnya.
"Biarin"ucapku masih menenggelamkan wajahku pada dadanya.
"Jadi kaka yang namanya kak veranda. Yang membuat kakakku yang dingin kayak es ini gila gak karuan"ujar gracia. Aku melepaskan pelukanku dan menoleh padanya.
"Gracia" ujarnya megulurkan tangannya padaku.
"Veranda" ucapku membalas ulurannya. Tangan kanan keynan masih memeluk pinggangku.
"Maaf soal tadi" ucapku merasa bersalah.
"Gak papa kok kak, aku ngerti"ucapnya pengertian.
"Makasih"ucapku tulus dan tersenyum. Gracia membalas senyumanku.
"Kakak tau gak. Kak keynan itu kayak orang gila mencari kakak keseluruh dunia tau" ujarnya. Aku menoleh kearah keynan. Aku kembali merasa bersalah pada pria yang sempat aku lupakan ini. Keynan tersenyum padaku.
"Yaudah kayak nya, kakak sama kak keynan butuh waktu untuk bicara, kalau gitu aku keluar dulu"pamitnya pemgertian padaku dan keynan.
"Dan kamu! Masalah kita belum selesai, jangan harap aku memaafkan mu begitu saja" ucapnya ketus pada hamid. Hamidnya pasrah. Lalu keluar dari ruangan keynan. Begitu juga dengan hamid yang masih merengek pada gracia memnita maaf.

Sekarang hanya ada aku dan keynan diruangannya. Suasana tersa hening dan canggung.
Aku dan keynan duduk disofa. Aku duduk disampingnya sambil memeluk keynan. Aku sangat merindukan pelukan hangat ini. Aku yang sempat melupakannya beberapa tahun ini. Akibat kecelakaan yang menimpaku. 3 tahun lalu.
"Key" panggil ku lirih. Sambil memainkan kancing kemeja merah marun nya.
"Hm" gumamnya pelan.
"Maaf"ucapku lirih. Air mata ku kembali lepas landas melewati pipiku.
"Untuk?" Tanyanya mencium rambutku dan meletakan dagunya di kepalaku.
"Untuk semuanya, maaf karena meninggal kan mu, maaf karena tidak ada disamping mu saat itu, maaf menyuruh mu berjuang sendiri, maaf tidak pernah mengabarimu dan maaf sempat melupakannmu key" ucapku terisak. Keynan mengeratkan pelukannya padaku.
"Gak, ve, kamu gak perlu minta maaf. Justru aku yang harus minta maaf. Karena selama kita bersama aku selalu membuatmu menangis sayang" ujarnya. Aku melepaskan pelukkannya. Dan menatap mata tajam dan dingin tapi sangat meneduhkan ku itu. Mata itu masih sama seperti dulu. Wajahnya masih tampan dan terlihat sedikit lebih dewasa dari pada dulu. Tangan ku bergerak mengelus pipinya. Keynan tersenyum. Senyuman itu masih sama saat pertama kali aku melihat senyum nya dulu saat di halte dulu.
Aku mengecup bibirnya sekilas.
"Jangan meninggalkan ku lagi" ucapnya menatapku. Aku menggeleng. Lalu kembali memelukknya lebih erat.
"Gak akan pernah key, aku gak akan pernah meninggalkan mu lagi"ujarku mantap.
"Gimana dengan papa kamu dan adrian TUNANGAN kamu itu" ucapnya menekan pada kata tunangan. Aku menggeleng dalam pelukakannya.
"Aku gak peduli, mereka sudah membohongi ku sayang. Mulai sekarang kita berjuang bersama ya?" Ujarku padanya. Aku bisa merasakan keynan mengangguk
"Iya, mulai sekarang kita berjuang bersama untuk mendapat restu dari bapak hakim tumiharja " ucapnya sambil mencium puncak kepalaku. Aku tersenyum mendengar keynan menyebut papa seperti itu.

To be countineuuu.......

Makin gak jelas ya ceritanya.?
Kira-kira rintangan apa lagi yang mengahalangi hubungan keynan dan veranda?
Kayaknya banyak banget cobaan nya .
Dan apa yang akan dilakukan adrian saat mengetahui ingatan veranda telah kembali?
Dan apa keynan dan veranda akan mendapatkan restu dari papanya ve?

Jangan kemana-mana *eh

Tunggu kelanjutannya ya.

Apa Itu Cinta ? (END)Where stories live. Discover now