chapter 18- tetap menunggu

2.3K 133 21
                                    


Maaf pendek dan typo masih bertebaran.
Dan part ini gak jelas.

Sebenarnya part ini mau aku jadiin endingnya.
Takut kalian akan bosan memabaca part selanjutnya. Karena part selanjutnya pasti menstrim banget.
Karena terlalu panjang ceritanya.
Mungkin sampai 30 chapter atau lebih mungkin.

Jadi gimana kalian aja sih. Mau dilanjutin atau stop. Dan ini jadi endingnya.

Jangan lupa vote dan comentnya.

Biar saya juga masih semangat melanjutkannya.

Cekidot

Setahun kemudian...........

Veranda pov

Aku duduk sebuah taman dibawah menara effeill. Tidak terasa sudah setahun aku berada disini dikota paris. Yang katanya kota paling romantis didunia.
Malam ini sangat ramai disini. Banyak pasangan kekasih yang berkunjung kesini. Aku selalu mengingat mu keynan. Selalu, tiada hari tanpa memikirkan mu.
Aku tidak pernah menghubungi nya lagi. Tidak pernah tau kabarnya.
Aku berharap keynan akan baik-baik saja.
Aku berharap keynan tetap hidup.
Aku berharap keynan akan menang.
Aku meninggal kannya sendiri, disaat dia lagi berjuang.
Padahal aku yang mengatakan untuk jangan berjuang sendiri. Tapi aku yang meninggalkannya.
Dan menyuruhnya berjuang sendiri.

Setets air mata jatuh dipipi ku.
Tidak banyak kenangan antara aku dan keynan.
Tidak banyak yang membuat ku tersenyum saat bersamanya.
Hubungan ku dengan keynan yang berjalan kurang lebih 5 bulan.
Lebih banyak membuat ku menangis.
Tapi aku tidak pernah menyesal mencintainya.
Tidak pernah membuat ku sekalipun penyesalan itu datang.
Walau pun banyak rintangan yang menghadang dalam hubungan aku dan keynan. Aku percaya itu akan menjadikan kami semakin kuat untuk menghadapi rintangan selanjutnya.
Apa kita ditakdir kan untuk bersama key?
Aku selalu berfikir dan bertanya.
Kenapa sangat sulit untuk bersama mu? Apa memang kita tidak ditak dirkan untuk bersama?

Aku selalu berdoa, agar takdir mempertemukan ku dengan mu lagi.

Aku masih menunggu mu key. Akan selalu menunggu mu.
Air mataku semakin membasahi pipiku. Mataku memandang lurus kedepan.
Aku ingin suatu hari nanti naik kepuncak menara itu bersama mu key.
Aku hanya ingin naik dengan kamu.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini?"tanya sebuah suara yang entah kapan dia datang. Aku lansung mengusap air mata ku.
"Adrian"ujarku saat adrian duduk disampingku. Sebulan setelah aku pergi keparis. Adrian memutuskan untuk menlanjutkankuliah nya disini. Katanya dia menyukai kota paris.
Aku dan adrian juga satu kampus. Hanya berbeda jurusan.
Adrian masih seperti dulu. Masih protectif terhadap ku. Sama seperti saat kami bersama dulu saat di manado.
Adrian selalu ada disamping ku, menemaniku. Walau pun aku tidak pernah menceritakan tentang keynan.
Tapi adrian sangant peka terhadap perasaanku. Dia tau kalau aku selalu menangis setiap aku memikirkan keynan.
"Merindukannya?"tanyanya padaku. Tanpa bertanya aku tau siapa yang dimaksud. Aku mengangguk masih dengan menatap lurus kedepan. Ya.!aku merindukannya bahkan sangat merindukannya. Aku ingin memeluknya. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri.
Jika keynan menang, apa dia masih menyimpanku dihatinya?
Apa hati nya masih untukku?
Apa senyuman nya masih untukku?
Atau dia sudah menemukan pengganti diriku. Hati ku sesak dan nyeri membayang kan dia tersenyum dengan wnita lain.
"Aku sangat merindukannya" ucapku lirih pada adrian. Di ikuti setets air mata yang jatuh dipipiku.
Aku bisa mendengar adrian menghela nafas beratnya.
"Dia menang Ve" ucapan adrian mampu membuatku lansung mengalihkan mataku padanya. Menatap matanya. Mencari kejujuran dan ke sungguhan dimatanya.
Aku tersenyum. Keynan hidup, dia menang .
Aku percaya dia pasti akan menang. Dan melawan barang itu.
Rasa bahagia menyeruak dalam hatiku. Mendengar ucapan adrian.
Keynan baik-baik saja.
"Dia gak baik Ve"ucap adrian seprti dapat membaca fikiran ku.
Apa maksudnya mengatakan keynan gak baik?
"Hati nya yang gak baik ve"
"Keyna masih sama Ve, bedanya dia tidak lagi menyentuh barang itu.
Dia mencari mu Ve" ucap adrian. Apa artinya keynan masih punyaku?
Apa hatinya masih punyaku?

setelah setahun yang aku jalani sendiri. Baru kali ini aku merasa sedikit lega. Setelah mengetahui kabarnya.
Selanjutnya hanya keheningan yang kami rasa kan.

Keynan pov

Aku berjalan menyusuri menyusuri pantai. Memandang jauh kearah laut. Menikmati angin laut malam. Berharap angin ini membawa rinduku padanya.
Sudah setahun dia pergi dan selama setahun juga dia tidak memberikan kabar padaku.
Aku terus mencari dimana keberadaan nya. Tapi selalu gagal.
Kabar terakhir yang ku dapat.
Dia kuliah di inggris. Dan aku sudah mengecek nya. Tidak ada, dia tidak di inggris.
Kaki ku mulai lelah melangkah. Aku memeutuskan untuk duduk di atas pasir dipesisir pantai. Angin malam meniup rambut ku.
Mengingat dirinya.
Selama bersamaku dia lebih banyak menangis dari pada tersenyum.
Dia terlalu banyak berjuang untuk ku yang selalu lemah.
Hanya dia yang berjuang.

Dulu disaat semua dapat mengartikan apa itu cinta. Aku masih bertanya, apa itu cinta?
Kenapa semua orang begitu manganggungkan cinta?
Padahal karena cinta mereka bisa gila,sedih,sakit dan menderita. Walau pun ada terselip kebahagian.

Kalau kalian dulu bertanya padaku apa itu cinta?
Aku akan menjawab tidak tau. Karena memang aku tidak tau.

Tapi jika sekarang kalian bertanya, apa itu cinta?
Aku akan menjawabnya dengan.
Bila kamu berani mengenal cinta, kamu juga harus berani menerima yang namanya sakit.
Aku mengerti cinta darinya.
Dia yang mengenalkan ku akan cinta dan sayang.
Veranda adalh cinta pertamaku.
Dan aku berharap akan menjadi cinta terakhir ku.
Cinta itu, dimana kita merasa takut, takut akan ditinggalkan. Takut akan kehilangannya.
Cinta itu dimana kita merasa bahagia. Bahagia hanya karena dia tersenyum. Dan bahagia saat bersama dengan kita atau dengan orang lain.
Cinta itu juga sakit. Sakit saat kita melihat orang yang kita cintai itu menangis dan terluka.
Itu defenisiku tentang cinta.
Dia mengajariku tentang cinta.

Aku menghela nafas berat. Kembali meningatnya.
Memandangi fotonya yang aku jadikan wallpaper di HP ku.
Aku berharap hatinya masih untuk ku.
Masih milikku. Dan hanya menjadi milikku.

Aku merabahka tubuhku diatas pasir. Menatap langit malam yang dihiasi bintang.
Apa kamu juga melihatnya ve?
Apa kamu mersakan rindu yang begitu besar yan sama dengan yang ku rasakan?
Apa kita sedang memandang langit yang sama sekarang?

Hati ku masih sama ve, masih milikmu dan hanya akan menjadi milikmu sayang.
Aku sudah berjalan sejauh ini.
Dan aku gak akan menyerah ve,
Aku akan terus menunggumu.
Kamu sudah berjanji akan kembali.

Aku menutup mataku merasakan hembusan angin yang lumayan kencang menerpa tubuhku.

'Angin, sampaikan rasa ini dan rindu ini padanya, Tuhan, lindungi dan jaga dia dimana pun dia berada sekarang.
Dan pertemukan aku dan dia suatu hari nanti' batinku. Lalu kembali membuka mataku.
Bangun dari tiduran ku.

"VERANDA, KAMU MENDENGAR KU? AKU MASIH MENUNGGU MU DISINI, AKU MASIH MENCINTAI MU SAMPAI KAPAN PUN, HATI KU MASIH MENJADI MILIKMU.
AKU MERINDUKAN MU VERANDA" teriak ku dengan kencang. Berharap angin akan menyampaikan padanya. Setetes air mata jatuh dipipiku. Perasaan ku menjadi sedikit lega.
Aku membalikkan badan ku kembali berjalan menjauh pantai ini.
Aku percaya, Tuhan akan mempertemukan kita lagi.
Takdir akan membawa kita bersama kembali.
Dan saat itu datang, aku tidak akan pernah membiarkan mu pergi meninggal kan ku lagi sampai Allah menjemputmu dari ku.

Aku menjalan kan mobil ku menjauh dari pantai itu.

Apa mereka akan bertemu lagi?
Apa takdir akan mempersatukan mereka kembali?
Kalau jodoh pasti bertemu.

Aku mau part ini jadi endingnya.
Karena part selanjutnya akan menstrim banget.
Takutnya kalian akan bosan membacanya.
Karena telalu panjang part nya.

Jadi gimana? Mau aku lanjut atau stop sampai disini?

Apa Itu Cinta ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang