Chapter 16- kalah II

2.5K 129 4
                                    

Warning-warning 18++

Maaf typo bertebaran.
Ini sebenarnya sedikit gak jelas ceritanya.
Tapi aku post aja ya.!!
Mudah-mudahan kalian suka.

Dan aku belum tau mau bikin sad ending atau happy ending.

Jangan lupa vote dan comentnya.

Cekidot

Veranda pov

Tidak terasa hubunganku dengan keynan sudah berjalan 4 bulan. Aku duduk di kursi panjang yang terletak didepan kelasku. Karena kelas tiga baru saja menyelesaikan ujian nasional kemarin jadi hari ini siswa kelas tiga dibebaskan.
"Kenapa?" Ucap suara yang sangat aku kenal. Aku menoleh kearahnya yang dudukdisampingku. Keynan. Aku menatapnya sejenak. Lalu menghela nafas berat. Apa aku sanggup hidup tanpa nya?
Aku menyenderkan kepala ku kebahunya.
"Kamu kenapa?" Tanyanya lagi. Karena tadi tidak mendapat jawaban dariku.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Trus? Kenapa melamun? Akihr-akhir ini aku peratiin seringa banget ngelamun. Kamu kalau ada masalah cerita sama aku jangan dipendem sendiri" ujarnya panjang lebar. Huh, kenapa nih cowok es jadi bawel begini.? Apa dia salah minum obat tadi pagi?
"Key" panggil ku lirih memeluk nya dari samping.
"Hm" gumamnya sambil merapikan rambut ku yang tertiup angin.
"Aku pengen ke puncak" ujarku. Entah kenapa aku ingin pergi kesana. Keynan menundukkan kepalanya melihat ku.
"Kapan?" Tanyanya. Aku langsung bangun dari bahunya dan melepas pelukan ku.
"Gimana kalau besok, kan besok hari minggu" ujarku semangat. Keynan mengangguk. Aku tersenyum padanya. Aku ingin menghabiskan waktu seharian bersama nya.

----------------------------------------------------

Pagi-pagi keynan sudah menjemput ku di depan komplek. Karena kalau papa sampai tau aku keluar dengan keynan. Bukannya izin yang aku dapat malah papa akan mengurungku dikamar.
Aku memasuki mobil yang dikendari keynan. Hari ini aku menggunakan baju casual. Kaos biru muda yang dilapisi cardiran rajut warna putih dan celana jins hitam panjanng. Sedang kan keynan menggunakan celana pajang jins hitam kaos putih polos dibalut jaket hijau toska yang berles putih dilengannya. Selama perjalanan menuju puncak aku dan keynan hanya diam. Aku memejamkan mataku menikmati lagu yang diputar keynan. Sedang kan keynan fokus menyetir.

Keynan menghentikan mobilnya di sebuah villa yang lumayan besar.
"Ayo turun" ajaknya sambil membuka seatbelt.nya lalu turun dari mobil. Aku juga imengikutinya turun dari mobil.
Udara disini sangat sejuk! Aku meyukainya kalau di jakarta sih gaka ada suasana kayak gini.
"Sebaiknya kamu istirahat dulu, nanti siang aku ajak kamu keliling kebun teh" ujar keynan padaku. Aku mengangguk atuh. Keynan menggandeng tangan ku menuju masuk kevilla.
"Ini villa siapa key?" Tanya ku saat sudah berada didalam.
"Ini punya om hadi, adik mama"jawabnya. Lalu berjalan menuju sebuah kamar.
"Ini, kamu istirahat aja disini" ujarnya. Saat membuka pintu kamar tersebut.
"Trus kamu?" Tanyaku. Kan gak mungkin kita satu kamar.
"Aku ada disebelah kamar kamu" jawabnya. Aku mengangguk.
Setelah beberrapa menit keynan mengajak ku berkeliling villa. Aku memutuskan untuk tidur sejenak. Badan ku pegal karena hampir 3 jam duduk didalam mobil.

-----------------------------------------------------

Aku dan keynan berjalan menyusuri kebun teh sambil bergandengan tangan. Kebun teh ini milik papanya keynan. Kebunnya sangat luas. Dan pemandangan disini sangat bagus. Aku mengarahkan kamera SLR yang ku bawa pada pemandangan yang tidak dapat aku temui dijakarta.
Aku juga memotret beberapa buruh yang sedang bekerja memetik teh.
Aku melihat keynan sedang tiduran di sebuah pondok kecil tak jauh dari aku berdiri.
Aku kembali mengarah kan kameraku. Pada keynan yang sedang memejamkan matanya. Dia keliatan sangat lucu kalau sedang tertidur.

Apa Itu Cinta ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang