Diskleimer!
Jangan iri!
Cukup menghalu!Untuk part kali ini, tidak diperuntukkan kepada jomblo garis keras! Apalagi yang ldr atau pacaran virtual, jan iri, ya!
Uwu-uwuan pada part kali ini, akan melewati benak klean, lalu merambat ke ubun-ubun klean sampe meletup dan berasap!
Hati-hati!
Wkwkwkwk....Jadi, jan lama-lama lagi, happy reading buat klean!!!
"WOI, kalian bertiga! Ayo cepat, ke sini! Keburu jadi mumi gue nunggu sendirian, nih!" Indira sudah bersiap di bibir Pantai Pandawa mengenakan baju renang persiapan dari Jakarta.
Sedangkan Nada, Rachel, dan Lana tengah asyik mengobrol dan bersantai menikmati akhir hari. Terutama Nada, dirinya amat cantik memesona dengan balutan strap crop top berwarna kuning dan bawahan denim hot pants yang kian mengekspos lekukan tubuhnya yang sama seksinya dengan cahaya sunset di ufuk barat.
"Nggak ah, gue nggak mau basah-basahan," alibi Nada. Padahal faktanya ia memang tidak bisa berenang.
"Emang kenapa lo kalo basah? Takut berubah jadi Putri Duyung?!"
"Berisik banget, sih, tuh Beringin Purba!" cicit Lana.
"Lo bertiga ngapain masih di sini?" tanya Aldo dari belakang mereka.
"Eh, Kak Aldo. Iya, nih, kita lagi nunggu lo semua, Kak," jawab Lana tak habis pikir. Dengan cepat Nada dan Rachel mendelik tajam cewek yang kerap keceplosan itu.
"Oh... pantesan," reaksi Aldo enteng. "Le, bener katanya Alan, mereka pasti lagi nunggu kita," lanjutnya percaya diri.
Leon tersenyum laknat, lalu dengan gerakan yang amat erotis, dirinya melepas kemeja pantai dan singlet hitam yang dikenakannya. Tentu saja langsung mengekspos roti sobek yang terpatri sempurna di perutnya.
YOU ARE READING
RAFALEON
Teen FictionABANG TANTANG KLEAN BUAT BACA PROLOGNYA! ________________________________________________________ Setelah memutuskan untuk vakum, Brozentro, geng motor yang amat disegani pada masanya, kini kembali mengudara dan siap merajai jalanan ibu kota. Tak m...