37 [Good News]

55 17 2
                                    

Hai, kelan?!!
Sekarang hari Senin lagi, kah?
Etdah, cepet banget rasanya.

Tapi ngga papa, kok, Abang cinta sama hari Senin. Itu karena Abang harus update lagi kisahnya Leon, Nada, dan Brozentro : )

So, happy reading buat klean ya!

SUARA besi yang dipotong mesin gerinda dan pukulan palu yang saling bersahutan, mendominasi indera pendengaran pasukan INTRO dan anggotanya saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SUARA besi yang dipotong mesin gerinda dan pukulan palu yang saling bersahutan, mendominasi indera pendengaran pasukan INTRO dan anggotanya saat ini. 

Tampak pria paruh baya tengah mengukir senyum bahagia di bibirnya yang sedikit keriput. Ia adalah Muhammad Jepri yang kerap dipanggil Kang Jepri oleh pasukan INTRO. 

Setelah berunding dengan anggota Brozentro, Leon lanjut meminta persetujuan kepada Kang Jepri untuk merenovasi warung makannya. Dan tentu saja 'Ayah' Robin itu menyetujuinya. 

"Hatur nuhun, Nak Leon, sudah merenovasi warung makan Kang Jepri. Semoga kebaikan Nak Leon dan anggota Brozentro yang lain bisa dibalas sama Gusti Allah," syukur Kang Jepri sedikit haru. 

"Enggak usah bilang terima kasih ke kami, Kang. Kami hanya sebagai perantara dari rezeki Kang Jepri, aja. Iya, nggak, kawan?" Leon mengedarkan pandangannya ke pasukan INTRO dan anggota Brozentro. 

"Yoi, Kang. Karena yang terpenting semoga usaha warung makan Kang Jepri makin sukses." kata Aldo. 

"Dan jangan lupa, kalo kami mau ngutang, kasih aja, ya, Kang. Hehe…." Alan cengengesan tak berdosa. 

Kang Jepri tersenyum. "Kalo masalah itu, mah, enggak usah khawatir atuh, Nak Alan."

"Tenang aja, Kang. Nanti kalo ada yang nggak mau bayar, biar aku aja yang sikat mulut pake sikat wc," celetuk Dillo begitu sadis. 

"Dih, dih, sok nggak pernah ngutang aja lo! Lo juga kalo ngambil sambel banyak banget, bisa tekor Kang Jepri tau!" ujar Alan sedikit mengegas. 

"Yang penting, kan gue bayar, enggak kayak lo, tu-kang ngu-tang!" balas Dillo penuh penekanan. 

"Ck, untung lo orang Bali, ya. Coba aja orang asli Jakarta udah gue cincang lo sampe habis!" geram Alan. 

"Emang kenapa kalo dia orang Bali?" tanya Aldo heran. 

"Leaknya serem-serem, cuy!" jawab Alan yang membuat orang-orang mengakak. 

Leon mengerutkan dahinya. "Eh, si Robin ke mana? Kok, dari tadi nggak nampak batang hidungnya?" tanya Leon. 

"Iya, juga, ya. Gue juga baru ngeh, nih," timpal Aldo. 

"Astaga! Gue lupa lagi. Tadi gue disuruh nungguin boker sama si Robin." Alan  menepuk dahinya. "Tapi nggak papa, deh. Gue suka kalo liat dia ngamuk-ngamuk nanti, iya nggak, Kang?" Alan mengangkat alisnya  ke arah Kang Jepri. 

RAFALEONWhere stories live. Discover now