44 [Donor Darah]

56 8 0
                                    

Halo, klean!!
Hapsun, ya, buat klean....

Sebenarnya part ini maunya Abang update kemarin, tapi karena lagi males, ya udah deh sekarang jadinya.
Hahaha....

Pokoknya Abang nggak mau bertele-tele lagi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pokoknya Abang nggak mau bertele-tele lagi hari ini. So, happy reading buat klean!!

VILA yang dikelola orang tua Dillo di Pantai Pandawa berjumlah 20 unit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VILA yang dikelola orang tua Dillo di Pantai Pandawa berjumlah 20 unit. Bernuansa Bali Modern yang setiap unitnya memiliki dua lantai dengan jumlah lima kamar, dan setiap kamar diisi oleh tiga orang. Sehingga masih mampu menampung semua orang yang ikut touring. Spesial untuk Four-G, mereka menginap di paviliun yang berdiri di samping vila tempat beristirahatnya pasukan INTRO.

Melalui celah jendela yang terbuka, cahaya sang mentari menyingsing malu-malu saat menampakkan diri. Kalau matahari diibaratkan seperti manusia, matanya pasti masih sipit karena baru bangun. Mirip seperti Robin yang setia memeluk guling dan mendekam di tebalnya selimut. Ia sekamar dengan Leon dan Dillo, sedangkan Aldo dan Alan tidur di sebelah kamar mereka bertiga.

"Bangun, bangun! Lo pikir kita ke Bali cuma liburan doang?!" hardik Dillo di telinga Robin yang masih terlelap.

"Apaan, sih, lo... kayak nggak pernah liat cowok ganteng aja," gumam Robin tak nyambung.

"Kalo lo ditinggal sendirian nanti jangan ngambek, ya." Dillo mengancam sembari menaburkan tabir surya alias sunscreen SPF 50 PA++++ ke wajahnya yang putih nan mulus. Di Bali panas, Bro!

Robin menggeliat panjang. "Emang kita mau ke mana, sih?"

"Donor darah!" sambar Leon. Ia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk untuk menutupi aurat bawahnya. Sedangkan aurat atasnya tak dibalut sehelai benang sama sekali.

Robin mengucek-ngucek matanya terus membeliak. "Gila, langsung bangun gue, gara-gara liat perut lo, Le!"

"Apanya yang bangun?" tanya Leon ambigu.

RAFALEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang