31 [Trauma?]

126 42 23
                                    

MENDENGAR kabar Nada yang disandera Avernon membuat kecemasan Indira tiada tara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MENDENGAR kabar Nada yang disandera Avernon membuat kecemasan Indira tiada tara. Atas permintaan Nada, Arga memberikan kabar ini ke Indira. Bahkan perempuan berambut keriting itu memutuskan untuk menginap di rumah sahabatnya itu. Toh juga sekarang hari Minggu, jadi kegiatan di sekolah tentunya sedang diliburkan.

Lewat jendela kamar Nada yang terbuka, Matahari di ufuk timur masih jengah untuk menampakkan diri. Namun tidak untuk cahaya jingganya, memanjakan netra siapa saja yang memandangnya.

Di atas kasur Nada, Indira duduk terdiam dan menatap wajah Nada dari samping kanan. Ada bekas merah di pipi kanannya dan luka di area bibir perempuan bernetra cokelat itu.

"Eh, Nad, lo inget, nggak sama kakel yang pake kacamata di kantin seminggu lalu? Kemarin dia chat gue dan mau titip salam gitu. Katanya 'Titip salam, ya sama temen lo yang cantik itu.' Nah, gue bingung, kan, siapa yang dimaksud cewek cantik. Terus gue tanya, dong. 'Emang siapa cewek cantik yang Kakak maksud?'. Lah, dia jawab kayak gini 'Itu cewek cantik yang salalu pake sepatu pantofel hitam'. Anjay... kaget banget gue, sama tuh kakel, Nad!" Indira berusaha menghibur Nada dengan gaya ceritanya yang begitu realistis.

"Percuma cantik, kalo lemah jadi cewek kayak gue," jawab Nada di luar maksud Indira.

"Nad... lo nggak boleh ngomong kayak gitu, dong. Gue tau lo trauma, tapi lo jangan nyalahin diri sendiri juga, Nad." Indira memeluk sahabatnya itu.

"Enggak ada waktu buat gue ngerasain apa itu namanya trauma, In. Jangankan kejadian kayak gini, kejadian penuh darah aja udah pernah gue lewatin berkali-kali." Nada membalas pelukannya Indira.

"Gue salut sama lo, Nad. Tapi satu hal yang harus lo tau untuk saat ini. Lo adalah korban, Nad. Kalo lo bawa kasus ini ke ranah hukum, Ketua sama anggota Avernon pasti bakalan terjerat sanksi."

Nada menggeleng pelan. "Tapi lo kepikiran, nggak, gimana reaksi keluarganya kalo mereka semua dipenjara? Reaksi kakaknya, adiknya, terutama mamanya. Orang yang enggak bersalah dan enggak tau apa-apa, pasti akan kena dampaknya kalo gue lakuin hal itu, In."

"Aaaa... gue makin sayang sama lo...." Indira semakin erat memeluk sahabatnya itu.

Tegar, satu kata buat perempuan yang rambutnya hitam agak kecokelatan ini. Jangan heran mengapa Nada bisa sekuat ini, walaupun telah mengalami kejadian yang tak bisa dilupakan dengan sekejap mata. Terbiasa menemani Mamanya saat terapi CBT membuat Nada menyontek pola kerja dari terapi ini.

Cognitive Behavior Therapy biasanya memang sering diterapkan orang dengan gangguan kesehatan mental. Namun sebenarnya tak ada salahnya juga, jika orang normal ingin menerapkannya di setiap keputusan dalam hidupnya.

Sebab secara garis besar, penerapan pola kerja dari jenis terapi ini akan berfokus kepada hal positif dan menyingkirkan hal negatif yang sering mengitari isi pikiran setiap manusia. Iya... contohnya seperti yang Nada lakukan saat ini.

RAFALEONWhere stories live. Discover now