31

11.4K 804 224
                                    

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️

‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_____________________________________________

The Past
-
"But i still want you"

*****

Tubuh Bela mematung kaku menatap seorang wanita yang kini tersenyum samar pada Jimin dengan lembutnya. Sedangkan Jimin juga membalasnya dengan tatapan yang sama. Namun bedanya, tanpa sebuah senyum di bibirnya. Entah karna dia terlalu terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang, atau karna memang tidak perlu ada sebuah senyum yang harus dia lontarkan sekarang.

Ada gemuruh hebat di hati Bela ketika kini dia perlahan menoleh pada Jimin yang sampai sekarang...sama sekali belum mengalihkan pandangannya dari wanita itu. Masih terus menatap, berbicara lewat tatap.

Hingga setelah beberapa detik mencerna semuanya, Bela kini bisa dengan yakin menyapa dalam hatinya,

Hi, Eunhye.

Bela tidak pernah seyakin ini dalam hidupnya terhadap sesuatu. Tapi ketika dia melihat bagaimana ekspresi Jimin saat melihat wanita itu hadir didepannya, hingga sekarang pria yang selalu punya kata-kata untuk mengucapkan sesuatu itu kini malah bungkam seribu bahasa, Bela sudah paham, kalau wanita itu...adalah wanita yang punya sejarah tersendiri di hidup masa lalunya.

Hidup memang seperti ini adanya, tidak ada satupun yang bisa diterka.

Hening menyapa begitu lama. Tidak ada yang mau mulai berbicara diantara ketiganya. Hanya Bela yang terus mencoba mengeratkan genggaman tangan dinginnya pada tangan Jimin. Seolah kini dia sedang berkata,

Jangan pergi...

Tolong jangan pergi...

Bela adalah wanita yang selalu tidak percaya diri dari awal hubungannya bersama Jimin. Dia tidak pernah percaya kalau dia memang seberarti itu untuk Jimin. Dia tidak pernah percaya dia punya sesuatu yang lebih dari wanita-wanita Jimin yang lain, membuatnya selalu mengeratkan pelukannya ketika Jimin mendekapnya di setiap malam menyapa keduanya.

Dia begitu takut kalau Jimin akan pergi lagi ketika paginya datang. Dia begitu takut kalau Jimin tidak akan bisa dia peluk lagi ketika hari-hari bersamanya sudah terlalu lama. Dan dia begitu takut kalau Jimin tidak lagi merasa tertarik karna sudah terlalu bosan padanya.

Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now